Selamatkan Pantai Pulau Karang Barus Dengan Karang Buatan

Tulisan Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH.,M.Si berjudul “Selamat Pantai Pulau Karang Barus Dengan Karang Buatan”, telah dimuat pada SK.Perestasi di Medan, tanggal 28 Agustus 2003, hal.8, kol. 5-6 

Hamzah Lubis, Bsc.,Ir.,SH.,M.Si,Dr
*Dewan Daerah Perubahan Iklim Provsu *Mitra Baharai Provsu *Komisi Amdal Provsu
*Komisi Amdal  Medan *Pusat Kajian  Energi Terbarukan-ITM *Jejaring HAM KOMNAS HAM-RI
*KSA XLII/1999 LEMHANNAS *aktifis hukum/ham/lingkungan/pendidikan




1 comment:

  1. Nama: fernando surbakti
    Nim. : 16 202 006
    Matkul :pengendalian lengkungan industri

    Menurut pandangan saya:
    Peranan akan
    tergantung pada spesies biota dan tingkat
    dalam daur hidupnya. Apabila kondisi
    lingkungan cocok, maka luas daerah yang
    ditempati bangunan bawah air, tipe dasar
    perairan dan ketersediaan makanan, akan
    menentukan jenis dan ukuran organisme
    yang tertarik terhadap bangunan tersebut.
    Sejak lama nelayan tradisional telah memanfaatkan kapal tenggelam dan bangunan ba￾wah air yang lain sebagai daerah pengangkapan mereka. Lokasi-lokasi kapal tenggelam
    yang mengandung banyak ikan tetapdirahasiakan oleh nelayan-nelayan dan keluarganya.
    MENGAPA TERUMBU BUATAN
    Masih menjadi perdebatan apakah terumbu buatan dapat mencapai produktivitas hayati yang tinggi seperti terumbu
    karang atau ekosistem alam lainnya. Perbandingan sifat-sifat penting antara terumbu
    karang dan terumbu buatan yang disajikan
    pada Tabel 2 menunjukkan manfaat terumbu buatan dalam hal-hal berikut:
    1. Bangunan tersebut dapat dibangun
    sesuai dengan kebutuhan yang spesifik di lokasi yang diinginkan dalam
    waktu yang relatif singkat;
    2. Dapat dibangun dari berbagai material;
    dan
    3. Dapat meningkatkan sumberdaya ha
    yati laut pada lokasi yang dikehendaki.
    Meskipun tidak banyak tulisan mengenai terumbu buatan, ada sedikit bukti ilmiah mengenai kemampuan bangunan tersebut untuk meningkatkan sumberdaya laut.
    Dalam banyak hal, terumbu buatan tidak
    dimaksudkan sebagai alternatif pengganti
    terumbu karang alami yang berproduktivi￾tas tinggi, tetapi sebagai struktur yang da￾pat member ikan salah satu fungsinya.
    Terumbu karanf buatan telah menjadi tehnik peningkatan
    habitat yang sangat populer meskipun hanya
    relatif sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai aspek biologi terumbu buatan
    ini". Oleh karena itu kami berhati-hati untuk tidak terlalu cepat menerima suatu teh￾nik peningkatan habitat yang kurang atau
    tidak secara lengkap dipahami. Mungkin
    terlalu banyak usaha yang telah dicurahkan
    untuk membangun terumbu buatan tetapi
    sedikit usaha dilakukan untuk menelitinya. Di banyak tempat para pengelola mempunyai anggapan yang salah yaitu mereka
    langsung membuat program pembangunan
    terumbu buatan secara besar-besaran tanpa
    didukung oleh hasil penelitian. Keputusan
    tersebut seringkali didasarkan pada kebi￾jaksaan politik, biaya yang sudah pasti,
    mated yang telah tersedia, pertimbangan￾pertimbangan kenavigasian dan masalah lim￾bah padat, tanpa mempertimbangkan dam￾pak-dampak biologis, ekbnomis dan sosial".
    Meskipun demikian, mereka akhirnya ber￾kesimpulan bahwa "terumbu buatan mem￾berikan potensi yang besar bagi peningkatan
    habitat. Kami berharap bahwa tehnologi
    terumbu buatan akan diterapkan di dalam
    strategi pengelolaan yang integral untuk
    mencapai tujuan akhir peningkatan sumberdaya perikanan".
    Semua negara ASEAN telah sepakat
    untuk membangun terumbu buatan untuk
    meningkatkan sumberdaya perikanan mereka. Meskipun demikian, sangat sedikit pene￾litian ilmiah terhadap terumbu buatan yang .
    Kiranya itulah aedikit tanggapan yg dapat saya sampaikan lebih dan kurangnya saya minta maaf..

    Trimakasih..

    ReplyDelete