MK.IKD-15.SEL, BAKTERI, SEL BANYAK, KLONING

                                                     SEL, BAKTERI, SEL BANYAK, KLONING

 

Pada abad ke 18 (sekitar 250 tahun lalu), Carolus Linnaeus, ahli Botani warga Swedia, memperkenalkan sistem klasifikasi makhluk hidup berdasar kepada penampakan fisiknya. Sebelumnya pun sudah ada metoda klasifikasi namun tidak lengkap dan sebagus yang diusulkan ole Linneaus. Setiap organisme sejenis masuk dalam kelompok species, species kepada genus, setiap genus ke family tertentu; yang urutan klasifikasinya dari atas: kingdom, phylum, class, ordo, family, genus, species. Suatu yang khas terjadi pada masa itu, biologi pun dicampur adukkan dengan teologi, Linneaus pun pernah mengatakan “Tuhan menciptakan, Linnaeus mengklasifikasikan”.

 


Gambar 1: Makhluk Hidup

 

Kemudian munculah Darwin dengan teori evolusinya bahwa kehidupan di bumi ini berhubugan erat dengan pohon evolusi raksasa, dengan organisme ber-sel satu dibagian akarnya dan species yang survive di masa ini ada di puncaknya. Antara akar dan puncak pohon terdapat jutaan (kalau tidak milyaran) cabang yang menunjukkan masa-masa sejarah berkembangnya evolusi mahluk hidup. Taxonomi dari Linneus ini pun tetap dipakai karena sistem klasifikasi berdasar kemiripan ini sesuai dengan apa yang jadi fakta evolusi juga: mahluk hidup yang mirip cenderung ‘berkerabat dekat’.

Perkembangan pesat teori evolusi terutama dengan berbagai penemuan fosil di abad lalu, makin menunjukkan bahwa klasifikasi berdasar kemiripan dari Linneus ini tidak cukup bagus lagi. Misalnya Willi Hennig, entomolog dari Jerman pada 1960-an memperkenalkan cladistik, suatu metoda penentuan cabang dalam pohon kehidupan. ‘Penyesuaian’ pada metoda taxonomi Linneus ini mengelompokkan organisme berdasar pada leluhurnya dibanding hanya berdasar kemiripan. Namun pembaharuan ini pun dianggap makin membuat kesimpangsiuran oleh saintis yang kemudian memperkenalkan sistem klasifikasi baru yang bernama Phylocode.

Dengan kata lain, kelompok Phylocode beranggapan lebih baik mulai dari awal lagi melakukan klasifikasi mahluk hidup yang bukan berdasar kemiripan seperti yang diusung oleh Linneus hampir 3 abad lalu itu. Salah satu penggagasnya, Jacques Gauthier, berpendapat bahwa biologi telah banyak berubah sejak Darwin, namun system klasifikasinya tidak (baca: taxonomi Linneus).

Tentu saja ini mendapat tentangan yang luar biasa, karena akan membawa dampak pada perubahan radikal, mulai dari penyesuaian buku teks, manual, serta perubahan klasifikasi jutaan mahluk hidup yang pernah dibuat sebelumnya. Seperti biasa kemunculan ide baru dalam sains, selalu ada pihak yang mempertahankan ide lama walau dirasa itu makin kurang memuaskan. Dan biasanya ide baru tumbuh subur kalau terjadi ‘proses alamiah’, yaitu melalui pergantian generasi dari para pendukung ide lama. Hal ini berhubung saintis generasi baru biasanya tidak terikat secara emosional dengan ide lama dan biasanya relatif terbuka dengan adanya perubahan.

Walaupun sains pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan berbagai pengetahuan tentang dunia sekitar, pada kenyataannya sains tidak dapat berada dalam lingkup sosial yang kosong. Karenanya sains tidak dapat dipisahkan dari upaya-upaya umat manusia, sains tidak dapat dibahas tanpa mengacu baik secara sekilas maupun langsung pada sejumlah persoalan sosial, politik, agama dan filsafat. Akibatnya, materi pelajaran sains yang diajarkan di dunia pendidikan harus dihubungkan dengan lingkungan sosial dimana sains tersebut berkembang dan digunakan.

Ketika para ilmuwan harus bertanggung jawab terhadap dampak sains pada masyarakat luas, wajah sains yang berhubungan dan mempunyai dampak langsung (baik positif maupun negatif) tersebut biasanya adalah aplikasi dari sains yaitu teknologi. Definisi yang luas tentang teknologi adalah segala aspek dari aktivitas teknis manusia, tidak hanya yang menghasilkan produk dari pabrik namun juga akumulasi pengetahuan teknis dan berbagai teknik spesifik yang digunakan. Terdapat dua syarat aplikasi sains yang berbentuk teknologi supaya bisa layak, yang pertama adalah harus rasional (suatu kaidah yang berasal dari sains) dan kedua adalah harus efisien, yaitu dalam hal penggunaan waktu, tenaga dan biaya.

Pandangan tentang sains dan hubungan eratnya dengan teknologi, memunculkan perspektif baru terhadap pendidikan sains. Kita tidak hanya secara cepat dan dapat memiliki produk teknologi bagi kehidupan sehari-hari, kita juga mempunyai produk teknologi yang makin kompleks dan makin maju yang merubah kualitas hidup manusia. Bioteknologi misalnya, pada saat ini mampu memanipulasi proses dan mengubah suatu proses alami secara dramatis. Kelahiran Dolly yang diumumkan pada tahun 1996, domba hasil cloning mengubah persepsi bahwa sel reproduksi saja yang bisa menjadi mahluk hidup, sekaligus aplikasi pada mahluk hidup lainnya.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah terdapatnya perbedaan cara pandang dari cara pandang ilmiah dengan cara pandang yang biasa digunakan sehari-hari. Pendapat umum yang menyebutkan pada saat kita tumbuh dewasa dan makin memahami dunia secara lebih baik merupakan hasil proses belajar yang mirip dengan proses sains, tidaklah sepenuhnya benar. Terdapat berbagai perbedaan antara kegiatan sains dengan pola kehidupan sehari-hari.

Perlu diketahui bahwa semua makhluk hidup dari yang terkecil seperti amoeba maupun makhluk hidup yang paling besar terdiri dari sel. Mekanisme pertumbuhan makhluk hidup dari sel telur menjadi individu berlangsung pada umumnya melalui pembuahan; yaitu berfungsinya sel telur betina dengan sel telur jantan sejenis menjadi zigot.

Sel-sel tubuh manusia berasal dari makanan yang diperoleh dari hasil tumbuh-tumbuhan seperti buah, daun, batang dan bunga, ditambah zat-zat hewani seperti telur, susu, daging dan sebagainya. Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup. Bentuk sel pada makhluk hidup sangat bervariasi, ada yang uniselluler da nada yang multiselluler. Uniselluler, yaitu makhluk yang bersel tunggal, seperti amoeba, ganggang biru, dan lain-lain. Sedangkan makhluk hidup multiselluler, yaitu makhluk hidup yang lebih dari satu sel.

 


 

Gambar-2.Sel Makhluk Hidup

 

Bagian Dari Se

Bagian-bagian dari sel yaitu: selaput plasma/selaput sel, dinding sel, sitoplasma, dan inti sel.

1.            Selaput plasma/selaput sel, yaitu selaput tipis yang bersifat elastis dan berpori-pori. Selaput plasma berperan dalam hal mengatur transportasi zat-zat dari satu sel ke sel lain.

2.            Dinding sel, hanya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan di sebelah luar selaput plasma terdapat dinding sel yang relatif sangat lebih tebal, yang terbuat dari zat selulosa.

3.            Sitoplasma, merupakan bagian terbesar dari sel, yaitu yang menempati semua isi sel kecuali inti sel. Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut zat protein, karbohidrat, lemak, pigmen/zat warna, Kristal-kristal kecil dari zat organik, dan zat-zat ekstraksi. Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop perbesaran 1.000 kali. Organel tersebut adalah:

a.                 Milakondria berperan dalam pernafasan yaitu pemakaian oksigen dalam memecahkan glukosa untuk mendapatkan energi.

b.                 Lisosom berperan menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna bahan makanan.

c.                  Ribosom adalah alat tempat sintesis protein

d.                 Badan golgi berperan dalam ekskresi sel

e.                 Sentrosom berperan dalam pembelahan sel

f.                  Plastida merupakan pembawa zat warna dan tempat mengubah air, karbondioksida menjadi gula dengan pengaruh sinar matahari.

g.                 Vakuola berisi air/getah sel yang mengandung zat makanan dan lain-lain.80

4.            Inti sel atau nucleus, mempunyai ukuran relatif besar yang terdiri atas komponen-komponen:

a.                 Selaput inti yang berfungsi sebagai pembungkus inti

b.                 Cairan inti terdapat benang-benag kromatin

c.                  Kromatin mengandung gen, yaitu zat penentu sifat keturunan.


Gambar-3: Jaringan Tubuh Manusia dan Hewan (Jaringan Syaraf)

JARINGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

Beberapa jaringan membentuk organ tubuh

a.            Jaringan epitel, berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di sebelah dalamnya. Ada dua macam jaringan epitel, yaitu:

1)    Epitel berlapis tunggal terdiri dari:

-          Epitel pipih, terdapat pada gelembung paru, permukaan dalam kapiler darah, dan kapsula bowman (di dalam ginjal).

-          Epitel kuboid (seperti kubus), terdapat pada kelenjar liur, saluran pada ginjal dan kelenjar keringat.

-          Epitel kolumner, sel-selnya berbentuk silindris, terdapat pada usus

2)    Epitel berlapis banyak terdiri dari:

-          Epitel pipih berlapis banyak, misalnya pada epidermis kulit vertebrata

-          Epitel kuboid berlapis banyak

-          Epitel silindris berlapis banyak

-          Epitel transisional, misalnya pada kandung kemih.

b.            Jaringan     penyokong/penunjang/pengikat:                       struktur      antara selnya berjauhan.

1)    Jaringan ikat terdiri atas:

-          Jaringan ikat padat, di antara sel-sel terdapat serabut yang rapat

-     Jaringan ikat longgar, di antara sel-sel terdapat serabut yang longgar.

2)    Jaringan tulang terdiri atas:

-          Jaringan tulang keras, sebagai pengokoh tubuh

-          Jaringan tulang rawan

3)    Jaringan darah, berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari kuman.

Jaringan otot, berfungsi sebagai penggerak

1)    Jaringan otot rangka, merupakan otot sadar (bekerja di bawah kehendak)

2)    Jaringan otot jantung, berfungsi memompa darah

3)    Jaringan otot polos, merupakan jaringan otot tidak s

Jaringan Tumbuhan 

Kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama disebut jaringan.

1.            Jaringan epidermis, berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan yang berada di sebelah dalam, terletak pada permukaan akar, batang, dan daun. Sel-selnya pipih, melebar, bertautan satu dengan lainnya sangat rapat.

2.            Jaringan pengangkut, berfungsi untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh, jaringan ini terdiri atas xylem (bulu angkut kayu) dan floem.

3.            Jaringan parenkim, terdapat di seluruh bagian tumbuhan, merupakan jaringan pengisi di antara jaringan-jaringan lain. Pada tumbuhan tertentu, jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

4.            Jaringan pengokoh, berfungsi untuk menguatkan bagian tumuhan. Jaringan ini terletak pada bagian akar, batang, daun, dan organ lain (buah)

a.                 Jaringan kolenkim: susunan selnya rapat, dinding relatif tebal terutama di sudut-sudut sel.

b.                 Jaringan skelerenkim: merupakan kumpulan sel-sel yang membulat yang disebut steroid.

5.            Jaringan endodermis, terdapat pada akar dan batang, terdiri dari selapis sel. Jaringan ini berfungsi mengatur arah gerak air supaya masuk ke pembuluh angkut

6.            Jaringan meristem, yaitu sekelompok sel-sel yang selalu aktif membelah memperbanyak diri, seperti cambium ikatan pembuluh. Aktifitas jaringan ini membuat akar dan batang dikotil menjadi besar.

 

Gambar-4. Jaringan Tumbuhan 

Reproduksi Dari Sel 

Inti sel memegang peranan penting dalam proses pembelahan sel atau reproduksi sel. Adapun sitoplasma memegang peranan penting dalam metabolism dedangkan membrane berperan dalam iritabilitas. Namun ketiganya tidak dapat dipisahkan atau berbuat sendiri “laksana badan yang tak dapat bekerja sendiri, pasti ia membutuhkan tangan, kaki dan sebagainya.”

Ada dua macam pembelahan sel dalam makhluk hidup yaitu amitosis dan mitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung karena memang tidak melalui tahapan-tahapan atau fase-fase tertentu. Proses pembelahan itu adalah sebagai berikut:

1.            Mula-mla terbentuk dinding baru pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding itu.

2.            Inti membelah dua dan bergerak saling menjauhi.

3.            Gerakan saling menjauhi itu diikuti oleh dinding sel.

4.            Terbentuk dua sel “anak” yang akan berkembang menjadi dewasa dan membelah lagi dan seterusnya.Sedangkan mitosis adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung, yangterjadi melalui tahapan tertentu. 

Sebelum dua sel anaka terbentuk, terlebih dahulu terjadi perubahan-perubahan dalam inti sel melalui 5 phase, yaitu:

1.            Interphase.  Suatu  phase  dimana  sel  dalam  keadaan  dewasa terdapat semua kegiatan hidup, kecuali pembelahan sel.

2.            Prophase. Sentrosom membelah jadi dua dan bergerak berlawanan arah, pasangan ini disebut sentriole. Khromatin berubah menjadi benang-benang yang nampak dengan jelas yang disebut khromosom. Pada akhir prophase, khromososm ini menjadi sepasang benang khromosom yang identic, disebut khromatida. Sedangkan pada sentriole terbentuk benang- benang protoplasma yang disebut dengan aster.

3.            Metaphase. Pada phase ini butir nucleolus yang masih tampak pada phase prophase ternyata tak tampak lagi. Pasangan khromosom menjadi pendek, menempatkan diri dalam bidang ekuator dengan sentriole sebagai kutub-kutubnya.

4.            Anaphase. Pasangan khromatida mulai memisahkan diri. masing-masing ke arah kutub yang berlawanan.

5.            Telophase. Pada phase ini masing-masing kromatid sudah benar-benar terpisah dari pasangannya, dan sel mulai membelah diri menjadi dua buah sel yang identic. Sementara itu khromatid yang sebenarnya suatu khromosom “anak” ini kemudian mengkerut menjadi butir-butir khromatin.81

Perkembangan Sturuktur Dalam Bakteri

1.            Struktur Bakteri

Di dalam perkembangannya ilmu pengetahuan kini telah ditemukan tentang bakteri. Bakteri adalah makhluk hidup bersel tunggal yang berkembangbiak dengan membelah diri dan dengan proses yang luar biasa sangat cepat. Sebagaian dari bakteri sangat berbahaya. Oleh karena itu, perlu diketahui strukturnya untuk dapat melakukan pencegahan penularan bakteri dimana-mana (cosmopolite).


Gambar-5. Bakteri

 

Struktur bakteri terdiri dari:

a.            Inti/nukleus

Dengan menggunakan feulgen intisel prokariota dapat dilihat hanya dengan enggunakan mikroskop cahaya biasa. Dengan mikroskop electron tampak bahwa bagian inti tidak memiliki inti/membrane inti. Di dalamnya terdapat benang DNA yang bila diekskresi, berupa molekul tunggal dan utuh dri DNA dengan molekul 2-3x190. Benang DNA ini memiliki kromosom yamg panjangnya kira-kira 1 mm

b.            Sitoplasma

Bakteri yang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk granula sitoplasma. Granula ini bekerja sebagai sumber karbon, tetapi bila sumber protein berkurang, karbon dalam granula ini dapat dikonversi menjadi sumber nitrogen. Granula sitoplasma pada beberapa jenis bakteri menyimpan sulfur, phosfat, inorganik (granula volutin) granula pada jenis kuman korin bakteri disebut granula metakromatik, karena granula tersebut bila diwarnai dengan zat warna biru tua tidak berwarna biru, tetapi berwarna merah.

c.             Membran sitoplasma

Membran sitoplasma disebut juga membrane sel yang komposisinya terdiri dari fosfolipid dan sitoplasma. Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut:

1.                 Menjadi tempat transportasi bahan makanan secara efektif.

2.                 Pada species kuman aerob, merupakan tempat transportasi electron dan oksidasi fosforilasi.

3.                 Tempat ekskresi eksoenzim yang hidrolitik.

4.                 Mengandung enzim dan molekul-molekul

5.                 Mengandung reseptor dan protein untuk sistem kemotaktik

6.                 Zat anti bakteri yang bekerja pada dinding sel (deterjen dan antibiotik yang secara spesifik yang mempengaruhi fungsi biosintetik dari membrane sitoplasma).

d.            Dinding sel

Tekanan osmotic di dalam bakteri berkisar 5-20 atm, karena adanya transportasi aktif yang menyebabkan tingginya konsentrasi larutan di dalam sel. Karena adanya dinding sel kuman yang relatif sangat kuat, maka meskipun tekanan osmotic sangat tinggi, sel kuman tidak pecah. Dinding sel ini terdiri dari lapisan peptidoglikan, yang disebut juga sebagai lapisan murein atau mulopeptida (yang kesemuanya bersinonim).

Fungsi lain dari dinding sel selain menjaga tekanan osmotic adalah:

1.                 Dinding sel memegang peranan penting dalam proses pembelahan sel

2.                 Dinding     sel     melaksanakan       sendiri      biosintesa      unuk membentuk dinding sel

3.                 Berbagai lapisan tertentu pada dinding sel mempunyai aktivitas endotoksi yang tidak spesifik.

e.            Kapsul

Banyak spesies bakteri yang mensintesa polimer ekstra sel (pada umumnya polisakarida) yang berkondensasi dan membentuk lapisan di sekeliling sel disebut kapsul

f.             Flagel

Flagel adalah bagian kuman yang berfungsi sebagai alat gerak pada kuman. Umumnya terdiri dari protein dengan diameter 12-30 nm. Ada empat jenis kuman, berdasarkan tempat ditemukannya flagel, antara lain: mootrhikh, lofotrhikh, amfitrhikh, peritrhikh.

g.            Phili (fimbriae)

Phili adalah beberapa kuman gram negatif yang memiliki rambut pendek dank eras. Ada dua jenis phili:

2.                 Phili yang memegang peranan dalam adhesi kuman dengan sel tubuh hospes

3.                 Phili yang berfungsi dalam konjugasi dua ku

2. Klasifikasi Bakteri

Klasifikasi, tata nama, dan identifikasi adalah tiga hal yang berbeda tetapi saling berhubungan dalam taksonomi. Klasifikasi dapat didefinisikan sebagai penyususnan organism eke dalam kelompok taksonomi (taksa) berdasar kemiripan atau hubungannya. Klasifikasi organisme prokariotik seperti bakteri memerlukan pengetahuan yang didapat melalui eksperimen seperti teknik observasi, karena sifat-sifat biokimia, fisiologi genetic, dan morfologi sering kali sesuai untuk deskripsi yang kuat dari takson. Tata nama adalah penamaan dari organisme melalui aturan internasional menurut ciri dan khasnya. Identifikasi merujuk pada penggunaan praktis skema klasifikasi;

1) untuk mengisolasi dan membedakan organisme yang diinginkan dari organisme yang tidak diinginkan, 2) untuk membuktikan keaslian atau sifat-sifat khusus suatu biakan atau dalam situasi klinik, 3) untuk mengisolasi dan mengidentifikasi organisme penyebab suatu penyakit. Yang terakhir ini memungkinkan dilakukannya seleksi pengobatan farmakologik secara spesifik langsung kea rah pemberantasannya.

Skema identifikasi bukan merupakan skema klasifikasi walaupun terdapat sedikit kemiripan superfisial. Suatu skema

identifikasi untuk suatu kelompok organisme dirancang hanya setelah kelompok ini telah diklasifikasi sebelumnya, yaitu dikenali sebagai organisme yang berbeda dari organisme lainnya.

Tidak ada klasifikasi bakteri yang resmi, Bergey’s manual of systematic bacteriology edisi ke delapan tidak menggunakan lagi taksa yang lebih tingi karena ketidakjelasan hubungan genetika. Bergey’s manual yang terakhir membagi prokariota ke dalam empat division utama yaitu Gracilicutes, Firmicutes, Tenericutes, Archaebacteria.

Perkembangan Makhluk Hidup Bersel Banyak

Tumbuhan, hewan dan manusia merupakan makhluk hidup. Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembangbiak. Makhluk hidup berkembangbiak untuk mendapatkan keturunan, mepertahankan jenis, dan memperbanyak diri. Cara atau tipe perkembangbiakan tergantung jenis makhluk hidup. Tumbuhan, hewan dan manusia merupakan makhluk hidup yang bersel banyak, maka cara perkembangbiakannya dibagi menjadi dua cara, yaitu:

1.            Perkembangbiakan secara tidak kawin (aseksual), dimana terjadi pembentukan individu dari satu individu tanpa melalui hubungan atau perpaduan antara dua sel kelamin.

2.            Secara kawin (seksual), dimana pembentukan individu terjadi melalui hubungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Berarti diperlukan dua sel induk untuk menghasilkan satu keturunan atau lebih.

Dalam perkembangan selanjutnya ada cara lain dalam perkembangbiakan makhluk hidup dan ini sering menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat yaitu melalui rekayasa genetika berupa kloning dan bayi tabung. Berikut ini akan dijelaskan mengenai perkembangbiakan secara aseksual dan seksual

1.            Perkembangbiakan aseksual

Terdapat beberapa cara perkembangbiakan semacam ini, namun semua akan menghasilkan individu baru yang identic dengan induknya karena berasal dari satu sel induk dimana

protoplasma dengan unsur-unsur penentu keturunannya juga identik. Termsuk dalam perkembangbiakan aseksual ini adalah:

a.            Pembelahan kembar seperti amoeba, paramecium, bakteri, dan spirogyra.

b.            Kuncupan seperti hydra, binatang bunga karang.

c.             Pembentukan spora seperti pada jamur roti

d.            Perkembangbiakan vegetative, yaitu perkembangbiakan melalui salah satu prgan dari tubuh makhluk hidup yang berfungsi untuk reproduksi. Organ tersebut dapat berwujud akar, batang, daun maupun umbi.

2.            Perkembangbiakan seksual

Perkembangbiakan secara seksual dapat terjadi pada tumbuhan maupun hewan, dan terjadi bila ada dua sel kelamin bersatu. Selama proses berlangsung, kedua inti bersatu demikian sitoplasmanya. Dengan cara seksual maka dapat dihasilkan banyak variasi dari sifat-sifat pada individu baru. Ada beberapa tipe dariperkembangbiakan seksual ini yaitu:

a.            Konjugasi. Apabila dua sel khusus mempunyai bentuk yang sama, disebut isogamet. Proses peleburan dua isogamete disebut konjugasi. Contohnya tumbuhan dan hewan tingkat rendah.

b.            Fertilisasi. Apabila dua sel khusus mempunyai bentuk yang tidak sama, disebut heterogamete. Proses peleburan dua heterogamete disebut fertilisasi dan terbentuklah zigot. Contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.82

Penggolongan Makhluk Hidup

Makhluk hidup disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu dunia tumbuhan (flora) dan dunia hewan (fauna). Tumbuhan dan dunia hewan dikelompokkan menjadi golongan-golongan lebih kecil. Penggolongan tersebut berdasarkan banyak sedikitnya persamaan yang ada. Pada

tumbuhan, misalnya berdasarkan perakaran, bentuk batang, bentuk pertulangan daun dan sebagainya. Pada hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, memiliki sayap atau tidak, jumlah kaki dan sebagainya.

1.            Penggolongan hewan

Istilah yang dipakai pada penggolongan hewan pada umumnya urutan dari kecil ke besar, yaitu spesies, genus, familia, ordo, kelas, dan phylum. Pengelompokan terbesar adalah phylum. Hewan di bumi dibagi ke dalam dua golongan besar yaitu: hewan tidak bertulng belakang (avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

a.                 Hewan tidak bertulang belakang (avertebrata) terdiri dari:

1)    Hewan berpori (porifera) seperti ascetta.

2)    Hewan     bersel      satu     (protozoa)      seperti      amoeba, paramaecium, dan euglena.

3)    Hewan berongga (coelentrata) seperti hydra

4)    Hewan cacing (vermes) seperti cacing hati, cacing tanah.

5)    Hewan berbuku-buku (arthropoda) seperti insect.

b.                 Hewan bertulang belakang (vertebrata) yaitu jenis hewan yang memiliki tulang belakang, terdiri atas 5 kelas yaitu:

1)    Ikan (pisces) seperti ikan paus, lumba-lumba.

2)    Amphibi (amphibia) seperti katak.

3)    Reptil (reptilia) seperti ular, cicak, buaya, kadal.

4)    Burung (aves) seperti burung, ayam.

5)    Hewan Menyusui (mamalia) seperti kangguru

Manusia termasuk kelas mamalia, pembagian ini berdasarkan suhu badan, cara bernafas, mekanisme reproduksi dan alat pelindung tubuh. Ordo-ordo lainnya adalah:

1)    Armadillo merupakan jenis mamalia tak bergigi

2)    Rodentia ialah hewan pengerat (tikus dan kelinci).

3)    Kelelawar merupakan mamalia bersayap

4)    Karnivora merupakan pemakan daging seperti harimau dan kucing.83


2.            Penggolongan tumbuhan

a.            Tumbuhan di sekitar kita beraneka ragam. Keanekaragaman ini dapat digolongkan atau diklasifikasikan.

b.            Tingkatan klasifikasi pada tumbuhan pada umumnya ada 6 kelompok, yaitu dari yang kecil ke yang besar, yaitu spesies, genus, familia, ordo, kelas, dan divisio.

c.             Kelompok yang paling besar dalam dunia tumbuhan disebut division. Tumbuhan divisio ini dapat dibagi menjadi dua divisio, yaitu:

1)    Tumbuhan tidak berbiji yang terdiri atas empat golongan yaitu tumbuhan belah (schizophyta), thallus atau thallophyta, tumbuhan lumut atau bryophyte, dan tumbuhan paku atau pteridophyta.

2)    Tumbuhan berbiji yang terdiri dari berbiji tertutup dan terbuka

a)      Tumbuhan berbiji tertutup terdiri atas dikotil dan monokotil. Dikotil termasuk tanaman yang berbelah biji dua seperti manga, kacang tanah, terung dll. Sedangkan monokotil adalah tanaman yang berbelah biji satu seperti kelapa, padi, jagung dan lain-lain.

b)      Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) terdiri atas tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus di dalam bakal buah seperti damar, tusam, melinjo dan pakis haji.84

Kloning dan Permasalahannya

1.         Kloning dalam Pandangan Sains

Ketika beberapa media massa mengangkat kloning sebagai tanda “kemajuan” ilmu pengetahuan di bidang rekayasa genetika, berbagai respon bermunculan antara pro dan kontra. Ilu pengetahuan dengan ilmuwan sebagai nahkodanya berusaha semaksimal mungkin mencari beberapa sunnatullah yang belum ditemukan pada generasi sebelumnya. Pada sisi lain ulama dan tokoh agama melihat pada aspek etik akibat dari kemajuan teknologi. Ketegangan antara gereja dan ilmu pengetahuan telah tercatat dalam sejarah. Kematian tragis Galileo yang dihukum mati oleh Paus karena berani menemukakan pandapat yang berbeda dengan gereja bahwa bumi itu bulat.

 


Gambar-6. Kloning


Istilah kloning berasal dari bahasa yunani, klon artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Kalau dalam bahasa inggris asalnya adalah clon yang menunjuk pada sekelompok makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual dari satu induk.85Clon adalah suatu populasi sel atau organismeyang terbentuk dari pembelahan yang berulang (aseksual) dari satu sel atau organisme. Kloning adalah proses reproduksi makhluk yang sama secara genolipik. Pada tumbuhan, mengklon tnaman dari sel lainnya telah banyak dilakukan seperti klon karet, pembiakan jaringan (Tissue culture), anggrek pisan dan sebagainya.86

Rekayasa genetika merupakan prestasi besar dank arena itu merupakan berita besar pula yang sejak kemunculannya

menjadi diskursus utama dan wacana akademis dalam berbagai karya maupun forum ilmiah, di dalam maupun luar negeri. Berbagai perspektif dan sudut pandang digunakan untuk melihat permasalahan kloning, misalnya biologi, medis, teologi, psikologi, hukum dan moral. Ini semua menggambarkan betapa kloning akan memiliki dampak yang sangat besar bagi masa depan peradaban, karena kemampuan manusia untuk melakukan rekayasa yang radikal terhadap perjalanan hidup umat manusia. Sudah diduga, bahwa keberhasilan experimennya terhadap binatang akan juga diikuti dengan tahap berikutnya yaitu kloning manusia.

Jika kloning manusia ini terjadi dalam bentuk yang massif, maka dapat dibayangkan terjadinya perubahan karena lahirnya makhluk baru yang bisa jadi akan memiliki karakteristik lebih buruk atau lebih baik.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh ilmuwan yang berkaitan dengan bioteknologi memang memakan waktu yang cukup panjang. Dan hasil dari penelitian yang lama itu selalu mengalami kemajuan yang sangat berarti. Perjalanan panjang dapat dicatat sebagai berikut:

a)    Pada tahun 1950, pertama kali sukses dalam pembekuan semen(sperma dan ovum) sapi pada suhu -79oC. Semen beku kemudian digunakan untuk kawin suntik dan transfer embrio.

b)    Penelitian kloning pertama berhasil pada tahun 1952 oleh Robert Briggs dan Thomas King berupa kloning dari sel cebong. Telur kodok A yang telah dibuahi dikeluarkan intinya lalu diganti dengan inti sel telur kodok yang masih berbeda pada fase embrio. Hasilnya menjadi seekor kodok baru yang mempunyai sifat seperti kodok.

c)    Pada tahun 1962. Pengkloningan terhadap kodok dilakukan lagi oleh John Gurdon. Rekayasa kloning ini dibuat dari sel-sel cebong yang lebih tua dari yang dilakukan oleh Robert dan Thomas pada 10 tahun sebelumnya.

d)    Pada tahun 1978, film The boys from Brazil dibuat dengan mengungkap sebuah scenario membuat kloning Hitler kecil. Pada tahun ini pula Baby Laouse lahir melalui pembuahan di tabung (bayi tabung), sebagai bidannya Patrik dan R.G. Edwards  dari  Inggris.  Sementara  itu  David  Rorrviks  menulis buku In His Image yang memaparkan isu kloning manusia.

e)    Transfer embrio manusia dari ibu satu ke ibu lain berlangsung untuk pertama kalinya pada tahun 1983.

f)     Pada tahun 1985, laboratorium Ralp Brinser membuat babi transgenic pertama yang menghasilkan hormon pertumbuhan.

g)    Pada tahun 1986, inseminasi buatan pada manusia dilakukan pada Mary Beth Whitehead dengan mengandung baby M hingga lahir dan berusaha membesarkannya, namun upaya ini gagal di tengah jalan.

h)    Pada tahun 1993, film seri The X-file dalam salah satu episodenya mengisahkan gambaran kloning kejiwaan pada Eva. Riset kloning embrio pada manusia mencuat di Amerika dan film Jurassic Park menjadi buah bibir.

i)      Pada tahun 1994-1997, Marver Comics mempopulerkan pertualangan Spider Man dan Kloningnya untuk membuat suatu Super Hero.

j)     Pada tahun 1996-1997, Michael Keaton membuat kloning dirinya sendiri dalam multiplicity. Sementara Ian Wilmut dan koleganyamengumumkan lahirnya kloning domba dari sel epitel kelenjar susu domba Finn Dorset. Sepekan kemudian Don Wolf dari Oregon AS mengumumkan kloning dari embrio kera.87

“penciptaan” Dolly oleh Ian Wilmut dinyatakan berhasil setelah melakukan penelitian sebanyak 117 kali. Adapun prosesi sel diambil dari kelenjar susu domba Finn Dorset, kemudian ditempatkan dalam cawan petri berisi nutrisi berkonsentrasi sangat rendah. Karena kelaparan sel berhenti membelah dan gen (sementara) menjadi tidak aktif. Sel telur mandul (dimandulkan) diambil dari domba Scottish Balckface. Intinya (berikut DNA) dibuang, sehingga menjadi sel telur yang kosong dan siap memproduksi menjadi embrio. Sebagai gantinya dimasukkanlah sel donor berisi DNA dari Finn Dorset ke dalam cawan tabung reaksi. Langkah selanjutnya dalam tabung kedua sel berdekatan satu sama lain dan bereaksi dengan rangsangan pulsa listrik. Penggabungan terjadi dalam lingkungan energi yang cukup untuk membelah sel, setelah enam hari embrio domba kloning terbentuk. Hasilnya dicangkok ke Rahim domba Blackface melahirkan kembaran (kloning) domba Finn Dorset. Domba kloning itu tumbuh sehat dengan sifat-sifat identic Finn Dorset (pendonornya).88

Berdasarkan perjalanan panjang penelitian tersebut maka untuk mengkloning manusia bukan suatu yang mustahil, walaupun peelitian yang dilakukan oleh Ian Wilmut tergolong sangat rendah dari 227 kali hanya satu yang berhasil atau 0,5%. Lihatlah usaha-usaha pengkloningan terhadap manusia. Isu kloning manusia dimulai pemberitaan media massa bahwa telah lahir  manusia  hasil  kloning  di  Italia.  Berbagai  hasil  penelitian kloning kemdian mengalami perkembangan pesat seiring dengan perdebatan pro kontra yang selalu menyertainya.

Praktek kloning manusia yang mutakhir adalah tahun 2002. Severino Antinori dari Italia telah melakukan kloning manusia. Dengan memanfaatkan sel telur hasil kloning, seorang peserta program kloning ini telah hamil dua minggu. Program ini direncanakan untuk membantu pasangan yang mengalami masalah dengan kesuburannya, tetapi ingin mempunyai anak.

Teknolgi kloning pada dasarnya merupakan kelanjutan dari bayi tabung. Pada bayi tabung, sel sperma dipertemukan dengan sel telur di luar tubuh. Setelah menyatu dan berkembang hingga menjadi beberapa sel, baru dikembalikan ke Rahim ibunya. Tetapi pada kloning inti sel telur di buang dan diganti dengan inti sel dewasa, kemudian dibiarkan berkembang menjadi bberapa sel, lalu dikembalikan ke Rahim ibunya untuk dilanjutkan perkembangannya menjadi manusia baru.

Kalau janin hasil tekhnologi bayi tabung membawa campuran ciri ibu dan bapaknya seperti juga janin-janin pada umumnya, maka janin hasil kloning sepenuhnya membawa ciri dari sumber sel yang intinya dimasukkan ke dalam sel telur.

Seperti juga bayi tabung teknologi kloning merupakan teknologi reproduksi “jalan pintas” yang dilakukan tanpa

hubungan seks antara laki-laki dan perempuan.89

Disinilah letak permasalahannya, pro dan kontra mewarnai perdebatan dalam melihat hasil sebuah penelitian. seakan telah disepakati bahwa mengkloning selain manusia itu boleh. Indikasi ini dapat kita lihat dari kurang atau tidak adanya respon negatif terhadap kloning tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah berjalan lama. Sedangkan bila kloning itu dilakukan terhada manusia, maka berbagai kecemburuan dan kekhawatiran menyelimuti manusia.90

              Materim Kuliah Khusus

2.      Kloning dalam Pandangan Agama Islam

Persoalan kloning manusia bukan sekedar persoalan ilmiah yang khusus dibahas para ilmuan spesialis saja, tetapi persoalan ini juga merupakan persoalan kemanusiaan secara umum, kapanpun dan dimanapun ia berada. Liku-liku persoalan ini sangat rumit, dan untuk itu ia akan selalu membutuhkan pembahasan yang teliti, ditinjau dari berbagai aspek termasuk perspektif agama Islam.

Sebelum menguraikan beberapa pandangan Islam terhadap fenomena ini, perlu kiranya penulis pertegas beberapa pijakan ajaran Islam sebagai dasar pembahasan, di antaranya:

a)    Islam senantiasa memuliakan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Kemulian ini dimiliki oleh seluruh manusia tanpa memandang perbedaan gender, warna kulit atau kepercayaan. Allah berfirman dalam Qs. Al-isra’ (17): 70:

 

Artinya: Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka

dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.

b)    Islam sangat memperhatikan peran keluarga, dan selalu berpesan untuk memperbanyak keturunan dengan jalan pernikahan resmi.

c)    Menjaga keturunan adalah salah satu tujuan utama syari’at Islam yang berarti menjaga kelangsungan spesies manusia, menjaga kemurnian keturunan mereka, serta membentenginya dari percampuran-percampuran. Dari itulah kemudian terurai anjuran silaturrahmi, larangan menikah dengan muhrim, dan penetapan hukum pembagian warisan.

d)    Agama Islam sangat memperhatikan darmabakti kepada orang tua, dimana hal itu disandingkan dengan perintah menyembah Allah SWT, sesuai Firmannya dalam Qs. Luqman 31): 14.

Artinya: 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada- Kulah kembalimu. 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

e)    Agama telah didatangkan untuk kemaslahatan manusia, demi mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dengan demikian, segala sesuatu tawaran teoritik (ijtihad) apapun dan bisa menjamin terwujudnya kemaslahatan kemanusiaan, dalam perspektif Islam adalah sah, dan umat Islam terikat untuk mengambilnya dan merealisasikannya.91

Menilik perhatian di atas, jelaslah komitmen Islam seputar upaya perbaikan keturunan dengan cara memilih pasangan hidup yang benar, di samping menggunakan sarana dan perantara yang memadai untuk dapat sampai pada tujuan yang diinginkan. Dalam konteks ini, Islam tidak menganjurkan pernikahan dengan saudara dekat, lantaran pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan terhadap keturunan. Hal ini telah terbukti pula secara ilmiah.

Selain itu juga, Islam berpesan agar kedua pasangan suami- istri terbebas dari penyakit-penyakit yang sekiranya dapat menular pada keturunan kelak. Islam tidak melarang manusia menggunakan sarana kea rah itu, misalnya dengan melakukan pemeriksaan medis bagi mereka yang hendak melaksanakan pernikahan.

Satu-satunya cara yang direkomendasikan oleh Islam untukmemberikan keturunan adalah lewat perkawinan yang sah menurut aturan-aturan syara’. Perkawinan ini merupakan cara natural dalam memperbanyak populasi manusia. Dan Islam tidak meridhoi cara yang lain.

Jika demikian, apakah ini berarti pandangan Islam menolak kloning manusia? Diketahui bahwa kloning manusia ada yang bersifat sebagian da nada yang bersifat total. Kloning yang bersifat sebagian hanya dilakukan pada salah satu atau sebagian anggota tubuh manusia (transplantasi), seperti jantung, hati, ginjal dan sejenisnya. Tujuannya adalah benar-benar untuk kemaslahatan manusia semata. Jenis kloning ini dianggap sah dan tidak mendatangkan vonis, bahkan itu sangat sesuai dengan apa yang disinggung tadi tentang penekanan Islam terhadap kemaslahatan manusia.

Sedangkan kloning yang bersifat total, sudah barang tentu mengakibatkan lahirnya berbagai polemik rumit keberadaanya dapat mengancam keutuhan dan stabilitas keluarga. Keluarga adalah institusi yang berpijak pada hubungan harmonis suami- istri. Dan anak-anak di dalam keluarga adalah buah dari hubungan harmonis itu, yang senantiasa disemai dengan jalinan kasih saying ibu-ayah-anak. Kloning hanya akan menciptakan kelonggaran dalam hubungan itu, menghilangkan semua jalinan kasih saying, serta menggerus loyalitas natural di dalam keluarga. Loyalitas alami itu memiliki peran dan pengaruh besar terhadap pertumbuhan anak.

Lebih dari itu, kemuliaan individu yang selama ini dijunjung tinggi oleh Islam akan punah dalam proses kloning. Peran pria dan wanita dalam proses kelangsungan keturunan secara natural, seperti diketahui adalah peran positif yang sangat berarti. karena dalam proses itu, janin akan mewarisi sifat-sifat kedua orang tuanya. Masing-masing komponen itu ikut serta memperkaya kehidupan dengan membuahkan keturunan, seraya menyadari dirinya sedang menjalankan sebuah misi hidup yang suci.

Kehadiran janin lewat proses kloning, berarti melepaskan kedua komponen itu dari peran positifnya, karena ia dengan paksa ditarik dari naturalitas karena dalam proses operasi eksperimen. Disini, kloning hanya akan menjadi penghinaan bagi kedua komponennya (pria dan wanita). Wanita akan merasa bahwa dirinya tidak lebih dari sekedar wadah untuk sel-sel janin. Demikian juga pria ketika zat sperma tubuhnya diambil untuk pembuahan, dia akan merasa bahwa dirinya tidak lebih dari sekedar gudang sperma. Sewaktu-waktu sperma dapat diambil dan diletakkan di Rahim seorang wanita yang barangkali adalah istrinya atau bukan. Bisa saja wanita itu adalah kerabat muhrimnya sendiri yang diharamkan oleh agama untuk dikawini.

Bahkan sel itu dapat saja diadopsi dari Rahim seorang wanita dan disatukan dengan sel telur wanita lain, kemudian ditanamkan di dalam Rahim seorang wanita ketiga setelah mengalami pembuahan. Kalau sudah demikian, lantas kemaslahatan apa yang mereka maksudkan dalam proses kloning

itu?92

Pertanyaan,     apakah     dengan    demikian     Islam    menjadi

penghambat kemajuan teknologi dan penelitian ilmiah seperti kloning ini?

Jawabannya adalah tidak!! Karena Islam selalu membuka pintunya dengan lebar untuk kemajuan ilmu pengetahuan tanpa batas, mencari dan menggali ilmu pengetahuan adalah kewajiban dalam Islam yang tak kalah pentingnya dengan kewajiban- kewajiban lainnya seperti puasa, sholat dan lainnya. Sebagai agama “rasional” Islam telah meragsang daya kreatifitas rasional. Perintah membaca, meneliti, mengkaji terkandung dalam al- Qur’an, dalam surat al-‘Alaq (96): 1-5.93

Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari senggumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kewajiban membaca, meneliti, mengkaji dan seterusnya menjadi inhern dengan ajaran Islam. Secara eksplisit, ayat ini juga mengisyaratkan bahwa segala penguasaan ilmu dan teknologi merupakan tetesan ilmu tuhan, dan dari ayat ini pula dapat dipahami bahwa keberhasilan sebuah penelitian atas “restu” dari Tuhan. Karena dalam Qs. At-Taqwir (81): (29) Allah berfirman:

Artinya: Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Tuhan seluruh alam.”

Kloning terhadap manusia adalah proses penciptaan manusia melalui jalur aseksual. Proses penciptaan manusia menurut Qur’an dijelaskan dalam beberapa ayat, yaitu Qs. Al- Mukminun (23): 12-14, Qs-al-Sajadah (32): 9, dan Qs. Al-Hajj (22):

5 sebagai berikut:

Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik (Qs. Al-Mukminun (230): 12-14).

 

Artinya: Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Qs. Al-Sajadah [32]: 9)

Artinya: hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna. Agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam Rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sbagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (Qs. Al-Hajj [22]:5).

Proses penciptaan manusia sebagaimana yang dijelaskan al-Qur.an adalah proses sunnatullah. Kloning pada manusia adalah proses “penciptaan” manusia melalui sunnatullah yang lain. Mengkloning manusia secara ilmiah tidak bertentangan dengan hukum alam (sunnatullah), karena ia merupakan bentu sunnatullah. Proses keilmuan bila tidak mengikuti jalur sunnatullah, tidak mungkin dapat terwujud. Dan di dalam sunnatullah itu terdapat “restu” Tuhan. Apabila seorang ilmuan berhasil mengkloning manusia, tidak berarti ia melanggar wilayah

kodrati Tuhan sebagai pencipta, karena hasil penciptaan tersebut masih sangat bergantung kepada tuhan yang Maha Pencipta. Kata cipta yang disandang oleh ilmuan yang mampu mengkloning manusia sungguh jauh berbeda dalam kapasitas dan substansinya dengan makna kata tersebut saat disandang atau dinisbahkan kepada Allah SWT.

Sebagai catatan akhir bahwa kloning adalah kemajuan iptek dalam bidang genetika. Kemajuan dalam bidang genetika ini dapat dilihat dari dua sisi. Dilihat dari proses keilmuan kloning terhadap tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia tidak melanggar wilayah qodrati Tuhan. Karena sebuah penelitian tidak akan menemukan titik keberhasilan tanpa ada “restu” Tuhan atau keikutsertaannya dalam menemukan keberhasilan itu.

Pada sisi lain kloning harus dilihat dari kacamata hukum dan moral agama. Islam sebagai agama “rasional” mencakup aspek teologis, hukum, moral dan sosial. Mengkaji kloning dengan pendekatan hukum dan moral perlu diperhatikan unsur maslahah dan kedudukan manusia sebagai ahsani taqwim. Memperhatikan maqosid al-Syari’ah dan sisi manfaat dan mafsadat kloning belum dapat diperkenankan untuk manusia.94

 

Sumber: Nurdiana.2016. Ilmu Alamiah Dasar, Lombok: Pustaka Lombok

No comments:

Post a Comment