MK.ES-1.SISTEM PEMANAS TERMOSIFON

 












Baca Selengkapnya »

MK.PK-16. UJIAN AKHIR SEMESTER

                                                             UJIAN AKHIR SEMESTER

                                                            SEMESTER GANJIL TA.2020-2021

                                                            SIFAT UJIAN : TUGAS

Tugas:

1. Tugas 9 s/d 15 masukkan dalam satu file.

2. Pada file yang sama, buat pengganti UAS berupa karya ilmiah tentang Pengembangan Kepribadian

    paling sedikit 2 halaman kuarto, 1,5 spasi.

3. Karaya ilmiah pengganti UAS dan tugas kuiah sudah dikirim ke group wa paling lama 6 (enam) hari

     sejak pelaksanaan UAS.

Selamat ujian

Baca Selengkapnya »

MK.PK-15: SOP

                                    SOP-PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

 

“Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, sampai mereka mengubahnya sendiri.” (Q.S Al-Ra'd - 11)


Kotak-1: Disiplin dan taat aturan adalah keharusan, termasuk taat pada SOP.

 

Tugas-1: Melanjutkan tugas pada perkuliahan organisasi, buatlah SOP dari organisasi yang

               akan anda kelola.

Bahan kuliah  ini diambil  dari tulisan yang berjudul: SOP Adalah: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Contoh, dan Tips Membuatnya, dalam https://accurate.id/marketing-manajemen/sop-adalah/

Standar Oprasional Prosedur

SOP atau Standar Operasional Prosedur yang terstandarisasi dan eksplisit adalah aspek penting dari setiap sistem kualitas yang akan menghadirkan kemampuan untuk bekerja secara selaras dan sesuai standar yang ada. SOP yang dibuat dengan benar akanmemastikan Anda dan tim Anda beroperasi dalam proses yang formal dan terkoordinasi, ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi mengurangi risiko kesalahan. Sementara setiap orang mungkin ingin melakukan hal yang benar, sering kali versi semua orang tentang hal yang benar itu mungkin agak berbeda. Ini berarti akan menimbukan hasil akhir yang  cenderung bervariasi sesuai dengan siapa yang melakukan tugas itu dan persepsi “kebenaran” menurut mereka secara individu. Jika harapan di organisasi Anda adalah bahwa setiap orang harus mengikuti aturan yang sama, maka Anda harus menjelaskan apa aturan itu. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah mendokumentasikannya melalui SOP yang benar.

Standar Operasional Prosedur atau SOP adalah proses terdokumentasi yang dimiliki perusahaan untuk memastikan bahwa layanan dan produk disampaikan secara konsisten setiap waktu. SOP sering digunakan untuk menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan atau praktik operasional dan untuk mendokumentasikan bagaimana tugas harus diselesaikan di organisasi Anda. Seringkali ketika sebuah perusahaan tumbuh dan baru mulai, CEO atau tim manajemen cenderung membuat semua keputusan internal. 

Saat perusahaan mencapai ukuran tertentu, bentuk pengambilan keputusan ini dapat membatasi kapasitasnya untuk tumbuh lebih lanjut karena CEO atau tim manajemen tidak dapat membuat semua keputusan dalam kerangka waktu yang sesuai atau terlibat dalam setiap aspek bisnis. Dalam hal ini, SOP biasanya akan mengambil alih dan bertindak sebagai dokumen yang mengatur keseluruhan proses bisnis. SOP juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengkomunikasikan perubahan dalam cara bisnis beroperasi kepada karyawan Anda.

Persyaratan untuk SOP dan formatnya akan berbeda dari satu industri ke industri lainnya. Persyaratan SOP juga dapat bergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan organisasi Anda, atau peraturan apa yang diatur oleh bisnis Anda.

Fungsi SOP dalam Organisasi

Memiliki prosedur memang bukanlah solusi segala masalah dan tidak akan menjamin kinerja yang sangat baik atau hasil yang baik. Namun, tujuan membuat SOP adalah memastikan bahwa Anda memiliki sistem dan proses kualitas yang terstruktur, karyawan yang berkualitas, dan budaya perusahaan yang memotivasi setiap individu. SOP, dalam bentuk paling murni mendukung orang yang tepat di lingkungan yang tepat.

SOP membantu Anda mengevaluasi lebih dari apa yang Anda lakukan sekarang tetapi juga membantu Anda memutuskan bagaimana untuk maju. Misalnya, bayangkan jika organisasi Anda ingin menerapkan software akuntansi baru.

Untuk menentukan software apa yang akan dibeli, Anda perlu tahu bagaimana karyawan Anda akan menggunakan software tersebut dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi proses bisnis Anda.

Jika Anda memiliki SOP yang lengkap dan menyeluruh, Anda dapat menggunakannya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan software akuntansi yang baru. Dengan sepenuhnya memahami proses Anda saat ini, Anda akan membuat pilihan terbaik untuk organisasi Anda.

SOP adalah alat bisnis yang bermanfaat karena mengkomunikasikan cara yang benar dalam menjalankan suatu kegiatan dalam organisasi Anda.Standar Operasional Prosedur memberikan fungsi bagi bisnis Anda sebagai berikut:

  • Konsistensi  Alasan nomor satu untuk memberlakukan SOP adalah konsistensi dalam cara seseorang melakukan tugas atau kegiatan tertentu. Semakin konsisten suatu proses dari orang ke orang, semakin kecil kemungkinan terjadinya masalah pada kualitas.
  • Reduksi kesalahan – Prosedur tertulis merinci serangkaian instruksi untuk melakukan tugas. Selama setiap individu dalam tim Anda melakukan tugas seperti yang tertulis, ada peluang lebih besar untuk mengurangi kesalahan.
  • Komunikasi – Alasan hebat lainnya Anda membutuhkan SOP di organisasi Anda adalah untuk kepentingan komunikasi. Dengan perbaikan yang dilakukan pada proses, prosedur operasi diperbarui, dan setiap pembaruan memerlukan pelatihan baru. Memperbarui SOP menyediakan metode untuk mengkomunikasikan perubahan proses kepada karyawan. 

Manfaat Memilki SOP dalam Bisnis

Menciptakan lebih banyak struktur dalam aktivitas bisnis Anda dapat secara dramatis meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya.

Tidak setiap organisasi akan mendapat manfaat dari standardisasi semacam ini, dan itu tergantung pada Anda, pemilik bisnis atau manajer, untuk menentukan apakah ada proses kerja yang dapat diduplikasi setiap hari di dalam perusahaan Anda dan apakah ada baiknya mengajarkan proses-proses tersebut kepada karyawan melalui SOP.

Banyak manfaat besar dapat diwujudkan dengan membawa proses standardisasi dan mendokumentasikan SOP formal ke organisasi Anda. Berikut daftar manfaat yang bisa Anda dapatkan jika memberlakukan SOP pada bisnis Anda:

Keterbukaan Informasi

SOP yang baik akan memberi orang semua informasi keselamatan, kesehatan, lingkungan, dan operasional yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Menempatkan nilai hanya pada produksi sementara mengabaikan keselamatan, kesehatan dan lingkungan adalah berisiko dalam jangka panjang. Lebih baik melatih karyawan dalam semua aspek melakukan pekerjaan daripada menghadapi kecelakaan, denda, dan litigasi nanti.

Tetap Konsisten

SOP juga akanmemastikan bahwa operasi produksi dilakukan secara konsisten untuk menjaga kontrol kualitas proses dan produk. Konsumen, dari individu hingga perusahaan, menginginkan produk dengan kualitas dan spesifikasi yang konsisten. SOP menentukan langkah-langkah pekerjaan yang membantu menstandarkan produk dan, karenanya, kualitas.

Penyesuaian Jadwal

SOP memastikan bahwa proses berlanjut tanpa gangguan dan diselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan. Dengan mengikuti SOP, Anda membantu menghindari pemadaman proses yang disebabkan oleh kegagalan peralatan atau kerusakan fasilitas lainnya.

Mereduksi Kegagalan

Untuk memastikan bahwa tidak ada kegagalan yang terjadi dalam pembuatan dan proses lain yang akan membahayakan siapa pun di komunitas sekitar , SOP perlu dibuat. Mengikuti langkah-langkah kesehatan dan lingkungan akan memastikan terhadap risiko yang mengancam lingkungan sekitar dan membuat kemarahan masyarakat.

Kepatuhan Terhadap Hukum

SOP juga memastikan bahwa prosedur yang disetujui diikuti sesuai dengan peraturan perusahaan dan pemerintah. SOP yang ditulis dengan baik berkontribusi untuk memastikan bahwa peraturan pemerintah dipenuhi. Standarisasi juga menunjukkan niat baik perusahaan untuk beroperasi dengan benar. Kegagalan untuk menulis dan menggunakan SOP yang tepat hanya akan memberi sinyal kepada pemerintah bahwa bisnis Anda tidak serius tentang kepatuhan.

Sebagai Standar Pelatihan

SOP juga berfungsi sebagai dokumen pelatihan untuk manajemen lain dalam mengetahui  proses pembuatan SOP. SOP menyeluruh dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan pelatihan standar bagi karyawan yang baru dalam pekerjaan tertentu dan bagi mereka yang membutuhkan pelatihan ulang.

Peningkatan Keterampilan Kerja

Standarisasi berfungsi sebagai daftar periksa untuk rekan kerja yang mengamati kinerja untuk memperkuat kinerja yang tepat. Proses memerhatikan sesama pekerja secara aktif melibatkan satu pekerja yang lain dalam semua aspek kinerja pekerjaan yang baik.

Saat menjabarkan prosedur yang benar dalam SOP yang baik, rekan kerja mana pun dapat menggunakan SOP itu untuk melatih yang lain dan membantu meningkatkan keterampilan kerja.

Membantu Auditor Manajemen

SOP nantinya juga berfungsi sebagai daftar periksa untuk auditor. Penilaian kinerja adalah proses yang mirip dengan pengamatan yang disebutkan sebelumnya, hanya saja biasanya melibatkan pencatatan. SOP harus berfungsi sebagai dasar yang kuat ketika mengembangkan daftar periksa audit terperinci.

Sebagai Dokumen untuk Improvisasi Alur Kerja

SOP bertindak sebagai catatan sejarah tentang bagaimana, mengapa dan kapan langkah-langkah dalam proses yang ada. Ini memberikan dasar faktual untuk merevisi langkah-langkah tersebut ketika suatu proses atau peralatan diubah. Ketika orang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain di dalam dan di antara perusahaan, pengetahuan dan keterampilan yang tidak tertulis menghilang dari tempat kerja. SOP tertulis yang dikelola dengan benar dapat menceritakan pengalaman terbaik yang dapat melayani pekerja baru.

Pertimbangan Untuk Memperbaiki Keadaan

SOP juga bertindak sebagai penjelasan tentang langkah-langkah dalam proses peninjauan dalam investigasi kecelakaan. Meskipun kecelakaan tidak pernah menguntungkan, anggap itu sebagai peluang untuk belajar bagaimana memperbaiki kondisi. SOP yang baik memberi Anda dasar untuk mulai menyelidiki kecelakaan.


Beberapa Contoh SOP dalam Divisi Perusahaan

Setiap bisnis memiliki pasar yang unik, setiap pengusaha memiliki gaya kepemimpinannya sendiri, dan setiap industri memiliki praktik terbaiknya sendiri. Tidak ada dua bisnis yang memiliki daftar SOP yang identik. Di bawah ini adalah daftar hanya beberapa SOP sering kita temui dalam beberapa bisnis, yang mungkin ingin Anda pertimbangkan untuk Anda gunakan pada bisnis kecil Anda

Produksi / Operasi

  • Membuat langkah-langkah lini produksi
  • Standar perawatan peralatan, prosedur inspeksi
  •  Cara pelatihan karyawan baru

Keuangan dan Administrasi

  • Cara pengelolaan piutang dagang – proses penagihan dan pembayaran
  • Pengelolaan proses hutang dagang – memaksimalkan arus kas sambil memenuhi semua tenggat waktu pembayaran

Pemasaran, Penjualan dan Layanan Pelanggan

  • Aturan persetujuan komunikasi eksternal: siaran pers, media sosial, iklan, dll.
  • Cara untuk melakukan persiapan penawaran harga
  • Standarisasi proses pengiriman layanan, termasuk waktu respons
  • Aturan garansi, pengembalian uang / kebijakan pertukaran
  • Aturan dan cara pengakuan / penyelesaian keluhan, komentar dan saran pelanggan

Mempekerjakan Staf

  • Deskripsi pekerjaan
  • Kebijakan orientasi dan pelatihan karyawan
  • Daftar tindakan korektif dan disiplin
  • Pengelolaan ulasan kinerja
  • Aturan penggunaan internet dan media sosial untuk tujuan bisnis

Tips Membuat SOP yang Baik

Ada beberapa poin yang perlu Anda pertimbangkan dalam membuat SOP atau Standar Operasional Prosedur pada perusahaan Anda.

Misalnya, apakah dokumen tersebut mudah diakses? Apakah SOP ditulis dalam bahasa / format yang mudah dimengerti? Apakah SOP Anda mencerminkan situasi nyata di lapangan? Apakah semua orang yang terlibat dalam bisnis membeli prosedur yang terdokumentasi?

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk membuat SOP yang efektif bagi bisnis Anda:

1. Tentukan Orang yang Tepat untuk Menulis SOP

Membuat dokumen untuk proses yang komprehensif dan disajikan dengan baik mungkin bukan keahlian Anda, tetapi Anda selalu dapat mengidentifikasi staf  yang memiliki keterampilan menulis yang diperlukan dan pengalaman dengan proses yang Anda uraikan.

Tentu saja, jika tim Anda tidak punya waktu untuk mendokumentasikan proses, Anda selalu dapat menyewa tenaga eksternal dari organisasi Anda. Terlepas dari siapa yang menulisnya, penting untuk melibatkan seseorang yang mengetahui proses luar dan dalam untuk memastikan keakuratan SOP.

2. Buat SOP Secara Visual

Tidak semua orang menyimpan informasi dengan cara yang sama. Beberapa orang adalah pembelajar visual sementara yang lain lebih suka membaca. Inilah sebabnya mengapa menambahkan gambar, video, dan diagram alur ke SOP sangat disarankan. Dalam kebanyakan kasus, ini akan membuat proses lebih mudah dibaca dan disimpan untuk semua jenis karyawan.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki salon, mungkin membosankan bagi staf untuk membaca deskripsi tekstual tentang bagaimana Anda ingin mereka melakukan pedikur atau manikur. Dengan menambahkan video, Anda dapat memberikan arahan terperinci dengan cepat. Selain itu, semakin mudah bagi staf untuk melihat video SOP melalui perangkat seluler mereka.

Baca juga: Pengertian Identitas Produk, Fungsi, dan Cara Membangunnya

3. Tulis SOP untuk Audiens Target Anda

Kesalahan yang umum terjadi adalah Anda membuat catatan proses yang ditulis dalam gaya / bahasa yang tidak sesuai dengan alur kerja dari setiap divisi perusahaan Anda, contoh kasusnya adalah Anda tidak bisa menyamakan SOP untuk bagian akuntan dengan bagian produksi. Kegagalan untuk menulis untuk audiens target mungkin merupakan alasan mengapa banyak SOP gagal mencapai sasaran.

Untuk menghindari kesalahan tersebut, undang seseorang dari berbagai divisi untuk melihat dokumen yang sudah lengkap dan meluruskan persepsi. Melakukan hal ini akan membantu mengidentifikasi apakah ada lebih banyak informasi dari yang diperlukan untuk memahami suatu langkah, atau jika beberapa bagian dari SOP memerlukan perincian lebih lanjut.

4. Lakukan Penilaian di Lapangan Sebelum Mendokumentasikan Proses yang Ada

Saat membuat SOP, jangan hanya mencatat proses yang terjadi selama ini. Gunakan SOP sebagai waktu untuk menganalisis perubahan yang diperlukankedepannya.

Pertanyakan setiap langkah dan nilai jika Anda masih perlu melakukan improvisasi untuk hal yang tidak baik selama ini. Mungkin ada langkah-langkah yang dapat dihapus atau informasi yang memerlukan pembaruan.

Baca juga: Pelatihan Karyawan: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Metodenya

5. Uji SOP jika Anda Meluncurkannya

Bergantung pada seberapa penting suatu proses, bagikan SOP yang baru Anda buat melalui panggilan telepon, obrolan video, atau lakukan sesi pelatihan langsung.

Ini adalah cara yang bagus untuk menentukan apakah SOP sudah lengkap atau perlu dilakukan perubahan sebelum diluncurkan. Dan sebelum Anda mengikuti prosesnya, lakukan uji coba peluncuran untuk menilai apakah karyawan Anda bertanggung jawab dan memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka dalam bisnis Anda.

6. Jelaskan ‘MENGAPA’ dari Setiap SOP yang Anda Buat

Sangat penting bahwa semua anggota tim Anda memahami ‘mengapa’ dari setiap proses dan apa yang mereka lakukan berdampak pada penyelesaian tugas yang berhasil.

Bicarakan pada mereka tentang kemungkinan skenario kegagalan pada berbagai tahapan proses dan apa yang terjadi jika hal tersebut gagal atau berhasil. Semakin mereka memahami pentingnya peran mereka dalam proses, semakin besar kemungkinan mereka untuk berhati-hati ketika menyelesaikan tanggung jawab mereka.

7. Dapatkan Izin Tertulis dari Semua Orang yang Terlibat dalam SOP

Dapatkan kesepakatan tertulis dari orang-orang yang terlibat dalam mengimplementasikan proses atas persetujuan mereka dengan proses akhir.

Walaupun konfirmasi tertulis tentang proses mungkin terdengar kuno, namun membantu menciptakan rasa akuntabilitas untuk memastikan bahwa manajer dan staf telah meluangkan waktu untuk membaca dan memahami proses tersebut.

8. Tinjau SOP Lama

SOP terbaik adalah produk dari proses berulang. Anda tidak dapat membahas setiap kemungkinan tanpa menjalankan proses dalam praktik, nantinya Anda akan menemukan yang terbaik untuk mendapatkan draft SOP yang digunakan secepat mungkin dan membuat optimasi seiring waktu.

Tinjau kembali SOP yang ditulis lebih dari dua tahun yang lalu untuk melihat bagaimana mereka dapat direvisi untuk menghemat waktu, mengurangi biaya fungsi, memaksimalkan sumber daya bisnis, atau untuk meningkatkan pengalaman pelanggan akhir.

Kesimpulan

Itulah beberapa hal mengenai SOP secara mendalam. Untuk bisnis apa pun, memastikan semua karyawan Anda tahu cara menyelesaikan tugas dengan baik adalah cara yang bagus untuk meningkatkan produktivitas bisnis Anda dan mengurangi tingkat kegagalan dalam bisnis. Dengan menerapkan pengetahuan diatas ini dan membuat SOP yang sesuai kebutuhan organisasi dalam setiao bisnis, Anda akan meningkatkan produktivitas tim Anda dan memastikan kualitas dan konsistensi keberhasilan dalam bisnis. Bagi Anda pemilik usaha yang sedang kesulitan dalam melakukan pengelolaan pencatatan keuangan dan proses pembukuan, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi terbaik di Indonesia dan telah dipercaya oleh lebih dari 300 pengguna dari berbagai jenis bisnis yaitu Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi online yang telah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan memiliki fitur terlengkap seperti, pencatatan pemasukan dan pengeluaran, penghitungan aset, pencatatan dan pelaporan pajak, payroll, multi cabang, rekonsiliasi transaksi otomatis, multi gudang, pengelolaan dan pemantauan stok, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi. Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Tugas Kuliah:

Buatlah rangkuman materi kuliah dan berilah catatan penting menurut anda. Kirimkan tugas ke WA group paling lama 7 (tujuh) hari setelah kuliah. 

 

Baca Selengkapnya »

MK.PK-14: ORGANISASI

                                ORGANISASI- PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

“Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, sampai mereka mengubahnya sendiri.” (Q.S Al-Ra'd - 11)

Kotak:   Para pakar sepakat bahwa keberhasilan seseorang itu hanya 15-20% ditopag oleh IQ selebihnya 80-85% ditentukan oleh EQ. Salahsatu cara untuk mendapatkan EQ adalah terlibat dalam organisasi. Olehkarena itu, organisasi memberi peran penting untuk keberhasilan.

Permainan: Rancanglah sebuah organisasi yang akan anda pimpinan ke depan (organaisasi bisnis, perdagangan, jasa, sosial dan lainnya). Buatlah bagan organisasi, alur intruksi dan job discription masing-masing.

Pengantar

Materi kuliah organisasi diambil dari tulisan Salamadian berjudul: Pengertian Organisasi : Tujuan, Bentuk, Ciri & Unsur-Unsur Organisasi dalam : https://salamadian.com/pengertian-organisasi-adalah/. Menurutnya, organisasi ada berbagai bidang yang tentunya akan membutuhkan organisasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara optimal. Maka memahami makna organisasi itu sendiri akan lebih membantu dalam melaksanakan pekerjaan secara tim dengan sebaik mungkin.

Tidak hanya itu, ternyata ada beberapa jenis serta bentuk organisasi yang berbeda sesuai dengan tujuannya masing-masing yang juga perlu untuk diketahui.

Pengertian dan Tujuan Organisasi


Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya. Sementara dalam dunia bisnis, organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja khusus.

Berikut beberapa tujuan organisasi yang secara umum banyak dijadikan sebagai tujuan dari pembangunan organisasi tersebut yaitu :

  • Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki
  • Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan, penghargaan serta pembagian kerja yang jelas
  • Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan
  • Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan pergaulan serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta bermanfaat
  • Wadah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama yang sudah terbagi dengan baik
  • Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama
  • Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi tujuan awal sebuah organisasi

Organisasi memang harus jelas tujuan serta berbagai hal yang akan dilakukan di dalamnya tertuang dalam visi dan misi organisasi. Tentunya hal ini harus sudah ditentukan sejak awal karena berkaitan dengan pembagian tugas serta bentuk kerja sama yang akan dilakukan masing-masing anggota yang ada di dalamnya.

Sehingga tujuan ini menjadi poin yang sangat penting dimiliki sebuah organisasi dalam mengoptimalkan kinerja yang ada di dalamnya.

 

Unsur-Unsur Organisasi

Untuk bisa menjalankan sebuah organisasi secara optimal maka diperlukan kelengkapan unsur dasar dalam organisasi itu sendiri. Dengan adanya kelengkapan unsur tersebut maka organisasi dalam terlaksana dengan baik. Berikut beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi adalah :

  • Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur organisasi secara umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai fungsi bidang kerjanya dan orang-orang yang bekerja di bawah manajer. Penyebutan ini biasanya disesuaikan dengan jenis organisasinya masing-masing
  • Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi, dengan adanya kerja sama yang baik maka tujuan organisasi dapat dicapai bersama-sama. Sehingga adanya tingkatan anggota akan membantu memudahkan dalam mengatur bagian kerja untuk menjalin kerja sama yang lebih baik
  • Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi tersebut dalam menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya
  • Lingkungan seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologi menjadi pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan sebelumnya
  • Peralatan adalah sarana seperti materi, budget dan barang modal lainnya yang dapat menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya organisasi
  • Komunikasi tentunya akan sangat mempengaruhi bagaimana setiap anggota organisasi dapat bekerjasama dengan baik. Komunikasi yang baik akan sangat mendukung perkembangan organisasi secara lebih optimal sesuai dengan proses kerja yang sudah diatur sedemikian rupa.

Ciri-Ciri Organisasi

Ada beberapa hal yang dapat menjadi ciri-ciri sebuah organisasi yaitu sebagai berikut :

  • Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang berjumlah 2 orang atau lebih untuk bisa menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
  • Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga kegiatan yang dilakukan di dalamnya akan lebih jelas
  • Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi karena bagaimanapun setiap anggota yang ada di dalamnya harus bisa saling membantu untuk mencapai tujuan organisasi
  • Peraturan yang dibuat untuk kepentingan setiap anggota dalam organisasi tentu sangat penting untuk membatasi sumber dayanya tetap bisa bekerja sama dengan baik dalam menjalankan pekerjaannya
  • Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam organisasi tersebut, tentunya juga dengan pertimbangan bidang berdasarkan tujuan organisasi yang ditentukan.

Bentuk-Bentuk Organisasi

Bentuk organisasi dibedakan berdasarkan strukturnya untuk membedakan satu sama lain. Berikut beberapa bentuk organisasi yang banyak ditemui yaitu :

  • Organisasi garis dan staf terdapat dua kelompok orang yaitu yang melaksanakan tugas pokok organisasi untuk mencapai tujuan dan orang yang menjalankan pekerjaan sesuai bidang keahliannya. Sehingga biasanya pembagian tugas akan lebih terarah dan bukan hanya berasal dari pemimpin tertinggi organisasi
  • Organisasi garis adalah yang paling sederhana dengan adanya jumlah anggota yang sedikit dengan adanya pimpinan tertinggi kemudian ada anggota lainnya yang menjalankan pekerjaan sesuai pembagian yang diberikan
  • Organisasi fungsional memiliki pembagian tugas kinerja yang sudah diberikan oleh para petingginya, sehingga anggota yang ada di bawahnya tinggal menerima instruksi bahkan bisa mendapatkan beberapa instruksi sekaligus
  • Organisasi komite atau biasa juga disebut dengan panitia yang diberikan kekuasaan tertentu serta melakukan rundingan untuk memutuskan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan organisasi mencapai tujuannya.

Jenis-Jenis Organisasi

Organisasi ternyata memiliki beragam berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu sebagai berikut :

  • Berdasarkan hubungan personal terbagi menjadi organisasi formal yang resmi biasanya ada juga yang sudah memiliki badan hukum dan informal yang terbentuk karena kesamaan minat atau pribadi atau kebutuhan suatu tujuan bersama
  • Dari jumlah orang ada organisasi tunggal dengan semua tugas berasal dari satu pimpinan dan organisasi komisi yang memiliki dewan untuk masing-masing bidang pekerjaan
  • Menurut tujuannya ada organisasi sosial yang bersifat non profit dan yang mencari keuntungan
  • Berdasarkan kehidupan di masyarakat ada jenis organisasi kesehatan, pendidikan, pertanian dan jenis lainnya sesuai bidang yang ada di masyarakat
  • Berdasarkan fungsi serta tujuan yang dilayani yaitu organisasi politik, pemelihara seperti peduli lingkungan, integratif dan produksi secara khusus sesuai tujuannya
  • Berdasarkan pihak yang menggunakan manfaat organisasi ada mutual benefit organization yang dinikmati angotanya, commonwealth organization yang dinikmati masyarakat umum, service organization dinikmati pelanggan khusus dan bussiness akan dinikmati para konsumennya
  • Dalam lalu lintas kekuasan terbagi menjadi 3 yaitu lini atau lurus yaitu kekuasaan hanya mengalir dari pimpinan organisasi, lini atau staf pimpinan akan dibantu dengan kepala staf yang ada di bawahnya secara langsung dan fungsional yang fungsi di dalamnya akan dipimpin oleh orang yang sudah ahli di bidangnya.

Setelah memahami berbagai hal terkait organisasi maka akan lebih mudah dalam mendirikan serta menjalankan organisasi tersebut dengan baik dan benar.

Jika dikembangkan dengan cara yang tepat maka sudah tentu siapapun yang berada di dalamnya juga akan mendapatkan banyak pengalaman serta pembelajaran, selain itu manfaat dari organisasi ini juga dapat dirasakan oleh lebih banyak orang lagi.

Sehingga tidak hanya tujuan tercapai tetapi juga menguntungkan banyak pihak di sekitar organisasi tersebut.

Tugas Kuliah:

Buatlah rangkuman materi kuliah dan berilah catatan penting menurut anda. Kirimkan tugas ke WA group paling lama 7 (tujuh) hari setelah kuliah. 

 



Baca Selengkapnya »

MK.PK-13: KEPEMIMPINAN

                                         KEPEMIMPINAN- PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

 

“Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, sampai mereka mengubahnya sendiri.” (Q.S Al-Ra'd - 11)

Kotak-1:  Manager mudah diperoleh hanya dengan jabatan, namun untuk menjadi pemimpin perlu kerja keras, konsistenti untuk  meningkatkan  kapasitas diri dan pengakuan orang banyak.

Tugas-1 :  Amati disekitar anda. Siapakah yang menjadi pejabat dan siapakah yang menjadi pemimpin. Berikan alasan mengapa seseorang itu menjadi pemimpin.


Bahan kuliah ini diambil dari tulisan berjudul: Pengertian Kepemimpinan,  dalam https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-kepemimpinan/.

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk “memimpin” atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi.

Literatur para spesialis saling beradu pandangan, membandingkan antara pendekatan Timur dan Barat dalam kepemimpinan, dan juga (di Barat sendiri) antara pendekatan Amerika Serikat dengan Eropa. Civitas akademika di A.S. mengartikan kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang di dalamnya seseorang dapat melibatkan bantuan dan dukungan selainnya dalam usaha mencapai suatu tugas bersama.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli


·         Menurut John Piffner

Kepemimpinan adalah seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.

·         Menurut Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

·         Menurut Jacobs & Jacques, 1990, 281

Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan

·         Menurut Slamet, 2002: 29

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

·         Menurut Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7

Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

·         Menurut Thoha, 1983:123

Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu .

·         Menurut Robbins (2002:163)

Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

·         Menurut Ngalim Purwanto (1991:26)

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.


Jadi definisi Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi.

Tipe -Tipe Kepemimpinan

·         Tipe Otokratik

Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :


1.      Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.

2.      Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.

3.      Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.


Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:

1.      Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.

2.      Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.

3.      Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.

4.      Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.


·         Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.


·         Tipe Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.


·         Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.


·         Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :


1.      Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.

2.      Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.

3.      Sonang kepada formalitas yang berlebihan

4.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan

5.      Tidak mau menerima kritik dari bawahan

6.      Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.


Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.


Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.


Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.


Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.


Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.


Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

  • Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
  • Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
  • Teori Kepeminpinan

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.


Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :


  • Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.


Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :


  • Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.


  • Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.


  • Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.


  • Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.


  • Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

  • Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
  • Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.


  • Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.


  • Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.


  • Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.


Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.


Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.


Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi. Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya.


  • Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan.


Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.


  • Partisipasif

Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.


  • Demokrasi

Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.


  • Kendali Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung – jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.


Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang – orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.


Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.fiedler telah mengembakan suatumodel pengecualian dari ketiga gaya kepemimpinan diatas,yakni model kepemimpinankontigennis.model ini nyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja.dengan teorinya ini fiedler ingin menunjukkan bahwa keefektifan ditunjukkan oleh interaksi antara orientasi pegawai dengan 3 variabel yang berkaitan dengan pengikut, tugas dan organisasi.


Ketiga variabel itu adalah hubungan antara pemimpin dengan anngota ( Leader – member rolations), struktur tugas (task strukture), dan kuasa posisi pemimpin (Leader position power). Variabel pertama ditentukan oleh pengakuan atau penerimaan (akseptabilitas) pemimpin oleh pengikut, variabel kedua mencerminkan kadar diperlukannya cara spesifik untuk melakukan pekerjaan, variabel ketiga menggambarkan kuasa organisasi yang melekat pada posisi pemimpin.


Model kontingensi Fieldler ini serupa dengan gaya kepemimpinan situasional dari Hersey dan Blanchard. Konsepsi kepemimpinan situasional ini melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kematangan (muturity) pengikutnya.perilaku pengikut atau bawahan ini amat penting untuk mengetahui kepemimpinan situasional, karena bukan saja pengikut sebagai individu bisa menerima atau menolak pemimpinnya, akan tetapi sebagai kelompok , pengikut dapat menemukan kekuatan pribadi apapun yang dimiliki pemimpin.


Menurut Hersey dan Blanchard (dalam Ludlow dan Panton,1996 : 18 dst), masing – masing gaya kepemimpinan ini hanya memadai dalm situasi yang tepat meskipun disadari bahwa setiap orang memiliki gaya yang disukainya sendiri dan sering merasa sulit untuk mengubahnya meskipun perlu.


Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah.


  • Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.


  • Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.


  • Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita perlumeluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka mengenai peningkatan kinerja.


  • Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.


Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai ”situational leadership”. Situational leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari orang – orang yang dipimpinnya.


Ditengah – tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku staf / individu yang berbeda – beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi, penerapan keempat gaya kepemimpinan diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah yang dimaksud dengan situasional lesdership,sebagaimana telah disinggung di atas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni :


  1. Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
  2. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
  3. Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.

Ketiga kemampuan di atas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).



Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.


Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri.


Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.


Kepemimpinan Yang Melayani

Merenungkan kembali arti makna kepemimpinan, sering diartikan kepemimpinan adalah jabatan formal, yang menuntut untuk mendapat fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani. Meskipun banyak di antara pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh – sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.


  • Karakter Kepemimpinan
  • Hati Yang Melayani

Kepemimpianan yang melayani dimulai dari dalam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam dan kemudian bergerak keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang diterima oleh rakyat yang dipimpinnya. Kembali kita saksikan betapa banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.


Paling tidak menurut Ken Blanchard dan kawan – kawan, ada sejumlah ciri –ciri dan nilai yang muncul dari seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani,yaitu tujuan utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya. Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongan tapi justru kepentingan publik yang dipimpinnya.


Seorang pemimpin memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelomponya. Hal ini sejalan dengan buku yang ditulis oleh John Maxwell berjudul Developing the Leaders Around You. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung dari kemampuannya untuk membangun orang – orang di sekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi atau masyarakat mempunyai banyak anggota dengan kualitas pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan berkembang dan menjadi kuat.

Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian da harapan dari mereka yang dipimpinnya.


Seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas ( accountable ). Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh perkataan,pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada public atau kepada setiap anggota organisasinya.


Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpin. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.


  • Metode Kepemimpinan
  • Kepala Yang Melayani

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.


Tidak banyak pemimpin yang memiliki metode kepemimpinan ini. Karena hal ini tidak pernah diajarkan di sekolah – sekolah formal. Keterampilan seperti ini disebut dengan Softskill atau Personalskill. Dalam salah satu artikel di economist.com ada sebuah ulasan berjudul Can Leadership Be Taught, dibahas bahwa kepemimpinan (dalam hal ini metode kepemimpinan) dapat diajarkan sehingga melengkapi mereka yang memiliki karakter kepemimpinan. Ada 3 hal penting dalam metode kepemimpinan, yaitu :


Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas. Visi ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut. Bahkan dikatakan bahwa nothing motivates change more powerfully than a clear vision. Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi. Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju.


Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk membawa orang – orang atau organisasi yang dipimpin menuju suatu tujuan yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar serta berkembang dalam mempertahankan survivalnya sehingga bias bertahan sampai beberapa generasi. Ada 2 aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role. Artinya seorang pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi bagi organisasinya tapi memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan visi tsb ke dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.


  • Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang responsive. Artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang dipimpin. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi.
  • Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang – orang yang dipimpinnya (performance coach). Artinya dia memiliki kemempuan untuk menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya, dsb), melakukan kegiatan sehari – hari seperti monitoring dan pengendalian, serta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.

  • Perilaku Kepemimpinan
  • Tangan Yang Melayani

Pemimpin yang melayani bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan metode kepemimpinan, tapi dia harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin. Dalam buku Ken Blanchard disebutka perilaku seorang pemimpin, yaitu :


  1. Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpin, tapi sungguh – sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan. Artinya dia hidup dalam perilaku yang sejalan dengan firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuatnya.
  2. Pemimpin focus pada hal – hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tapi melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
  3. Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek , baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dsb. Setiap harinya senantiasa menyelaraskan (recalibrating ) dirinya terhadap komitmen untuk melayani Tuhan dan sesame. Melalui solitude (keheningan), prayer (doa), dan scripture (membaca Firman Tuhan ).

Demikian kepemimpinan yang melayani menurut Ken Blanchard yang sangat relevan dengan situasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Bahkan menurut Danah Zohar, penulis buku Spiritual Intelligence: SQ the Ultimate Intelligence, salah satu tolak ukur kecerdasan spiritual adalah kepemimpinan yang melayani (servant leadership).


Bahkan dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendrick dan Kate Luderman, menunjukkan pemimpin – pemimpin yang berhasil membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan biasanya adalah pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi. Mereka biasanya adalah orang –orang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, mampu memahami spiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.


Kepemimpinan Sejati

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,


ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out ).


Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.


” I don’t think you have to be waering stars on your shoulders or a title to be leadar. Anybody who want to raise his hand can be a leader any time”,dikatakan dengan lugas oleh General Ronal Fogleman,Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat yang artinya Saya tidak berpikir anda menggunakan bintang di bahu anda atau sebuah gelar pemimpin. Orang lainnya yang ingin mengangkat tangan dapat menjadi pemimpin di lain waktu.


Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dam maximizer.


Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor & praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).


Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis menjadi negara yang demokratis dan merdeka.Selama penderitaan 27 tahun penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam diri Beliau. Sehingga Beliau menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selam bertahun – tahun.


Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala – galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.


Sebuah jenis kepemimpinan yaitu Q Leader memiliki 4 makna terkait dengan kepemimpinan sejati, yaitu :

  1. Q berarti kecerdasan atau intelligence. Seperti dalam IQ berarti kecerdasan intelektual,EQ berarti kecerdasan emosional, dan SQ berarti kecerdasan spiritual. Q leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ,EQ,SQ yang cukup tinggi.
  2. Q leader berarti kepemimpinan yang memiliki kualitas(quality), baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.
  3. Q leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi ( dibaca ‘chi’ dalam bahasa Mandarin yang berarti kehidupan).
  4. Q keempat adalah qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh – sungguh mengenali dirinya (qolbunya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self management atau qolbu management).

Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence-quality-qi-qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.


Rangkuman kepemimpinan Q dalam 3 aspek penting yang disingkat menajadi 3C, yaitu :

  • Perubahan karakter dari dalam diri (character chage).
  • Visi yang jelas (clear vision).
  • Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence).

Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengatahuan,dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metode kepemimpinan).


Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell, ” The only way that I can keep leading is to keep growing. The the day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is way it always it.” Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tsb.

Tugas Kuliah:

Buatlah rangkuman materi kuliah dan berilah catatan penting menurut anda. Kirimkan tugas ke WA group paling lama 7 (tujuh) hari setelah kuliah. 

 

Baca Selengkapnya »