PRILAKU- PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
“Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, sampai mereka
mengubahnya sendiri.” (Q.S Al-Ra'd - 11)
Kotak-1:
Tugas-1: Baca
tulisan tentang Ria. Tuliskan urutan yang paling tinggi kesalahannya.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10122/6/BAB%20II.pdf, bab-2 studi
pustaka
1. Pengertian
perilaku
Perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang mempunyai bentangan yang sangat
luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian dan lain sebagainya.
Bahkan kegiatan internal (internal aktivity) seperti berfikir, persepsi dan
emosi juga merupakan perilaku manusia. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua
setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau
masyarakat.
2. Macam macam
perilaku
Seorang ahli
psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian perilaku manusia
terjadi melalui proses : Stimulus -----> Organisme -----> Respons,
sehingga teori Skinner disebut dengan teori “S-OR”. Respons ini terbentuk 2
macam yaitu :
a. Respondent
respons atau reflexive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan
(stimulus) tertentu yang disebut eliciting stimulus, karena menimbulkan respon
yang relatif tetap.
b. Operant
respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan berkembang
kemudian diikuti oleh stimulus atau rangsangan yang lain.
Berdasarkan
teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu :
1) Perilaku
Tertutup (covert behavior) Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap
stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara
jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan,
persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk
covert behavior yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.
2) Perilaku
Terbuka (overt behavior) Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap
stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang
lain dari luar atau “observable behavior”.
Bentuk perilaku
terbuka diantaranya berupa tindakan nyata atau dalam bentuk praktik.
3. Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku
Menurut
Notoatmodjo perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
a. Faktor-faktor
predisposisi (predisposing factor)
Faktor
predisposisi mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,
tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap halhal yang berkaitan dengan
kesehatan, system nilai yang dianut oleh masyarakat, tingkat pendidikan,
tingkat social ekonomi, dan sebagainya.
b. Faktor-faktor
pemungkin (enambling factors)
Faktor pemungkin
mencakup ketersediaan sarana dan prasana atau fasilitas kesehatan. Untuk dapat
berperilaku sehat, diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung atau
fasilitas yang memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor ini
disebut faktor pendukung atau pemudah.
c. Faktor-faktor
penguat
Untuk dapat
berperilaku sehat positif dan dukungan fasilitas saja tidak cukup, melainkan diperlukan
perilaku contoh (acuan) yang baik dari tokoh akademisi kampus, petugas kebersihan
dan pihak-pihak yang bersangkutan.
Dikutip dari bab-2 karya ilmiah UNIMUS, sikap diulah dalam teorinya dalam
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-kikaaldela-6006-2-babii.pdf.
1. Pengertian Perilaku
Seorang ahli psikologi Skinner (1938) dalam buku Notoadmodjo menyatakan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar). Sedangkan menurut Blum dalam buku Notoadmodjo perilaku merupakan
faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
individu, kelompok atau masyarakat.
2. Bentuk Perilaku
Menurut Notoadmodjo ditinjau dari bentuk
respons dari stimulus, perilaku dapat dibedakan menjadi:
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons atau reaksi yang bersifat tertutup atau terselubung. Respons atau reaksi
terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut dan belum bisa diamati secara jelas
oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respons terhadap stimulus pada perilaku ini sudah dalam bentuk tindakan atau
praktek (practice).
3. Determinan Perilaku
Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan respons terhadap
stimulus yang berbeda. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Determinan atau faktor internal, yaitu karakteristik orang yang
bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat
kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya.
b. Determinan atau faktor eksternal, yaitu lingkungan baik lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering
merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
4. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
Menurut WHO dalam buku Notoadmodjo perubahan perilaku dikelompokkan menjadi:
a. Perubahan Alamiah (Natural Change)
Sebagian perubahan perilaku disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam
masyarakat sekitar terjadi karena suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial
budaya dan ekonomi, maka anggotaanggota masyarakat di dalamnya juga akan
mengalami perubahan.
b. Perubahan Terencana (Planned Change)
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subyek.
c. Kesediaan untuk berubah (Readdiness to Change)
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan masyarakat, maka
yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi
atau perubahan tersebut (berubah perilakunya) dan sebagian orang lagi sangat
lambat untuk menerima
inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai
kesediaan untuk berubah (readdiness to change) yang berbeda-beda.
5. Strategi
Perubahan Perilaku
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku oleh WHO dalam buku
Notoadmodjo:
a. Menggunakan Kekuatan/Kekuasaan atau Dorongan Dalarn hal ini perubahan
perilaku dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga ia mau melakukan
(berperilaku) seperti yang diharapkan. Cara ini dapat ditempuh misalnya dengan
adanya peraturan-peraturan / perundang -undangan yang harus dipatuhi oleh
anggota masyarakat.
b. Pemberian Informasi
Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat,
cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit dan sebagainya akan
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut.
c. Diskusi Partisipasi
Cara ini adalah sebagai peningkatan cara pemberian informasi tentang kesehatan
tidak bersifat searah saja, tetapi dua arah. Artinya masyarakat tidak hanya
pasif menerima informasi, tetapi juga harus aktif berpartisifasi melalui
diskusi-diskusi tentang informasi yang diterimanya.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku
Menurut Lawrence Green (1980) dalam buku Notoadmodjo perilaku manusia dari tingkat kesehatan
terbentuk dari 3 faktor yaitu :
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) yang terdiri dari
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai.
b. Faktor-faktor pendukung (enabling factor) yang terdiri dari
lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana.
c. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor) yang terdiri dari sikap
dan perilaku petugas kesehatan, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Menurut WHO (1984) dalam buku Notoadmodjo perilaku tertentu seseorang
dipengaruhi oleh 4 alasan pokok yaitu :
a. Pengetahuan
Pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain.
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang
menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih
dahulu.
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka dan tidak suka terhadap obyek. Sikap sering diperoleh
dari pengalaman sendiri maupun orang lain yang paling dekat. Sikap positif terhadap
nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata. Teori
tindakan beralasan (theory of
reasoned action) oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein mengemukakan bahwa
sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu
pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan serta
dampaknya terbatas hanya pada tiga hal.
Pertama,
perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi sikap yang positif
terhadap
sesuatu.
Kedua, perilaku
dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subyektif (subjektive
norms).
Ketiga, sikap
sterhadap suatu perilaku bersama norma-norma subyektif membentuk
suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.
d. Orang penting sebagai referensi
Perilaku orang lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting.
Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuat
cenderung untuk dicontoh. Orang-orang yang dianggap penting ini sering disebut
kelompok referensi
(reference group) antara lain guru, alim ulama, kepala adat (suku), kepala
desa dan sebagainya.
7. Pengukuran Perilaku
Menurut Notoadmodjo cara mengukur
indikator perilaku atau praktik yang paling akurat adalah melalui pengamatan
atau observasi. Namun juga dapat dilakukan melalui wawancara dengan pendekatan
recall atau mengingat kembali perilaku yang telah dilakukan oleh responden
beberapa waktu yang lalu.
Tugas Kuliah:
Buatlah rangkuman materi kuliah dan
berilah catatan penting menurut anda. Kirimkan tugas ke WA group paling lama 7
(tujuh) hari setelah kuliah.
No comments:
Post a Comment