KANTIN KEJUJURAN, MELATIH PRILAKU
ANAK SUPAYA JUJUR
Medan, NU NEWS.
Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus
bangsa, guna menciptakan bangsa yang bermoral, berprilaku jujur harus mendidik
anak sejak dini. Untuk itu, Sekolah SD NAHLATUL ULAMA (NU) Jalan Pukat I No.37
Medan, sejak 1 Maret 2011 mendirikan Kantin Kejujuran di Sekolah tersebut.
“Kantin Kejujuran di sekolah NU ini guna
melatih anak didik sejak dini supaya mereka jujur dalam menuju pendidikan
karakter,” Jujur itu adalah merupakan visi dari sekolah NU.
Di kantin kejujuran tersebut diletakan
jajanan yang sekaligus baskom tempat uangnya dengan terbuka dan terlihat jelas,
sehingga anak-anak mudah mencari uang kembalian, bila anak-anak mengambil uang
kembalinya. Karena harga jajanan itu berpariasi dari harga Rp 500 s/d harga
Rp1000 terdiri dari nasi goring, mie Bihun, es lilin, dan goreng-gorengan
seperti tahu isi, tempe goreng dan lainnya.
Anak-anak kelas 3,4,5 dan 6 sudah mempunyai
kesadaran sendiri, setiap mereka mengambil jajanan, “sesuai harnya dan uangnya
dimasukan sendiri kedalam tempat yang telah disediakan,” Bagi kelas 1 dan 2
bila mereka mau jajan dibimbing oleh Gurunya, karena mereka masih kecil dan
belum terlatih, kata penanggung jawab
kantin kejujuran sekolah SD NU Kota Medan, Kusrin kemarin, ketika NU NEWS berkunjung ke Kantin Kejujuran
Sekolah SD NU tersebut.
Kantin Kejujuran Sekolah SD NU ini, 10
Februari 2011 di tinjau oleh Gaussyah sebagai Projek Manejer
Kemitraan/Partnership dari Jakarta dan kemudian 15 Juni Gaussyah bersama Siska
dan Gafri meninjau lagi kantin kejujuran ini.
Pada tanggal 11 Agustus 2011 Miss Zakei warga Inggeris yang disewa oleh
PBB untuk meninjau dan mendata Kantin Kejujuran Sekolah SD NU Kota Medan
tersebut, kata Kusrin yang juga Kepala Sekolah SD NU Kota Medan ini.
“Kantin Kejujuan Sekolah SD NU Kota Medan
yang didirikan 1 Maret 2011 sampai dengan 2 Nopember 2011 telah mengumpulkan
keuntungan sebanyak Rp 2.380.000,-
Kantin Kejujuan disamping menjaga kesehatan
dan kebersihan yang sekaligus melatih anak dari segi ‘jujur’ juga memperoleh
keuntungan yang akan dapat dimanfaatkan, ujar Kusrin.
Kantin Kejujuan Sekolah SD NU dikoordinir
oleh para guru yang lagi bertugas piket sebanyak 6 orang secara bergilir yakni;
Asmarita Siregar, Nurhayati Tambunan,SPd, Siti Muhammi,Spd, Suwarni SPDI, Siti
Aminah Nasution,SPd dan Fatimah Nasution.
Guru piket tersebut bertugas menghitung
berapa jajanan yang laku dan berapa harus dikembalikan, karena bila tak habis
dikembalikan kepada yang punya, sekaligus membukukan uangnya, tugas ini
dilakukan guru piket diluar jam belajar (anak sekolah telah pulang), ucap
Kusrin.
Salah seorang murid/anak didik kelas 6 Sekolah NU, Rini boru Siregar ketika
ditemui NU NEWS, Rini mengatakn, senang dengan adanya jajanan di kantin
kejujuran sekolahnya, “jajanan itu
diambil sendiri dan uangnya diletakkan ditempat yang telah disediakan,”
Walaupun Rini tahun depan tamat dari
sekolah SD NU ini, dia sangat berharap kantin kejujran, dapat diteruskan,
supaya adik-adik kelas saya disini memakan jajanan sehat dan bersih,(yang
terjamin kebersihannya untuk anak didik disekolah ini), ujar Rini yang
merupakan anak nomor 6 dari 7 bersaudara lahir dari pasangan Ridwan Siregar dengan Rubiah
Nasution itu.
Lebih lanjut Kusrin menjelaskan, sebelum
kantin kejujuran ini didirikan pada bulan Pebruari 2011, kita bertanya kepada
anak didik disekolah ini mengenai dukungan anak- anak tentang pendirian kantin
kejujuran tersebut, ternyata semua anak-anak mendukung.
Kemudian disosialisasikan kepada guru dan
anak didik, 8 orang diantaranya diberi pelatihan oleh NU.
Ketika disinggung, apa ada diantara anak-anak
yang jajan tidak jujur?
Bukan karena mereka tidak jujur, mungkin
ada diantara mereka mengambil jajanan yang harga Rp 1000, dengan tanpa
disadarinya terbayar olehnya harga Rp 500, dan itu ketahuannya waktu menghitung
jumlah lakunya jajanan tersebut,kata Kusrin.(Andriani)
No comments:
Post a Comment