PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAN CAIR
DR.IR. HAMZAH LUBIS,SH,SM.SI
SISTEM PENGELOLAAN
LIMBAH CAIR
PABRIK KELAPA SAWIT “LCPKS”
LCPKS :
seluruh bentuk produksi
dari PKS dalam bentuk cair selain CPO dan PKO yang sering disebut
juga dengan produk ikutan atau “by-product”
Gambar-1. Sumber dan Pemanfaatan LC-PKS
Produksi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
(LCPKS) bergantung kepada tingkat efisiensi pemakaian air selama proses, secara umum.
Rasio air : TBS adalah 1 : 1 . lebih besar dari 1 : 1 dikatakan
PKS tidak efisien.
Rasio
produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah.
Rasio
produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah
Beberapa sumber utama LCPKS :
q “condensate” underflow dari recovery tank (17%)
q heavy-phase dari sludge separator (40%)
q cucian klarifikasi (5%)
Gambar-3. LC dari Cucian PKS
Gambar-5. LC dari Kondensate-1
Gamabar-6. LC dari Kondensate-2
Tindakan apa yang harus
dilakukan agar LCPKS tidak berbahaya bagi lingkungan ???
Dibutuhkan tindakan pengelolaan terhadap LCPKS
dengan membangun unit “IPAL” instalasi pengolahan air limbah
Instalasi Pengolahan
Air Limbah “IPAL” merupakan suatu unit proses yang bertujuan untuk
menurunkan beban pencemar yang terkandung di dalam air
limbah sehingga menjadi layak untuk dimanfaatkan atau dilepas ke lingkungan penerima atau badan penerima.
Secara umum ada 2 (dua) sistem pengolahan limbah di kolam IPAL, yaitu:
A. single feeding
B. multiple feeding
Sistem “single feeding” sering disebut juga dengan
sistem seri
Prinsip dasar dari sistem ini adalah dengan
mengalirkan limbah mentah (raw effluent) hanya ke 1 (satu) kolam saja
dan selanjutnya dari kolam ini akan dialirkan secara simultan melalui beberapa
proses dan tahapan tertentu bergantung kepada sistem pengendalian yang
digunakan, apakah pengendalian anaerob atau aerob
Sistem single
feeding “An-aerob”
Prinsip dasar :
1.
Perlakuan pendahuluan
a.
Pengutipan minyak
b. Kolam pembiakan
c. Kolam pengasaman
2.
Perlakuan pengendalian
a. Kolam perombakan Anaerobik primer I + II
b. Kolam pematangan Anaerobik
sekunder I + II
c. Kolam pengendapan
Sistem single feeding “aerob”
Prinsip
dasar :
1. Perlakuan pendahuluan
a. Pengutipan minyak
b. Kolam pembiakan
c. Kolam pengasaman
2. Perlakuan pengendalian
a. Kolam perombakan Anaerobik primer I + II
b. Kolam pematangan Anaerobik sekunder I + II
c. Kolam aerobik
Sistem “multiple feeding”
sering disebut juga
dengan sistem paralel
Prinsip dasar dari sistem ini
adalah dengan mengalirkan limbah mentah (raw effluent) ke dalam setiap
kolam IPAL secara berkala dan sistematis sehingga setiap unit kolam akan
memiliki retensi waktu yang sama
Sistem pengolahan di lingkungan Sinar Mas Agribusiness umumnya adalah Multiple-feeding secara anaerob yang pada
dasarnya merupakan sistem pengolahan limbah dengan sistem pengenceran (dilution) LCPKS
yaitu pencampuran antara LCPKS
segar (raw-effluent) dengan yang sudah diolah (diggest-effluent)
1. Perlakuan Pendahuluan
Pemisahan minyak dengan air serta padatan yang
terlarut dengan sistem sentrifugasi (Sludge Centrifuge)
2. Perlakuan Pengendalian
Perombakan bahan-bahan organik dalam LCPKS segar (raw effluent)
dengan mencampurkan pada LCPKS yang sudah matang (proses pengenceran atau
dilution)
Kelebihan :
LCPKS yang dihasilkan
mempunyai potensial nutrisi yang tinggi sebagai substitusi pupuk
Rentang waktu proses yang
singkat, setiap hari LCPKS dapat diumpan dan juga dialirkan ke lapangan
(seluruh kolam IPAL kegiatan bakterinya sudah aktif)
Kekurangan :
Terjadinya pendangkalan yang hampir merata pada
seluruh kolam IPAL
Dibutuhkan
kejelian dalam melihat proses dekomposisi di dalam kolam IPAL agar proses
perombakan dapat merata pada seluruh kolam
Gambar-10. Kondisi Kolam IPAL PKS
Selama proses
perombakan bahan organik (LCPKS yang masih mengandung minyak & lemak
serta padatan-padatan lainnya) akan berlangsung dalam suasana anaerob yg dibantu oleh bakteri anaerob
dan dalam proses tersebut akan terjadi tahapan 2 proses perombakan seperti :
q proses hydrolisis
q proses acidogenesis
q proses achetogenesis
q proses methanogenesis
Merupakan
tahapan awal dalam proses dekomposisi bahan organik polimer dalam bentuk makro seperti protein,
karbohidrat dan lemak. .
BO tersebut oleh mikroba atau bakteri pengurai yang memproduksi enzim
ekstra seluler (hydrolase) seperti lipase,
protease dan karbohidrase akan dirombak menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dikonsumsi oleh mikroorganisme.
Merupakan tahapan lanjutan setelah proses hidrolisis bahan-bahan organik dari bentuk polimer menjadi monomer-monomer sederhana yang selanjutnya akan dirombak lagi menjadi
asam-asam mudah menguap yang melibatkan bakteri acetogenik (penghasil
ion hidrogen dari asam tertentu)
Proses
acidogenesis ditandai dengan meningkatnya konsentrasi VFA (volatile fatty
acid) atau asam-asam mudah menguap
dalam larutan
Tahapan selanjutnya adalah proses hidrolisis atau
perombakan senyawa-senyawa unikarbon seperti H2 / CO2 atau HCOOH Yang dikatabolisis oleh bakteri homoacetogenik maupun senyawa-senyawa multikarbon menjadi asam
acetat
merupakan tahap
terakhir dalam proses perombakan secara anaerobik
Pada
tahapan ini terjadi proses pembentukan gas methane oleh bakteri Methanogenic seperti Methanobacillus
omelianskii yang mengkatabolisis asam acetat dan senyawa karbon tunggal
menjadi gas bio (memproduksi biogas)
Tabel-2. Karakteristik LC-PKS
LCPKS berpotensi tinggi
baik dari segi kwantitas dan juga kwalitas sebagai substitusi
pupuk an-organik
Tabel-3. Analisis Keuntungan Pupuk Organik LC-PKS
Bagaimana teknis pemanfaatannya ???
Teknis aplikasi lahan
yang populer sebagai LAND APLICATION adalah pilihan efektif
Gambar-13. Sistem Flatbed
Parameter apa yang bisa digunakan untuk
menentukan LCPKS sudah layak atau belum layak untuk
diaplikasi ???
Karakteristik
LCPKS yang “ layak aplikasi “ adalah pada BOD sekitar 1.500 s/d 3.500mg/L***
* **Dosen Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH,M.Si
Tugas kuliah:
1. Jelaskan proses terjadinya limbah cair PKS?
2. Jelaskan perhitungan banyaknya limbah cair PKS?
3. Sebutkan baku mutu limbah cair PKS yang bisa dibuang ke alam?
4. Jelaskan proses pengolahan limba cair PKS?
5. Jelaskan pemanfaatan limbah cair PKS dalam konsep land application?
(jawaban minimal 1,5 lembar kuarto,1 spasi)
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
ReplyDeleteSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Nama : Aldy Azmi Fadhilah
ReplyDeleteNim. : 17202008
Kelas. : 7M KE
Mapel : Pengendalian limbah Padat Cair (PLPC)
1. Jelaskan proses terjadinya limbah cair PKS?
Jawab :
Secara umum ada 2 (dua) sistem pengolahan limbah di kolam IPAL, yaitu:
A. single feeding
B. multiple feeding
Sistem “single feeding” sering disebut juga dengan sistem seri
Prinsip dasar dari sistem ini adalah dengan mengalirkan limbah mentah (raw effluent) hanya ke 1 (satu) kolam saja dan selanjutnya dari kolam ini akan dialirkan secara simultan melalui beberapa proses dan tahapan tertentu bergantung kepada sistem pengendalian yang digunakan, apakah pengendalian anaerob atau aerob
Sistem single feeding “An-aerob”
Prinsip dasar :
Perlakuan pendahuluan
a. Pengutipan minyak
b. Kolam pembiakan
c. Kolam pengasaman
2. Jelaskan perhitungan banyaknya limbah cair PKS?
Jawab :
Produksi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) bergantung kepada tingkat efisiensi pemakaian air selama proses, secara umum. Rasio air : TBS adalah 1 : 1 . lebih besar dari 1 : 1 dikatakan PKS tidak efisien.
Rasio produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah.
Rasio produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah
Beberapa sumber utama LCPKS :
q “condensate” underflow dari recovery tank (17%)
q heavy-phase dari sludge separator (40%)
q cucian klarifikasi (5%)
3. Sebutkan baku mutu limbah cair PKS yang bisa dibuang ke alam?
Jawab : urea,TSP,MOP,kieserit
4. Jelaskan proses pengolahan limba cair PKS?
Jawab :Teknik pengolahan yang dipakai pada umumnya adalah pengolahan memakai metoda kolam
stabil biologis, sistem lagoon. Teknik-teknik ini memakai beberapa kolam dengan luas 1
beberapa hektar, kedalaman 3 - 5 m. Secara sekilas, air limbah dengan kadar minyak tinggi
dari pabrik PKS diarahkan mengalir ke kolam anaerob. Bagian dalam kolam anaerob berada
pada kondisi anaerob, fermentasi metan akan terjadi. Sebagai hasilnya, zat organik diuraikan
menjadi gas karbon dan metan, sehingga konsentrasi zat organik di dalam air limbah turun
sampai level tertentu. Setelah itu, mengalirkan air luapan dari kolam anaerob ke kolam oksida
dan mengolah secara aerob, lalu mengalirkan air luapan yang mengandung SS dari kolam
oksida ke kolam endap, kemudian mengendapkan kandungan SS dan akhirnya mengalirkan ke
sungai. Di sebagian pabrik, air luapan kolam oksida diolah pada tangki lumpur aktif, lalu
dialirkan ke sungai
5. Jelaskan pemanfaatan limbah cair PKS dalam konsep land application?
ReplyDeleteJawab : Land application atau dapat disebut aplikasi lahan merupakan salah satu
metode pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan
sebagai pupuk untuk tanaman kelapa sawit. Peraturan yang mengatur tentang land
application adalah Permen LH Nomor 29 tahun 2003 dengan kualifikasi BOD
tidak melebihi 5000 mg/l dan nilai pH 6,0-9,0. Pemanfaatan ini didasari oleh sifat
limbah cair kelapa sawit yang mengandung unsur-unsur yang dapat menyuburkan
tanah, seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Dengan komposisi unsur hara yang
cukup tinggi, maka limbah cair kelapa sawit mempunyai potensi yang baik untuk
menggantikan peran pupuk organik, sehingga dapat memperbaiki tekstur tanah,
meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi polusi ketika dibuang ke badan
air. Selain itu pemanfaatan limbah cair tersebut juga dapat mengurangi jumlah
limbah cair yang harus diolah sekitar 50% - 60%.Sistem ini hanya menggunakan beberapa kolam limbah untuk
pengolahan, selanjutnya hasil akhir dimanfaatkan ke areal tanaman yang
dapat sebagai substitusi pemupukan di lahan-lahan tanaman yang telah
dibuat sistem pendistribusiannya. Aplikasi limbah cair PKS dapat
dilakukan dengan metode flatbed (perparitam) dimana limbah cair
dialirkan/dipompakan dari IPAL fakultatif dan selanjutnya mengalir
secara gravitasi melalui saluran parit penghubung hingga ke ujung saluran.Sistem aplikasi lahan (land application). Berdasarkan KepMen LH
nomor 28 tahun 2003, metode pemanfaatan air limbah pada tanah yang saat ini
banyak digunakan adalah metode irigasi dengan flatbed system, dan long bed system dengan sistem saluran tertutup atau tidak berhubungan dengan badan air
(sungai, danau, dan lain-lain).
a. Flatbed system atau sistem parit datar adalah sistem irigasi yang ditaampung
dengan kolam-kolam datar bersambung untuk lahan dengan ketinggian relatif
tidak sama atau terasiring.
b. Furrow system atau sistem parit/saluran alir tertutup. Sistem furrow sendiri
ada dua macam, yaitu zig-zag furrow dan straight furrow. Zig-zag furrow
digunakan di area dimana kecuramannya relative tinggi (lebih dari 30 derajat),
hal ini dimaksudkan untuk memperlambat aliran dan mengurangi erosi di area
yang lebih tinggi dan mengurangi genangan di area yang lebih rendah dimana
dengan begitu diharapkan distribusi yang rata. Straight furrow digunakan di
area yang kecuramannya lebih rendah (dibawah 30 derajat).
c. Long bed system atau sistem saluran panjang berbaris untuk lahan dengan
ketinggian sama atau rata dan tanah dengan permeabilitas rendah (daya serap
ke dalam tanah tidak bagus).
Sistem ini hanya mengggunakan beberapa kolam limbah untuk
pengolahan, selanjutnya hasil akhir limbah dimanfaatkan ke areal tanaman yang
dapat sebagai substitusi pemupukan di lahan-lahan tanaman yang telah ditentukan
tempat pendistribusiannya. Aplikasi limbah cair dapat dilakukan dengan metode
flatbed (sistem parit datar) dimana limbah cair dialirkan/dipompakan dari IPAL
fakultatif dan selanjutnya mengalir secara grafitasi melalui saluran parit
penghubung hingga ke ujung saluran.
Nama : Herbet Darusman Sihite
ReplyDeleteNim. : 17202065
Kelas. : 7M KE
Mapel : Pengendalian limbah Padat Cair (PLPC)
1. Jelaskan proses terjadinya limbah cair PKS?
Jawab :
sistem pengolahan limbah di kolam IPAL, yaitu:
1. Sistem “single feeding” sering disebut juga dengan sistem seri.
Prinsip dasar dari sistem ini adalah dengan mengalirkan limbah mentah (raw effluent) hanya ke 1 (satu) kolam saja dan selanjutnya dari kolam ini akan dialirkan secara simultan melalui beberapa proses dan tahapan tertentu bergantung kepada sistem pengendalian yang digunakan, apakah pengendalian anaerob atau aerob.
2. Sistem single feeding “An-aerob”
Prinsip dasar :
Perlakuan pendahuluan:
Pengutipan minyak, Kolam pembiakan, Kolam pengasaman
2. Jelaskan perhitungan banyaknya limbah cair PKS?
Jawab :
Produksi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) bergantung kepada tingkat efisiensi pemakaian air selama proses, secara umum. Rasio air : TBS adalah 1 : 1 . lebih besar dari 1 : 1 dikatakan PKS tidak efisien.
Rasio produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah.
Rasio produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah
3. Sebutkan baku mutu limbah cair PKS yang bisa dibuang ke alam?
Jawab :
Contoh baku mutu limbah cair PKS yg dapat dibuang ke alam yaitu urea,TSP,MOP,kieserit.
4. Jelaskan proses pengolahan limba cair PKS?
Jawab :
Teknik pengolahan yang dipakai pada umumnya adalah pengolahan memakai metoda kolam stabil biologis, sistem lagoon. Teknik-teknik ini memakai beberapa kolam dengan luas 1
beberapa hektar, kedalaman 3 - 5 m. Secara sekilas, air limbah dengan kadar minyak tinggi dari pabrik PKS diarahkan mengalir ke kolam anaerob. Bagian dalam kolam anaerob berada pada kondisi anaerob, fermentasi metan akan terjadi. Sebagai hasilnya, zat organik diuraikan
menjadi gas karbon dan metan, sehingga konsentrasi zat organik di dalam air limbah turun
sampai level tertentu. Setelah itu, mengalirkan air luapan dari kolam anaerob ke kolam oksida
dan mengolah secara aerob, lalu mengalirkan air luapan yang mengandung SS dari kolam
oksida ke kolam endap, kemudian mengendapkan kandungan SS dan akhirnya mengalirkan ke
sungai. Di sebagian pabrik, air luapan kolam oksida diolah pada tangki lumpur aktif, lalu
dialirkan ke sungai.
5. Jelaskan pemanfaatan limbah cair PKS dalam konsep land application?
Jawab :
Land application atau dapat disebut aplikasi lahan merupakan salah satu
metode pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan
sebagai pupuk untuk tanaman kelapa sawit.Sifat
limbah cair kelapa sawit yang mengandung unsur-unsur yang dapat menyuburkan
tanah, seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Dengan komposisi unsur hara yang
cukup tinggi, maka limbah cair kelapa sawit mempunyai potensi yang baik untuk
menggantikan peran pupuk organik, sehingga dapat memperbaiki tekstur tanah,meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi polusi ketika dibuang ke badan air. Selain itu pemanfaatan limbah cair tersebut juga dapat mengurangi jumlah limbah cair yang harus diolah sekitar 50% - 60%.Sistem ini hanya menggunakan beberapa kolam limbah untuk
pengolahan, selanjutnya hasil akhir dimanfaatkan ke areal tanaman.
Nama : Oloantanama G Siagian
ReplyDeleteNim : 17202056
Kelas : 7M-KE
M.kuliah: Pengendalian Limbah Padat Cair
1. Jelaskan proses terjadinya limbah cair PKS?
Jawab:
Limbah yang keluar dari PKS berbentuk padatan, gas, dan cair. Limbah yang keluar dari PKS sebenarnya belum bisa dikatakan 100% sebagai limbah, lebih tepat dikatakan produk samping atau side product.Limbah padat yang keluar dari PKS meliputi tandan kosong (tankos) dengan persentase sekitar 23% terhadap TBS, abu boiler (sekitar 0.5% terhadap TBS), serat (sekitar 13.5% terhadap TBS) dan cangkang (sekitar 5.5% terhadap TBS). Limbah padat yang keluar dari PKS umumnya tidak memerlukan penanganan yang rumit. Limbah padat dapat digunakan lagi sebagai bahan bakar, pupuk, pakan ternak, dan juga bisa dijual untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
Serat, cangkang dan tankos bisa digunakan sebagai bahan bakar. Abu boiler dapat diaplikasikan langsung sebagai sumber pupuk kalium, tankos sebagai pupuk dengan cara menjadikan mulsa dan pengomposan. Ampas inti digunakan sebagai pakan ternak.
2.Jelaskan perhitungan banyaknya limbah cair PKS?
Jawab :
Produksi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) bergantung kepada tingkat efisiensi pemakaian air selama proses, secara umum.
Rasio air : TBS adalah 1 : 1 . lebih besar dari 1 : 1 dikatakan PKS tidak efisien.
Rasio produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah.
Rasio produksi LCPKS di lingkungan perkebunan umumnya adalah 55 - 67% terhadap TBS diolah
Beberapa sumber utama LCPKS :
•q “condensate” underflow dari recovery tank (17%)
•q heavy-phase dari sludge separator (40%)
•q cucian klarifikasi (5%)
3.Sebutkan baku mutu limbah cair PKS yang bisa dibuang ke alam?
Jawab :
Hasil penelitian membuktikan bahwa limbah cair pabrik kelapa sawit di PMKS PT X sudah memenuhi standar baku mutu yaitu COD kurang dari 350 mg/L, nilai TSS kurang dari 250 mg/L, nilai N-Total kurang dari 50 mg/L.
4.Jelaskan proses pengolahan limba cair PKS?
Jawab :
Teknik pengolahan yang dipakai pada umumnya adalah pengolahan memakai metoda kolam stabil biologis, sistem lagoon. Teknik-teknik ini memakai beberapa kolam dengan luas 1 beberapa hektar, kedalaman 3 - 5 m. Secara sekilas, air limbah dengan kadar minyak tinggi dari pabrik PKS diarahkan mengalir ke kolam anaerob. Bagian dalam kolam anaerob berada pada kondisi anaerob, fermentasi metan akan terjadi. Sebagai hasilnya, zat organik diuraikan menjadi gas karbon dan metan, sehingga konsentrasi zat organik di dalam air limbah turun sampai level tertentu. Setelah itu, mengalirkan air luapan dari kolam anaerob ke kolam oksida dan mengolah secara aerob, lalu mengalirkan air luapan yang mengandung SS dari kolam oksida ke kolam endap, kemudian mengendapkan kandungan SS dan akhirnya mengalirkan ke sungai. Di sebagian pabrik, air luapan kolam oksida diolah pada tangki lumpur aktif, lalu dialirkan ke sungai.
5.Jelaskan pemanfaatan limbah cair PKS dalam konsep land application?
ReplyDeleteJawab:
Land application atau dapat disebut salah satu metode pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman kelapa sawit. Peraturan yang mengatur tentang land application adalah Permen LH Nomor 29 tahun 2003 dengan kualifikasi BOD tidak melebihi 5000 mg/l dan nilai pH 6,0-9,0. Pemanfaatan ini didasari oleh sifat limbah cair kelapa sawit yang mengandung unsur-unsur yang dapat menyuburkan tanah, seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Dengan komposisi unsur hara yang cukup tinggi, maka limbah cair kelapa sawit mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk organik, sehingga dapat memperbaiki tekstur tanah,meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi polusi ketika dibuang ke badan air. Selain itu pemanfaatan limbah cair tersebut juga dapat mengurangi jumlah limbah cair yang harus diolah sekitar 50% - 60%.Sistem ini hanya menggunakan beberapa kolam limbah untuk pengolahan, selanjutnya hasil akhir dimanfaatkan ke areal tanaman yang dapat sebagai substitusi pemupukan di lahan-lahan tanaman yang telah dibuat sistem pendistribusiannya. Aplikasi limbah cair PKS dapat dilakukan dengan metode flatbed (perparitam) dimana limbah cair dialirkan/dipompakan dari IPAL fakultatif dan selanjutnya mengalir secara gravitasi melalui saluran parit penghubung hingga ke ujung saluran.
nomor 28 tahun 2003, metode pemanfaatan air limbah pada tanah yang saat ini banyak digunakan adalah metode irigasi dengan flatbed system, dan long bed system dengan sistem saluran tertutup atau tidak berhubungan dengan badan air.
a.Furrow system atau sistem parit/saluran alir tertutup. Sistem furrow sendiri ada dua macam, yaitu zig-zag furrow dan straight furrow. Zig-zag furrow digunakan di area dimana kecuramannya relative tinggi (lebih dari 30 derajat), hal ini dimaksudkan untuk memperlambat aliran dan mengurangi erosi di area yang lebih tinggi dan mengurangi genangan di area yang lebih rendah dimana
dengan begitu diharapkan distribusi yang rata. Straight furrow digunakan di area yang kecuramannya lebih rendah (dibawah 30 derajat).
b.Long bed system atau sistem saluran panjang berbaris untuk lahan dengan ketinggian sama atau rata dan tanah dengan permeabilitas rendah (daya serap ke dalam tanah tidak bagus). Sistem ini hanya mengggunakan beberapa kolam limbah untuk pengolahan, selanjutnya hasil akhir limbah dimanfaatkan ke areal tanaman yang dapat sebagai substitusi pemupukan di lahan-lahan tanaman yang telah ditentukan tempat pendistribusiannya. Aplikasi limbah cair dapat dilakukan dengan metode flatbed (sistem parit datar) dimana limbah cair dialirkan/dipompakan dari IPAL fakultatif dan selanjutnya mengalir secara grafitasi melalui saluran parit penghubung hingga ke ujung saluran.