KANTIN KEJUJURAN, MELATIH PRILAKU ANAK SUPAYA JUJUR

Berita berjudul: “Kantin Kejujuran, Melatih Prilaku Anak Supatya Jujur” telah dimuat  pada Tabloit Mingguan NU News di Medan No.9 edisi Minggu-4 Oktober 2011,hal.3 kol.1-4 (Penyunting)



KANTIN KEJUJURAN, MELATIH PRILAKU ANAK SUPAYA JUJUR


Medan, NU NEWS.
Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus bangsa, guna menciptakan bangsa yang bermoral, berprilaku jujur harus mendidik anak sejak dini. Untuk itu, Sekolah SD NAHLATUL ULAMA (NU) Jalan Pukat I No.37 Medan, sejak 1 Maret 2011 mendirikan Kantin Kejujuran di Sekolah tersebut.

“Kantin Kejujuran di sekolah NU ini guna melatih anak didik sejak dini supaya mereka jujur dalam menuju pendidikan karakter,” Jujur itu adalah merupakan visi dari sekolah NU.

Di kantin kejujuran tersebut diletakan jajanan yang sekaligus baskom tempat uangnya dengan terbuka dan terlihat jelas, sehingga anak-anak mudah mencari uang kembalian, bila anak-anak mengambil uang kembalinya. Karena harga jajanan itu berpariasi dari harga Rp 500 s/d harga Rp1000 terdiri dari nasi goring, mie Bihun, es lilin, dan goreng-gorengan seperti tahu isi, tempe goreng dan lainnya.

Anak-anak kelas 3,4,5 dan 6 sudah mempunyai kesadaran sendiri, setiap mereka mengambil jajanan, “sesuai harnya dan uangnya dimasukan sendiri kedalam tempat yang telah disediakan,” Bagi kelas 1 dan 2 bila mereka mau jajan dibimbing oleh Gurunya, karena mereka masih kecil dan belum terlatih,  kata penanggung jawab kantin kejujuran sekolah SD NU Kota Medan, Kusrin kemarin, ketika  NU NEWS berkunjung ke Kantin Kejujuran Sekolah SD NU tersebut.

Kantin Kejujuran Sekolah SD NU ini, 10 Februari 2011 di tinjau oleh Gaussyah sebagai Projek Manejer Kemitraan/Partnership dari Jakarta dan kemudian 15 Juni Gaussyah bersama Siska dan Gafri meninjau lagi kantin kejujuran ini.

Pada tanggal 11 Agustus 2011  Miss Zakei warga Inggeris yang disewa oleh PBB untuk meninjau dan mendata Kantin Kejujuran Sekolah SD NU Kota Medan tersebut, kata Kusrin yang juga Kepala Sekolah SD NU Kota Medan ini.

“Kantin Kejujuan Sekolah SD NU Kota Medan yang didirikan 1 Maret 2011 sampai dengan 2 Nopember 2011 telah mengumpulkan keuntungan sebanyak Rp 2.380.000,-
Kantin Kejujuan disamping menjaga kesehatan dan kebersihan yang sekaligus melatih anak dari segi ‘jujur’ juga memperoleh keuntungan yang akan dapat dimanfaatkan, ujar Kusrin.

Kantin Kejujuan Sekolah SD NU dikoordinir oleh para guru yang lagi bertugas piket sebanyak 6 orang secara bergilir yakni; Asmarita Siregar, Nurhayati Tambunan,SPd, Siti Muhammi,Spd, Suwarni SPDI, Siti Aminah Nasution,SPd dan Fatimah Nasution.

Guru piket tersebut bertugas menghitung berapa jajanan yang laku dan berapa harus dikembalikan, karena bila tak habis dikembalikan kepada yang punya, sekaligus membukukan uangnya, tugas ini dilakukan guru piket diluar jam belajar (anak sekolah telah pulang), ucap Kusrin.

Salah seorang murid/anak didik  kelas 6 Sekolah NU, Rini boru Siregar ketika ditemui NU NEWS, Rini mengatakn, senang dengan adanya jajanan di kantin kejujuran sekolahnya, “jajanan itu  diambil sendiri dan uangnya diletakkan ditempat yang telah disediakan,” 

Walaupun Rini tahun depan tamat dari sekolah SD NU ini, dia sangat berharap kantin kejujran, dapat diteruskan, supaya adik-adik kelas saya disini memakan jajanan sehat dan bersih,(yang terjamin kebersihannya untuk anak didik disekolah ini), ujar Rini yang merupakan anak nomor 6 dari 7 bersaudara lahir dari  pasangan Ridwan Siregar dengan Rubiah Nasution itu.

Lebih lanjut Kusrin menjelaskan, sebelum kantin kejujuran ini didirikan pada bulan Pebruari 2011, kita bertanya kepada anak didik disekolah ini mengenai dukungan anak- anak tentang pendirian kantin kejujuran tersebut, ternyata semua anak-anak mendukung.

Kemudian disosialisasikan kepada guru dan anak didik, 8 orang diantaranya diberi pelatihan oleh NU.
Ketika disinggung, apa ada diantara anak-anak yang jajan tidak jujur?
Bukan karena mereka tidak jujur, mungkin ada diantara mereka mengambil jajanan yang harga Rp 1000, dengan tanpa disadarinya terbayar olehnya harga Rp 500, dan itu ketahuannya waktu menghitung jumlah lakunya jajanan tersebut,kata Kusrin.(Andriani)

No comments:

Post a Comment