SEL, BAKTERI, SEL BANYAK, KLONING
Pada abad ke 18 (sekitar 250 tahun lalu),
Carolus Linnaeus, ahli Botani warga Swedia, memperkenalkan
sistem klasifikasi makhluk hidup berdasar kepada penampakan fisiknya.
Sebelumnya pun sudah ada metoda klasifikasi namun tidak lengkap dan sebagus yang
diusulkan ole Linneaus. Setiap organisme sejenis masuk
dalam kelompok species, species kepada
genus, setiap genus
ke family tertentu; yang urutan klasifikasinya dari atas:
kingdom, phylum, class,
ordo, family, genus,
species. Suatu yang khas terjadi pada masa itu, biologi pun dicampur
adukkan dengan teologi, Linneaus pun pernah mengatakan “Tuhan menciptakan, Linnaeus mengklasifikasikan”.
Gambar 1: Makhluk Hidup
Kemudian munculah Darwin dengan teori evolusinya bahwa kehidupan di bumi
ini berhubugan erat dengan pohon evolusi raksasa, dengan
organisme ber-sel satu dibagian akarnya dan species yang survive di masa
ini ada di puncaknya. Antara akar dan puncak pohon terdapat jutaan (kalau tidak
milyaran) cabang yang menunjukkan masa-masa sejarah berkembangnya evolusi
mahluk hidup. Taxonomi dari Linneus ini pun tetap dipakai karena sistem
klasifikasi berdasar kemiripan ini sesuai dengan apa yang jadi
fakta evolusi juga:
mahluk hidup yang mirip
cenderung ‘berkerabat dekat’.
Perkembangan pesat teori evolusi terutama dengan berbagai penemuan fosil di abad
lalu, makin menunjukkan bahwa klasifikasi berdasar kemiripan dari Linneus ini tidak cukup bagus
lagi. Misalnya Willi
Hennig, entomolog dari
Jerman pada 1960-an memperkenalkan cladistik, suatu
metoda penentuan cabang dalam pohon kehidupan. ‘Penyesuaian’ pada metoda
taxonomi Linneus ini mengelompokkan organisme berdasar pada leluhurnya
dibanding hanya berdasar kemiripan. Namun pembaharuan ini pun dianggap makin membuat kesimpangsiuran oleh saintis yang
kemudian memperkenalkan sistem klasifikasi baru yang bernama Phylocode.
Dengan kata lain,
kelompok Phylocode beranggapan lebih baik mulai dari
awal lagi melakukan klasifikasi mahluk hidup
yang bukan berdasar kemiripan seperti yang diusung oleh Linneus hampir 3 abad lalu itu. Salah satu penggagasnya, Jacques
Gauthier, berpendapat bahwa biologi
telah banyak berubah
sejak Darwin, namun system
klasifikasinya tidak (baca:
taxonomi Linneus).
Tentu saja ini mendapat tentangan yang luar biasa,
karena akan membawa dampak pada perubahan radikal, mulai dari penyesuaian buku teks, manual, serta perubahan klasifikasi jutaan mahluk hidup yang pernah dibuat sebelumnya.
Seperti biasa kemunculan ide baru dalam sains, selalu ada pihak yang
mempertahankan ide lama walau dirasa itu makin kurang memuaskan. Dan biasanya
ide baru tumbuh subur kalau terjadi ‘proses alamiah’, yaitu melalui pergantian
generasi dari para pendukung ide lama. Hal ini berhubung saintis generasi baru
biasanya tidak terikat secara emosional dengan ide lama dan biasanya relatif
terbuka dengan adanya
perubahan.
Walaupun
sains pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan
berbagai pengetahuan tentang dunia sekitar, pada kenyataannya sains
tidak dapat berada
dalam lingkup sosial
yang kosong. Karenanya sains
tidak dapat dipisahkan dari upaya-upaya
umat manusia, sains tidak dapat dibahas tanpa mengacu baik secara sekilas
maupun langsung pada sejumlah persoalan sosial, politik, agama dan filsafat. Akibatnya, materi pelajaran sains
yang diajarkan di dunia
pendidikan harus dihubungkan dengan lingkungan sosial dimana sains tersebut berkembang dan
digunakan.
Ketika para ilmuwan harus bertanggung jawab terhadap dampak sains pada
masyarakat luas, wajah sains yang berhubungan dan mempunyai dampak langsung
(baik positif maupun negatif) tersebut biasanya adalah aplikasi
dari sains yaitu teknologi. Definisi yang luas
tentang teknologi adalah
segala aspek dari aktivitas
teknis manusia, tidak hanya yang menghasilkan produk dari pabrik namun juga
akumulasi pengetahuan teknis dan berbagai teknik
spesifik yang digunakan. Terdapat dua syarat aplikasi sains yang berbentuk
teknologi supaya bisa layak, yang pertama adalah harus rasional (suatu kaidah
yang berasal dari sains) dan kedua adalah harus efisien, yaitu dalam hal
penggunaan waktu, tenaga
dan biaya.
Pandangan tentang sains dan hubungan eratnya dengan teknologi, memunculkan
perspektif baru terhadap pendidikan sains. Kita tidak hanya secara cepat dan
dapat memiliki produk teknologi bagi
kehidupan sehari-hari, kita juga mempunyai produk teknologi yang makin kompleks
dan makin maju yang merubah kualitas hidup manusia. Bioteknologi misalnya, pada
saat ini mampu memanipulasi proses
dan mengubah suatu
proses alami secara dramatis. Kelahiran Dolly yang diumumkan pada tahun
1996, domba hasil cloning mengubah persepsi bahwa sel reproduksi saja yang bisa
menjadi mahluk hidup, sekaligus aplikasi pada mahluk
hidup lainnya.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah terdapatnya perbedaan cara pandang
dari cara pandang ilmiah dengan cara pandang
yang biasa digunakan sehari-hari. Pendapat umum
yang menyebutkan pada saat kita tumbuh dewasa dan makin memahami dunia
secara lebih baik merupakan hasil proses belajar yang mirip dengan proses
sains, tidaklah sepenuhnya benar. Terdapat berbagai
perbedaan antara kegiatan
sains dengan pola kehidupan sehari-hari.
Perlu
diketahui bahwa semua makhluk hidup dari yang terkecil seperti amoeba maupun
makhluk hidup yang
paling besar terdiri dari sel. Mekanisme pertumbuhan makhluk hidup
dari sel telur menjadi
individu berlangsung pada umumnya melalui pembuahan; yaitu berfungsinya sel telur betina
dengan sel telur jantan sejenis menjadi zigot.
Sel-sel tubuh manusia berasal dari makanan yang diperoleh dari hasil tumbuh-tumbuhan seperti buah, daun, batang dan bunga, ditambah zat-zat hewani seperti telur, susu, daging dan sebagainya. Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup. Bentuk sel pada makhluk hidup sangat bervariasi, ada yang uniselluler da nada yang multiselluler. Uniselluler, yaitu makhluk yang bersel tunggal, seperti amoeba, ganggang biru, dan lain-lain. Sedangkan makhluk hidup multiselluler, yaitu makhluk hidup yang lebih dari satu sel.
Gambar-2.Sel Makhluk Hidup
Bagian Dari Se
Bagian-bagian dari sel yaitu: selaput plasma/selaput sel, dinding sel, sitoplasma, dan inti sel.
1.
Selaput
plasma/selaput sel, yaitu selaput tipis yang bersifat elastis dan berpori-pori.
Selaput plasma berperan dalam hal mengatur
transportasi zat-zat dari
satu sel ke sel lain.
2.
Dinding sel, hanya
terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan
di sebelah luar
selaput plasma terdapat
dinding sel yang relatif
sangat lebih tebal,
yang terbuat dari zat selulosa.
3.
Sitoplasma,
merupakan bagian terbesar dari sel, yaitu yang menempati semua isi sel kecuali inti
sel. Sitoplasma terdiri
atas air yang di dalamnya terlarut
zat protein, karbohidrat, lemak, pigmen/zat warna, Kristal-kristal kecil dari zat
organik, dan zat-zat ekstraksi. Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel, yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop perbesaran 1.000
kali. Organel tersebut
adalah:
a.
Milakondria
berperan dalam pernafasan yaitu pemakaian oksigen dalam memecahkan glukosa
untuk mendapatkan energi.
b.
Lisosom berperan
menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna bahan
makanan.
c.
Ribosom adalah
alat tempat sintesis
protein
d.
Badan golgi
berperan dalam ekskresi
sel
e.
Sentrosom berperan dalam pembelahan sel
f.
Plastida merupakan
pembawa zat warna dan tempat mengubah air, karbondioksida menjadi gula dengan
pengaruh sinar matahari.
g.
Vakuola berisi
air/getah sel yang
mengandung zat makanan dan lain-lain.80
4.
Inti sel atau
nucleus, mempunyai ukuran relatif besar yang terdiri atas komponen-komponen:
a.
Selaput inti
yang berfungsi sebagai
pembungkus inti
b.
Cairan inti
terdapat benang-benag kromatin
c.
Kromatin mengandung
gen, yaitu zat penentu sifat keturunan.
Gambar-3: Jaringan Tubuh Manusia dan Hewan (Jaringan Syaraf)
JARINGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN
Beberapa
jaringan membentuk organ tubuh
a.
Jaringan epitel,
berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di
sebelah dalamnya. Ada dua macam
jaringan epitel, yaitu:
1)
Epitel berlapis
tunggal terdiri dari:
-
Epitel pipih,
terdapat pada gelembung paru, permukaan
dalam kapiler darah, dan kapsula bowman (di dalam ginjal).
-
Epitel kuboid
(seperti kubus), terdapat pada kelenjar liur,
saluran pada ginjal
dan kelenjar keringat.
-
Epitel kolumner, sel-selnya berbentuk silindris, terdapat pada usus
2)
Epitel berlapis banyak terdiri dari:
-
Epitel pipih
berlapis banyak, misalnya pada epidermis
kulit vertebrata
-
Epitel kuboid
berlapis banyak
-
Epitel silindris berlapis banyak
-
Epitel transisional, misalnya pada kandung
kemih.
b.
Jaringan penyokong/penunjang/pengikat: struktur antara selnya berjauhan.
1)
Jaringan ikat
terdiri atas:
-
Jaringan ikat padat, di antara sel-sel
terdapat serabut yang rapat
- Jaringan ikat longgar, di antara sel-sel
terdapat serabut yang longgar.
2)
Jaringan tulang
terdiri atas:
-
Jaringan tulang
keras, sebagai pengokoh
tubuh
-
Jaringan tulang rawan
3)
Jaringan darah,
berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari kuman.
Jaringan
otot, berfungsi sebagai penggerak
1)
Jaringan otot
rangka, merupakan otot sadar (bekerja di bawah
kehendak)
2)
Jaringan otot
jantung, berfungsi memompa
darah
3) Jaringan otot polos, merupakan jaringan otot tidak s
Jaringan Tumbuhan
Kumpulan
sel yang bentuk dan fungsinya sama disebut jaringan.
1.
Jaringan epidermis, berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan yang berada
di sebelah dalam,
terletak pada permukaan akar, batang, dan daun. Sel-selnya pipih, melebar, bertautan
satu dengan lainnya sangat
rapat.
2.
Jaringan
pengangkut, berfungsi untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh,
jaringan ini terdiri
atas xylem (bulu angkut kayu) dan floem.
3.
Jaringan parenkim,
terdapat di seluruh bagian tumbuhan, merupakan jaringan pengisi di antara
jaringan-jaringan lain. Pada tumbuhan tertentu, jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
4.
Jaringan pengokoh,
berfungsi untuk menguatkan bagian tumuhan. Jaringan ini terletak pada
bagian akar, batang,
daun, dan organ lain (buah)
a.
Jaringan kolenkim:
susunan selnya rapat, dinding relatif tebal
terutama di sudut-sudut sel.
b.
Jaringan
skelerenkim: merupakan kumpulan sel-sel yang membulat yang disebut steroid.
5. Jaringan endodermis, terdapat pada akar dan batang, terdiri dari selapis sel. Jaringan ini berfungsi mengatur arah gerak air supaya masuk ke pembuluh angkut
6.
Jaringan meristem,
yaitu sekelompok sel-sel
yang selalu aktif membelah memperbanyak diri, seperti
cambium ikatan pembuluh. Aktifitas jaringan ini membuat akar dan batang dikotil
menjadi besar.
Gambar-4. Jaringan Tumbuhan
Reproduksi
Dari Sel
Inti sel memegang peranan
penting dalam proses
pembelahan sel atau
reproduksi sel. Adapun sitoplasma memegang peranan penting dalam
metabolism dedangkan membrane berperan dalam
iritabilitas. Namun ketiganya tidak dapat dipisahkan atau berbuat
sendiri “laksana badan yang tak dapat bekerja sendiri, pasti ia membutuhkan tangan,
kaki dan sebagainya.”
Ada dua macam pembelahan sel dalam makhluk hidup yaitu amitosis dan mitosis. Amitosis
adalah pembelahan sel secara
langsung karena memang tidak melalui tahapan-tahapan atau fase-fase tertentu. Proses
pembelahan itu adalah
sebagai berikut:
1.
Mula-mla terbentuk dinding baru pada sel dewasa
dan inti sel mendekati dinding itu.
2.
Inti membelah
dua dan bergerak saling menjauhi.
3.
Gerakan saling
menjauhi itu diikuti
oleh dinding sel.
4. Terbentuk dua sel “anak” yang akan berkembang menjadi dewasa dan membelah lagi dan seterusnya.Sedangkan mitosis adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung, yangterjadi melalui tahapan tertentu.
Sebelum dua sel anaka terbentuk, terlebih dahulu terjadi perubahan-perubahan dalam inti sel melalui 5 phase, yaitu:
1.
Interphase. Suatu phase dimana sel dalam keadaan dewasa terdapat
semua kegiatan hidup,
kecuali pembelahan sel.
2.
Prophase. Sentrosom
membelah jadi dua dan bergerak berlawanan arah, pasangan ini disebut sentriole.
Khromatin berubah menjadi benang-benang yang nampak dengan jelas yang disebut
khromosom. Pada akhir prophase, khromososm ini
menjadi sepasang benang
khromosom yang identic, disebut khromatida. Sedangkan pada sentriole terbentuk benang-
benang protoplasma yang disebut dengan
aster.
3.
Metaphase. Pada phase ini butir nucleolus yang masih tampak pada
phase prophase ternyata tak tampak lagi. Pasangan khromosom menjadi
pendek, menempatkan diri
dalam bidang ekuator dengan
sentriole sebagai kutub-kutubnya.
4.
Anaphase. Pasangan
khromatida mulai memisahkan diri. masing-masing ke arah kutub
yang berlawanan.
5. Telophase. Pada phase ini masing-masing kromatid sudah benar-benar terpisah dari pasangannya, dan sel mulai membelah diri menjadi dua buah sel yang identic. Sementara itu khromatid yang sebenarnya suatu khromosom “anak” ini kemudian mengkerut menjadi butir-butir khromatin.81
Perkembangan Sturuktur Dalam Bakteri
1.
Struktur Bakteri
Di dalam perkembangannya ilmu pengetahuan kini telah ditemukan tentang bakteri. Bakteri adalah makhluk hidup bersel tunggal yang berkembangbiak dengan membelah diri dan dengan proses yang luar biasa sangat cepat. Sebagaian dari bakteri sangat berbahaya. Oleh karena itu, perlu diketahui strukturnya untuk dapat melakukan pencegahan penularan bakteri dimana-mana (cosmopolite).
Gambar-5. Bakteri
Struktur
bakteri terdiri dari:
a.
Inti/nukleus
Dengan menggunakan feulgen intisel prokariota dapat dilihat hanya dengan enggunakan mikroskop cahaya biasa. Dengan mikroskop electron tampak bahwa bagian inti tidak memiliki inti/membrane inti. Di dalamnya terdapat benang DNA yang bila diekskresi, berupa molekul tunggal dan utuh dri DNA dengan molekul 2-3x190. Benang DNA ini memiliki kromosom yamg panjangnya kira-kira 1 mm
b.
Sitoplasma
Bakteri
yang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk granula sitoplasma. Granula ini bekerja sebagai
sumber karbon, tetapi bila
sumber protein berkurang, karbon dalam granula
ini dapat dikonversi menjadi
sumber nitrogen. Granula
sitoplasma pada beberapa jenis bakteri menyimpan sulfur, phosfat,
inorganik (granula volutin) granula pada jenis kuman korin bakteri disebut
granula metakromatik, karena
granula tersebut bila diwarnai
dengan zat warna biru tua tidak berwarna
biru, tetapi berwarna merah.
c.
Membran sitoplasma
Membran
sitoplasma disebut juga membrane sel yang komposisinya terdiri dari fosfolipid
dan sitoplasma. Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut:
1.
Menjadi tempat
transportasi bahan makanan
secara efektif.
2.
Pada species
kuman aerob, merupakan tempat transportasi
electron dan oksidasi fosforilasi.
3.
Tempat ekskresi
eksoenzim yang hidrolitik.
4.
Mengandung enzim
dan molekul-molekul
5.
Mengandung reseptor dan protein untuk
sistem kemotaktik
6.
Zat anti
bakteri yang bekerja
pada dinding sel
(deterjen dan antibiotik yang
secara spesifik yang mempengaruhi fungsi
biosintetik dari membrane sitoplasma).
d.
Dinding sel
Tekanan
osmotic di dalam bakteri berkisar 5-20 atm, karena adanya transportasi aktif
yang menyebabkan tingginya konsentrasi larutan di dalam sel. Karena adanya
dinding sel kuman yang relatif sangat kuat, maka meskipun tekanan osmotic
sangat tinggi, sel kuman tidak pecah. Dinding sel ini terdiri dari lapisan
peptidoglikan, yang disebut juga sebagai lapisan murein atau mulopeptida (yang
kesemuanya bersinonim).
Fungsi
lain dari dinding sel selain menjaga tekanan osmotic adalah:
1.
Dinding sel
memegang peranan penting dalam proses pembelahan sel
2.
Dinding sel melaksanakan sendiri biosintesa unuk membentuk
dinding sel
3.
Berbagai lapisan
tertentu pada dinding sel mempunyai aktivitas
endotoksi yang tidak
spesifik.
e.
Kapsul
Banyak
spesies bakteri yang mensintesa polimer ekstra sel (pada umumnya polisakarida)
yang berkondensasi dan membentuk lapisan di sekeliling sel disebut kapsul
f.
Flagel
Flagel adalah
bagian kuman yang berfungsi sebagai
alat gerak pada kuman.
Umumnya terdiri dari protein dengan diameter 12-30 nm. Ada empat jenis kuman,
berdasarkan tempat ditemukannya flagel, antara lain: mootrhikh, lofotrhikh,
amfitrhikh, peritrhikh.
g.
Phili (fimbriae)
Phili
adalah beberapa kuman gram negatif yang memiliki rambut pendek dank eras. Ada
dua jenis phili:
2.
Phili yang
memegang peranan dalam
adhesi kuman dengan sel tubuh hospes
3. Phili yang berfungsi dalam konjugasi dua ku
2. Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi,
tata nama, dan identifikasi adalah tiga hal yang berbeda tetapi saling berhubungan dalam taksonomi. Klasifikasi dapat didefinisikan sebagai
penyususnan organism eke dalam kelompok taksonomi (taksa) berdasar kemiripan
atau hubungannya. Klasifikasi organisme prokariotik seperti bakteri memerlukan
pengetahuan yang didapat melalui eksperimen seperti teknik observasi, karena
sifat-sifat biokimia, fisiologi genetic, dan morfologi sering kali sesuai untuk
deskripsi yang kuat dari takson. Tata nama adalah penamaan dari organisme melalui
aturan internasional menurut ciri dan khasnya. Identifikasi merujuk
pada penggunaan praktis
skema klasifikasi;
1) untuk
mengisolasi dan membedakan organisme yang diinginkan dari organisme yang tidak
diinginkan, 2) untuk membuktikan keaslian atau sifat-sifat khusus suatu biakan atau dalam situasi klinik, 3) untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi organisme penyebab suatu penyakit. Yang
terakhir ini memungkinkan dilakukannya seleksi pengobatan farmakologik secara spesifik langsung kea rah pemberantasannya.
Skema identifikasi bukan merupakan skema klasifikasi walaupun terdapat
sedikit kemiripan superfisial. Suatu skema
identifikasi
untuk suatu kelompok organisme dirancang hanya setelah kelompok ini telah
diklasifikasi sebelumnya, yaitu
dikenali sebagai organisme yang berbeda dari
organisme lainnya.
Tidak ada klasifikasi bakteri yang resmi, Bergey’s manual of systematic bacteriology edisi ke delapan tidak menggunakan lagi taksa yang lebih tingi karena ketidakjelasan hubungan genetika. Bergey’s manual yang terakhir membagi prokariota ke dalam empat division utama yaitu Gracilicutes, Firmicutes, Tenericutes, Archaebacteria.
Perkembangan
Makhluk Hidup Bersel Banyak
Tumbuhan, hewan
dan manusia merupakan makhluk hidup. Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembangbiak. Makhluk hidup
berkembangbiak untuk mendapatkan keturunan, mepertahankan
jenis, dan memperbanyak diri. Cara atau tipe
perkembangbiakan tergantung jenis makhluk
hidup. Tumbuhan, hewan
dan manusia merupakan makhluk
hidup yang bersel banyak, maka cara perkembangbiakannya dibagi menjadi dua cara, yaitu:
1.
Perkembangbiakan
secara tidak kawin (aseksual), dimana terjadi
pembentukan individu dari
satu individu tanpa
melalui hubungan atau perpaduan antara dua sel kelamin.
2.
Secara kawin
(seksual), dimana pembentukan individu terjadi
melalui hubungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Berarti diperlukan dua
sel induk untuk menghasilkan satu keturunan atau lebih.
Dalam perkembangan selanjutnya ada cara lain dalam perkembangbiakan makhluk
hidup dan ini sering menimbulkan kontroversi
di tengah masyarakat yaitu melalui rekayasa genetika berupa kloning dan bayi tabung. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai perkembangbiakan secara
aseksual dan seksual
1.
Perkembangbiakan aseksual
Terdapat
beberapa cara perkembangbiakan semacam ini, namun semua akan menghasilkan
individu baru yang identic dengan induknya karena berasal dari satu sel induk
dimana
protoplasma
dengan unsur-unsur penentu keturunannya juga
identik. Termsuk dalam perkembangbiakan aseksual ini adalah:
a.
Pembelahan kembar seperti amoeba, paramecium, bakteri, dan spirogyra.
b.
Kuncupan seperti
hydra, binatang bunga
karang.
c.
Pembentukan spora
seperti pada jamur
roti
d.
Perkembangbiakan
vegetative, yaitu perkembangbiakan melalui salah satu prgan dari tubuh makhluk
hidup yang berfungsi untuk reproduksi. Organ tersebut dapat
berwujud akar, batang, daun
maupun umbi.
2.
Perkembangbiakan seksual
Perkembangbiakan
secara seksual dapat terjadi pada tumbuhan
maupun hewan, dan terjadi bila
ada dua sel
kelamin bersatu. Selama proses berlangsung, kedua inti bersatu demikian
sitoplasmanya. Dengan cara seksual maka dapat dihasilkan banyak variasi dari
sifat-sifat pada individu baru. Ada beberapa tipe
dariperkembangbiakan seksual ini yaitu:
a.
Konjugasi. Apabila
dua sel khusus mempunyai bentuk
yang sama, disebut isogamet. Proses peleburan dua isogamete disebut konjugasi. Contohnya tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
b. Fertilisasi. Apabila dua sel khusus mempunyai bentuk yang tidak sama, disebut heterogamete. Proses peleburan dua heterogamete disebut fertilisasi dan terbentuklah zigot. Contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.82
Penggolongan Makhluk Hidup
Makhluk
hidup disekitar kita dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu dunia
tumbuhan (flora) dan dunia hewan (fauna). Tumbuhan dan dunia hewan dikelompokkan
menjadi golongan-golongan lebih kecil. Penggolongan tersebut berdasarkan banyak
sedikitnya persamaan yang ada. Pada
tumbuhan,
misalnya berdasarkan perakaran, bentuk batang, bentuk pertulangan daun dan
sebagainya. Pada hewan berdasarkan ada tidaknya
tulang belakang, memiliki
sayap atau tidak, jumlah
kaki dan sebagainya.
1.
Penggolongan hewan
Istilah yang
dipakai pada penggolongan hewan pada umumnya urutan dari kecil ke besar, yaitu
spesies, genus, familia,
ordo, kelas, dan phylum. Pengelompokan terbesar adalah phylum. Hewan di
bumi dibagi ke dalam dua golongan besar yaitu: hewan tidak bertulng belakang
(avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
a.
Hewan tidak
bertulang belakang (avertebrata) terdiri dari:
1)
Hewan berpori
(porifera) seperti ascetta.
2)
Hewan bersel satu (protozoa) seperti amoeba, paramaecium, dan euglena.
3)
Hewan berongga (coelentrata) seperti hydra
4)
Hewan cacing
(vermes) seperti cacing hati, cacing tanah.
5)
Hewan berbuku-buku (arthropoda) seperti insect.
b.
Hewan bertulang belakang (vertebrata) yaitu
jenis hewan yang memiliki
tulang belakang, terdiri
atas 5 kelas
yaitu:
1)
Ikan (pisces)
seperti ikan paus,
lumba-lumba.
2)
Amphibi (amphibia) seperti katak.
3)
Reptil (reptilia) seperti ular, cicak,
buaya, kadal.
4)
Burung (aves)
seperti burung, ayam.
5)
Hewan Menyusui (mamalia) seperti kangguru
Manusia termasuk kelas mamalia, pembagian ini berdasarkan suhu
badan, cara bernafas, mekanisme reproduksi dan alat pelindung tubuh.
Ordo-ordo lainnya adalah:
1)
Armadillo merupakan jenis mamalia tak bergigi
2)
Rodentia ialah
hewan pengerat (tikus
dan kelinci).
3)
Kelelawar merupakan mamalia bersayap
4)
Karnivora merupakan
pemakan daging seperti harimau dan kucing.83
2.
Penggolongan tumbuhan
a.
Tumbuhan di sekitar kita
beraneka ragam. Keanekaragaman ini dapat
digolongkan atau diklasifikasikan.
b.
Tingkatan klasifikasi pada tumbuhan pada umumnya ada 6
kelompok, yaitu dari
yang kecil ke yang besar,
yaitu spesies, genus, familia, ordo, kelas, dan
divisio.
c.
Kelompok yang
paling besar dalam
dunia tumbuhan disebut division. Tumbuhan divisio ini
dapat dibagi menjadi dua divisio, yaitu:
1)
Tumbuhan tidak
berbiji yang terdiri
atas empat golongan yaitu tumbuhan belah (schizophyta), thallus atau thallophyta,
tumbuhan lumut atau bryophyte, dan
tumbuhan paku atau pteridophyta.
2)
Tumbuhan berbiji
yang terdiri dari berbiji tertutup
dan terbuka
a)
Tumbuhan berbiji
tertutup terdiri atas dikotil dan monokotil.
Dikotil termasuk tanaman
yang berbelah biji dua
seperti manga, kacang tanah, terung dll. Sedangkan monokotil adalah tanaman
yang berbelah biji satu seperti kelapa,
padi, jagung dan
lain-lain.
b) Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) terdiri atas tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus di dalam bakal buah seperti damar, tusam, melinjo dan pakis haji.84
Kloning
dan Permasalahannya
1.
Kloning dalam Pandangan Sains
Ketika beberapa media massa mengangkat kloning sebagai tanda “kemajuan” ilmu pengetahuan di
bidang rekayasa genetika, berbagai respon bermunculan antara pro dan kontra.
Ilu pengetahuan dengan ilmuwan sebagai nahkodanya berusaha semaksimal mungkin
mencari beberapa sunnatullah yang belum ditemukan
pada generasi sebelumnya. Pada sisi lain ulama dan tokoh agama melihat pada aspek etik akibat dari kemajuan
teknologi. Ketegangan antara
gereja dan ilmu
pengetahuan telah tercatat
dalam sejarah. Kematian tragis Galileo yang dihukum mati oleh Paus karena
berani menemukakan pandapat yang berbeda dengan gereja
bahwa bumi itu bulat.
Gambar-6. Kloning
Istilah kloning berasal dari bahasa yunani, klon artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.
Kalau dalam bahasa inggris asalnya adalah clon yang menunjuk pada sekelompok
makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual dari satu induk.85Clon adalah suatu populasi sel atau
organismeyang terbentuk dari pembelahan yang berulang (aseksual) dari satu sel atau organisme. Kloning adalah proses
reproduksi makhluk yang sama secara
genolipik. Pada tumbuhan, mengklon tnaman
dari sel lainnya
telah banyak dilakukan seperti klon karet,
pembiakan jaringan (Tissue culture), anggrek pisan dan sebagainya.86
Rekayasa genetika merupakan prestasi besar dank arena itu merupakan
berita besar pula yang sejak
kemunculannya
menjadi
diskursus utama dan wacana akademis dalam berbagai
karya maupun forum ilmiah, di dalam maupun luar negeri. Berbagai perspektif dan sudut pandang
digunakan untuk melihat permasalahan kloning, misalnya biologi, medis, teologi, psikologi, hukum
dan moral. Ini semua menggambarkan betapa kloning akan memiliki dampak yang
sangat besar bagi masa depan peradaban, karena kemampuan manusia untuk
melakukan rekayasa yang radikal
terhadap perjalanan hidup
umat manusia. Sudah diduga,
bahwa keberhasilan experimennya terhadap binatang akan juga diikuti
dengan tahap berikutnya yaitu kloning
manusia.
Jika kloning manusia
ini terjadi dalam
bentuk yang massif, maka dapat dibayangkan terjadinya
perubahan karena lahirnya makhluk baru yang bisa jadi akan memiliki
karakteristik lebih buruk atau lebih
baik.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh ilmuwan yang berkaitan
dengan bioteknologi memang memakan waktu yang cukup panjang. Dan hasil dari penelitian yang
lama itu selalu
mengalami kemajuan yang sangat
berarti. Perjalanan panjang
dapat dicatat sebagai berikut:
a) Pada tahun 1950, pertama kali sukses dalam pembekuan
semen(sperma dan ovum) sapi pada suhu -79oC. Semen beku kemudian digunakan untuk kawin suntik
dan transfer embrio.
b) Penelitian kloning pertama berhasil pada tahun 1952 oleh
Robert Briggs dan Thomas King
berupa kloning dari
sel cebong. Telur kodok A
yang telah dibuahi dikeluarkan intinya lalu diganti dengan inti sel telur kodok
yang masih berbeda pada fase embrio. Hasilnya menjadi seekor kodok baru yang
mempunyai sifat seperti
kodok.
c) Pada tahun 1962. Pengkloningan terhadap kodok dilakukan
lagi oleh John Gurdon. Rekayasa
kloning ini dibuat
dari sel-sel cebong yang
lebih tua dari yang dilakukan oleh Robert dan Thomas pada 10 tahun
sebelumnya.
d) Pada tahun 1978, film The boys from Brazil dibuat dengan mengungkap sebuah scenario membuat kloning Hitler kecil. Pada tahun ini pula Baby Laouse lahir melalui pembuahan di tabung (bayi tabung), sebagai bidannya Patrik dan R.G. Edwards dari Inggris. Sementara itu David Rorrvik’s menulis buku In His Image yang memaparkan isu kloning manusia.
e) Transfer embrio manusia
dari ibu satu ke ibu lain berlangsung untuk pertama kalinya pada
tahun 1983.
f) Pada tahun 1985, laboratorium Ralp Brinser membuat babi
transgenic pertama yang
menghasilkan hormon pertumbuhan.
g) Pada tahun 1986, inseminasi buatan pada manusia dilakukan
pada Mary Beth Whitehead dengan mengandung baby M hingga lahir dan berusaha
membesarkannya, namun upaya ini
gagal di tengah jalan.
h) Pada tahun 1993, film seri The X-file dalam salah satu
episodenya mengisahkan gambaran kloning kejiwaan pada
Eva. Riset kloning embrio pada manusia mencuat di Amerika dan film Jurassic
Park menjadi buah
bibir.
i) Pada tahun 1994-1997, Marver Comics mempopulerkan
pertualangan Spider Man dan Kloningnya untuk membuat suatu Super Hero.
j) Pada tahun 1996-1997, Michael Keaton membuat kloning
dirinya sendiri dalam
multiplicity. Sementara Ian Wilmut dan koleganyamengumumkan lahirnya kloning
domba dari sel epitel kelenjar susu domba Finn Dorset. Sepekan kemudian Don
Wolf dari Oregon AS mengumumkan kloning dari embrio kera.87
“penciptaan” Dolly oleh Ian Wilmut dinyatakan berhasil setelah melakukan penelitian sebanyak 117 kali. Adapun prosesi sel diambil dari kelenjar susu domba Finn Dorset, kemudian ditempatkan dalam cawan petri berisi nutrisi berkonsentrasi sangat rendah. Karena kelaparan sel berhenti membelah dan gen (sementara) menjadi tidak aktif. Sel telur mandul (dimandulkan) diambil dari domba Scottish Balckface. Intinya (berikut DNA) dibuang, sehingga menjadi sel telur yang kosong dan siap memproduksi menjadi embrio. Sebagai gantinya dimasukkanlah sel donor berisi DNA dari Finn Dorset ke dalam cawan tabung reaksi. Langkah selanjutnya dalam tabung kedua sel berdekatan satu sama lain dan bereaksi dengan rangsangan pulsa listrik. Penggabungan terjadi dalam lingkungan energi yang cukup untuk membelah sel, setelah enam hari embrio domba kloning terbentuk. Hasilnya dicangkok ke Rahim domba Blackface melahirkan kembaran (kloning) domba Finn Dorset. Domba kloning itu tumbuh sehat dengan sifat-sifat identic Finn Dorset (pendonornya).88
Berdasarkan perjalanan panjang
penelitian tersebut maka untuk mengkloning manusia bukan
suatu yang mustahil, walaupun peelitian yang dilakukan oleh Ian Wilmut
tergolong sangat rendah dari 227 kali hanya satu yang berhasil atau 0,5%. Lihatlah usaha-usaha pengkloningan terhadap
manusia. Isu kloning manusia dimulai
pemberitaan media massa
bahwa telah lahir manusia hasil kloning di Italia. Berbagai hasil penelitian kloning kemdian mengalami perkembangan pesat seiring
dengan perdebatan pro kontra
yang selalu menyertainya.
Praktek kloning manusia yang mutakhir adalah tahun 2002. Severino Antinori
dari Italia telah melakukan kloning manusia.
Dengan memanfaatkan sel telur hasil
kloning, seorang peserta program
kloning ini telah hamil dua minggu. Program
ini direncanakan untuk membantu pasangan yang mengalami masalah dengan
kesuburannya, tetapi ingin
mempunyai anak.
Teknolgi kloning pada dasarnya merupakan kelanjutan dari bayi tabung. Pada
bayi tabung, sel sperma dipertemukan dengan
sel telur di luar tubuh.
Setelah menyatu dan berkembang
hingga menjadi beberapa
sel, baru dikembalikan ke Rahim ibunya. Tetapi pada kloning inti
sel telur di buang dan diganti dengan
inti sel dewasa, kemudian dibiarkan
berkembang menjadi bberapa
sel, lalu dikembalikan ke Rahim ibunya untuk dilanjutkan
perkembangannya menjadi manusia
baru.
Kalau janin hasil tekhnologi bayi tabung membawa campuran ciri ibu dan
bapaknya seperti juga janin-janin pada umumnya, maka janin hasil kloning
sepenuhnya membawa ciri dari sumber sel yang intinya dimasukkan ke dalam sel
telur.
Seperti juga bayi tabung teknologi kloning merupakan teknologi reproduksi
“jalan pintas” yang dilakukan tanpa
hubungan
seks antara laki-laki dan perempuan.89
Disinilah letak permasalahannya, pro dan kontra mewarnai perdebatan dalam melihat hasil sebuah penelitian. seakan telah disepakati bahwa mengkloning selain manusia itu boleh. Indikasi ini dapat kita lihat dari kurang atau tidak adanya respon negatif terhadap kloning tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah berjalan lama. Sedangkan bila kloning itu dilakukan terhada manusia, maka berbagai kecemburuan dan kekhawatiran menyelimuti manusia.90
Materim Kuliah Khusus
2. Kloning dalam Pandangan Agama Islam
Persoalan kloning
manusia bukan sekedar
persoalan ilmiah yang khusus dibahas para ilmuan spesialis
saja, tetapi persoalan ini juga merupakan persoalan kemanusiaan secara umum,
kapanpun dan dimanapun ia berada. Liku-liku persoalan ini sangat rumit,
dan untuk itu ia akan selalu membutuhkan pembahasan yang teliti, ditinjau dari
berbagai aspek termasuk perspektif agama Islam.
Sebelum menguraikan beberapa pandangan Islam terhadap fenomena ini, perlu kiranya
penulis pertegas beberapa pijakan ajaran Islam sebagai
dasar pembahasan, di antaranya:
a) Islam senantiasa memuliakan manusia sebagai khalifah
Allah di muka bumi. Kemulian ini dimiliki oleh seluruh manusia
tanpa memandang perbedaan gender,
warna kulit atau
kepercayaan. Allah berfirman dalam
Qs. Al-isra’ (17):
70:
Artinya: Dan
sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka
di daratan dan di lautan,
kami beri mereka rezki dari
yang baik-baik dan kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.
b) Islam sangat memperhatikan peran keluarga, dan selalu
berpesan untuk memperbanyak keturunan dengan jalan pernikahan resmi.
c) Menjaga keturunan adalah salah satu tujuan utama syari’at
Islam yang berarti menjaga kelangsungan spesies manusia, menjaga kemurnian keturunan mereka, serta
membentenginya dari percampuran-percampuran. Dari
itulah kemudian terurai anjuran silaturrahmi, larangan
menikah dengan muhrim, dan penetapan hukum
pembagian warisan.
d) Agama Islam sangat
memperhatikan darmabakti kepada
orang tua, dimana hal itu disandingkan dengan perintah menyembah Allah SWT, sesuai Firmannya dalam Qs. Luqman
31): 14.
Artinya: 14. Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada- Kulah kembalimu. 15. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.
e) Agama telah didatangkan untuk kemaslahatan manusia,
demi mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dengan demikian, segala
sesuatu tawaran teoritik (ijtihad) apapun dan bisa
menjamin terwujudnya kemaslahatan kemanusiaan, dalam perspektif Islam
adalah sah, dan umat Islam terikat untuk mengambilnya dan merealisasikannya.91
Menilik perhatian di atas, jelaslah
komitmen Islam seputar upaya perbaikan keturunan dengan
cara memilih pasangan
hidup yang benar, di samping menggunakan sarana dan perantara yang memadai untuk dapat
sampai pada tujuan
yang diinginkan. Dalam konteks ini, Islam tidak
menganjurkan pernikahan dengan saudara dekat, lantaran pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan terhadap keturunan. Hal ini telah
terbukti pula secara
ilmiah.
Selain itu juga,
Islam berpesan agar
kedua pasangan suami- istri terbebas dari
penyakit-penyakit yang sekiranya dapat menular pada keturunan kelak. Islam
tidak melarang manusia menggunakan sarana kea rah itu, misalnya dengan
melakukan pemeriksaan medis bagi mereka yang hendak melaksanakan pernikahan.
Satu-satunya cara yang direkomendasikan oleh Islam untukmemberikan keturunan
adalah lewat perkawinan yang sah menurut
aturan-aturan syara’. Perkawinan ini merupakan cara natural dalam
memperbanyak populasi manusia. Dan Islam tidak meridhoi cara yang lain.
Jika demikian, apakah
ini berarti pandangan Islam menolak
kloning manusia? Diketahui bahwa kloning manusia ada yang bersifat sebagian da nada yang
bersifat total. Kloning
yang bersifat sebagian hanya
dilakukan pada salah
satu atau sebagian
anggota tubuh manusia (transplantasi), seperti jantung, hati, ginjal dan sejenisnya. Tujuannya adalah
benar-benar untuk kemaslahatan manusia semata. Jenis kloning ini dianggap sah
dan tidak mendatangkan vonis, bahkan
itu sangat sesuai
dengan apa yang disinggung tadi tentang penekanan Islam terhadap kemaslahatan manusia.
Sedangkan kloning yang
bersifat total, sudah
barang tentu mengakibatkan
lahirnya berbagai polemik rumit keberadaanya dapat mengancam keutuhan dan
stabilitas keluarga. Keluarga adalah institusi yang berpijak pada hubungan
harmonis suami- istri. Dan anak-anak di dalam keluarga
adalah buah dari
hubungan harmonis itu, yang
senantiasa disemai dengan
jalinan kasih saying ibu-ayah-anak. Kloning hanya akan
menciptakan kelonggaran dalam hubungan itu, menghilangkan semua jalinan kasih saying,
serta menggerus loyalitas natural di dalam keluarga. Loyalitas alami itu
memiliki peran dan pengaruh besar terhadap pertumbuhan anak.
Lebih dari itu, kemuliaan individu yang selama ini dijunjung tinggi oleh
Islam akan punah dalam proses kloning. Peran pria dan wanita dalam proses
kelangsungan keturunan secara natural, seperti
diketahui adalah peran
positif yang sangat berarti. karena dalam proses
itu, janin akan mewarisi sifat-sifat kedua orang tuanya.
Masing-masing komponen itu ikut serta memperkaya kehidupan dengan membuahkan keturunan, seraya
menyadari dirinya sedang menjalankan sebuah misi hidup yang suci.
Kehadiran janin lewat
proses kloning, berarti
melepaskan kedua komponen itu dari peran positifnya, karena ia dengan
paksa ditarik dari naturalitas karena dalam proses operasi eksperimen. Disini,
kloning hanya akan
menjadi penghinaan bagi kedua komponennya (pria dan
wanita). Wanita akan merasa bahwa dirinya tidak
lebih dari sekedar
wadah untuk sel-sel
janin. Demikian juga pria ketika zat sperma tubuhnya diambil untuk
pembuahan, dia akan merasa bahwa dirinya tidak lebih dari sekedar gudang
sperma. Sewaktu-waktu sperma dapat diambil dan diletakkan di Rahim seorang
wanita yang barangkali adalah
istrinya atau bukan. Bisa saja wanita itu adalah kerabat muhrimnya sendiri
yang diharamkan oleh
agama untuk dikawini.
Bahkan sel itu dapat saja diadopsi dari Rahim seorang wanita dan disatukan
dengan sel telur wanita lain, kemudian ditanamkan di dalam Rahim seorang wanita
ketiga setelah mengalami pembuahan. Kalau sudah demikian, lantas kemaslahatan apa
yang mereka maksudkan dalam proses kloning
itu?92
Pertanyaan, apakah dengan demikian Islam menjadi
penghambat
kemajuan teknologi dan penelitian ilmiah seperti kloning ini?
Jawabannya adalah tidak!!
Karena Islam selalu
membuka pintunya dengan lebar untuk kemajuan
ilmu pengetahuan tanpa batas, mencari dan menggali ilmu pengetahuan adalah
kewajiban dalam Islam yang tak kalah pentingnya dengan kewajiban-
kewajiban lainnya seperti puasa, sholat dan lainnya. Sebagai agama “rasional” Islam telah meragsang daya kreatifitas rasional. Perintah membaca, meneliti,
mengkaji terkandung dalam al- Qur’an, dalam surat
al-‘Alaq (96): 1-5.93
Artinya: bacalah dengan (menyebut)
nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari senggumpal
darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah yang mengajar (manusia) dengan
perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Kewajiban membaca, meneliti, mengkaji dan
seterusnya menjadi inhern dengan ajaran Islam. Secara eksplisit, ayat ini juga mengisyaratkan bahwa
segala penguasaan ilmu dan teknologi merupakan tetesan ilmu tuhan, dan dari
ayat ini pula dapat dipahami bahwa keberhasilan sebuah penelitian atas
“restu” dari Tuhan. Karena
dalam Qs. At-Taqwir (81): (29) Allah
berfirman:
Artinya: Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Tuhan
seluruh alam.”
Kloning terhadap manusia adalah proses penciptaan manusia melalui jalur
aseksual. Proses penciptaan manusia menurut Qur’an dijelaskan dalam beberapa
ayat, yaitu Qs. Al- Mukminun (23): 12-14,
Qs-al-Sajadah (32): 9, dan Qs. Al-Hajj (22):
5
sebagai berikut:
Artinya: Dan sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami
jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging
itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik (Qs. Al-Mukminun (230):
12-14).
Artinya: Kemudian Dia menyempurnakan
dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Qs. Al-Sajadah [32]:
9)
Artinya: hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna. Agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan
dalam Rahim, apa yang
kami kehendaki sampai
waktu yang sudah
ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sbagai bayi,
kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula)
diantara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya
dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan
kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah
dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah (Qs. Al-Hajj
[22]:5).
Proses penciptaan manusia sebagaimana yang dijelaskan al-Qur.an adalah
proses sunnatullah. Kloning pada
manusia adalah proses
“penciptaan” manusia melalui sunnatullah yang lain. Mengkloning manusia secara
ilmiah tidak bertentangan dengan hukum alam (sunnatullah), karena ia merupakan
bentu sunnatullah. Proses keilmuan bila tidak mengikuti jalur sunnatullah,
tidak mungkin dapat terwujud. Dan di dalam sunnatullah itu terdapat “restu”
Tuhan. Apabila seorang
ilmuan berhasil mengkloning manusia,
tidak berarti ia melanggar wilayah
kodrati Tuhan
sebagai pencipta, karena
hasil penciptaan tersebut masih sangat bergantung kepada
tuhan yang Maha Pencipta. Kata cipta yang disandang oleh ilmuan
yang mampu mengkloning manusia sungguh jauh
berbeda dalam kapasitas dan substansinya
dengan makna kata tersebut saat disandang atau dinisbahkan kepada Allah SWT.
Sebagai catatan akhir bahwa kloning adalah kemajuan iptek dalam
bidang genetika. Kemajuan
dalam bidang genetika
ini dapat dilihat dari dua sisi. Dilihat dari proses keilmuan kloning
terhadap tumbuh-tumbuhan, hewan
dan manusia tidak
melanggar wilayah qodrati Tuhan. Karena sebuah penelitian tidak akan
menemukan titik keberhasilan tanpa ada “restu” Tuhan atau keikutsertaannya dalam
menemukan keberhasilan itu.
Pada sisi lain kloning harus dilihat dari kacamata hukum dan moral agama.
Islam sebagai agama “rasional” mencakup aspek
teologis, hukum, moral
dan sosial. Mengkaji
kloning dengan pendekatan hukum
dan moral perlu
diperhatikan unsur maslahah dan kedudukan manusia sebagai
ahsani taqwim. Memperhatikan maqosid al-Syari’ah dan
sisi manfaat dan mafsadat kloning
belum dapat diperkenankan untuk
manusia.94
Sumber: Nurdiana.2016. Ilmu Alamiah Dasar, Lombok:
Pustaka Lombok
No comments:
Post a Comment