KOLABORASI
PW LPBI NU-SU DENGAN PERUSAHAAN DAN PT
Telah terjadi kolaborasi antara organisasi sosial keagamaan dengan beberapa
perusahaan dan perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan bersama dalam
bentuk seminar dan buka puasa. Kolaborasi antara Pimpinan Wilayah Lembaga
Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PW.LPBI NU)
Sumatera Utara perusahaan diantaranya Pertamina Regional-1, PTPN-3, PDAM
Tirtanadi, Rahmad Galery. Kolaborasi untuk seminar ketahanan pangan, Rabu, 6
Juni 2018 nanti. Demikian disampaikan Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH,M.Si Ketua PW
LPBI-NU SU kepada wartawan baru-baru ini.
Lebih
lanjut Hamzah Lubis menjelaskan, kegiatan dimulai dengan Pelantikan Pimpinan
Wilayah LPBI Nahdlatul Ulama Sumatera Utara priode 2018-2022, dilanjutkan
dengan Seminar Mencari Solusi Ketahanan Pengan Nahdiyyin Dalam Pusaran Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim
dan buka puasa bersama.
Seminar
akan menampilkan 8 orang pemakalah dengan berbagai topik yang berkaitan dengan
pangan dan kerusakan lingkungan. Pemakalah adalah Prof.Dr.KH.Saidurrahman,M.Ag
/Rektor Universitas Islam Sumatera Utara,
Dr.Khadijah El Ramija Lubis,Spi.,MP/ Kepala BPTP BALITBANGTAN-Sumatera
Utara, Prof.Dr.Ir.Abdul Rauf,MP /Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera
Utara, Dr.Ir.Hj.Sabrina, M.Si /mantan Staf Ahli Menteri Bidang Pangan KLHK-RI
yang telah mendapat penugasan sebagai Sekda Provinsi Sumatera Utara yang juga Pembina IKA PSL S2/S3 Universitas Sumatera
Utara.
Pemakalah
dari kalangan internal PW LPBI NU-SU adalah Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH.,M.Si/ Tenaga Ahli Lingkungan Balitbang Provinsi Sumut-Anggota
Dewan Daerah Perubahan Iklim Provinsi Sumatera Utara yang juga Ketua PW LPBI
NU-SU, Prof Dr.Ir.Ilmi Abdullah MSc/Direktur Kawasan Industri Medan (KIM)/guru besar
Institut Teknologi Medan yang juga Wakil Ketua PW LPBI NU-SU, Dr.Said Muzambiq,
M.Si/ Ka.Prodi T.Geologi Institut Teknologi Medan (ITM)/Dewan Riset Daerah
Sumatera Utara yang juga Wakil Ketua PW LPBI NU-SU dan Dr.Muslim Marpaung, M.Si/
Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) Wakil Ketua PW LPBI NU-SU.
Seminar
nasional ini menurut Dr.Hamzah Lubis dalam upaya mengantisipasi penyempitan
lahan pertanian akibat berbagai pembangunan di sektor lainnya serta akibat
kerusakan lingkungan. Ia memberi contoh meningkatnya pencemaran gas rumah kaca
menyebabkan pemanasan global, berkorelasi dengan perubahan iklim, curah hujan, bajir, longsor,
kenaikan permukaan laut, penyempitan lahan, meningkatnya savana, perubahan pola
penyakit tanaman dan lainnya. Karena anggota Nahdlatul Ulama sebagian besar
berada di pedesaan sebagai petani dan nelayan, maka seminar ini dilaksanakan
sebagai antisipasi, tuturnya.
Permasalahan pangan, salah satunya, ketergantungan
akan beras. Ketika 10 tahun Indonesia merdeka (1954) porsi beras dalam memenuhi
pangan pokok rnasyarakat hanya 53,5 persen, sisanya dipenuhi dari ubi kayu
22,26 persen, jagung 18,9 persen, dan umbi-umbian 4,99 persen. Tahun 1981, pola
konsumsi pangan pokok bergeser drastis. Beras menempati porsi 81,1 persen, ubi
kayu 10,02 persen dan jagung 7,82 persen. Pada 1999, konsumsi ubi kayu tinggal
8,83 Persen dan jagung 3,1 persen.
Sedangkan 10 provinsi yang paling banyak mengkonsumsi umbi-umbian
adalah: 1. Papua 30,39 persen, 2.Maluku 12,69 persen 3.Papua Barat 9,94 persen
4.Maluku Utara 9,23 persen 5. Sulawesi
Tengah 5,10 persen 6.Sulawesi Tenggara 4,47 persen, 7. Nusa Tenggara Timur 3,00
persen 8. Sulawesi Utara 1,53 persen,
9.Jawa Timur 2,28 persen, 10.Lampung 2,27 persen. Inilah salahsatu permasalahan
pangan kita, tuturnya.
Kegiatan ini, mendapat dukungan
perguruan tinggi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU),
Universitas Nahdlatul Ulama Sumata Utara (UNUSU), Institut Teknologi Medan
(ITM). Dukungan dari pemerintah melalui Balai Pengembangan Teknologi Pangan
Balitbangtan Sumatera Utara dan dari MTDA,SD, SMP NU Medan.
Bimbingan dan pengarahan atas pelantikan PW LPBI NU-SU priode 2018-2022
serta yang membuka seminar ketahanan pangan ini oleh Ketua PW Nahdlatul Ulama Sumatera Utara Drs.Kh.Afifiddin
Lubis, M.Si. Kegiatan ini direncanakan akan dihadiri utusan Cabang-Cabang NU se
Sumatera Utara, PW NU Sumatera Utara, utusan lembaga dan banom NU Sumatera
Utara dan warga NU lainnya. (hl)
No comments:
Post a Comment