Tulisan Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH.,M.Si berjudul: “Air
Sumber Kehidupan” telah dimuat pada
Tabloit Mingguan NU News di Medan edisi Minggu ke- 2 Oktober 2011 (Penyunting).
Ir.Hamzah
Lubis, SH.,M.Si.,CD.
AIR
SUMBER KEHIDUPAN
(Ketua PW
Lakpesdam NU-SU, alumni KSA XLII LEMHANNAS/1999, Dosen ITM, Aktifis Lingkungan dan Jejaring HAM Komnas
HAM-RI.).
Allah SWT telah
menjelaskan siklus air ini dalam surat Al-Araf ayat 57 yang berbunyi : “Dan Dialah
yang meniupkan angin sebagai pembawa berita sebelum kedatangan rahmatNya
(hujan), hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung. Kami halau ke
suatu daerah yang tandus lalu, Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami
keluarkan dengan sebab hujan berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami
membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.
(Q.S. Al-A’raf : 57)
Bagi petani, maka air adalah kebutuhan pertanian. Al-qur’an memberi dorongan kepada umat manusia untuk berusaha membangun dan mengembangkan pertanian, bagi
kesejahteraan umat manusia. Al-qur’an memberi uraian-uraian, yang mudah tentang
pertanian. Penanaman ladang jagung dan
kebun anggur, memberikan dorongan besar ke arah kegiatan pertanian. Banyak
sahabat Nabi yang bergerak sebagai petani.
Salah satu syarat keberhasilan pertanian adalah tersedianya air. Dengan adanya air tumbuhan bisa berkecambah, tumbuh besar dan berbuah. “Dan
Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau, Kami keluarkan, dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak…..” (Q.S. Al-An’am : 99). “Dan
Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan
air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (Q.S. Qof
: 9)
Air juga berperan
dalam perkebunan, menghidupkan rumput sebagai makanan ternak. “Lalu Kami
tumbuhkan biji-bijian dibumi, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan korma,
kebun-kebun (yang )lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk
kesenangan dan untuk binatang-binatang tenakmu
(Q.S ‘Abasa : 27-32). Air hujan kemudian menjadi sungai, kemudian
bermuara ke laut. Sungai dan dapat dimanfaatkan sebagai transportasi. “ Allahlah yang telah menciptakan langit dan
bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air
hujan itu berbagai buah-buahan menjadi
rezeki bagimu dan Dia telah menundukkan
bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya. Dan Dia telah
menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai
(Q.S. Ibrahim : 32)
Dalam kapasitas
kecil, air dipergunakan sebagai air minum bagi manusia, untuk hewan dan
tumbuh-tumbuhan. “Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk
kamu, sebagiannya menjadi minuman dan
sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan (yang pada tempat tumbuhnya) kamu
mengembalakan ternakmu” (Q.S. An Nahl :
10).
Air memang
diberikan Allah dengan berlimpah ruah baik berupa hujan, mata air, sungai,
danau, lautan dan hasil teknologi manusia seperti air leding dari pompa, dari
perusahaan air minum dan lainnya. kendati air berlimpah, tetapi pada
tahun-tahun belakangan ini air menjadi barang
mahal pada beberapa daerah tertertentu dan pada waktu –waktu musimm
kemarau. Bagi masyarakat
pinggiran pantai berpayau atau masyarakat perkotaan, air menjadi barang mahal.
Pada saat sekarang ini, air sungai sudah
menyusut. Anak-anak sungai yang dulunya mengalir dan mata air yang menyembur
sekarang sudah jadi kering. Bila datang hujan, seketika terjadinya bencana
banjir. Ini akibat dari penebangan hutan yang tidak terkendali. Air sumur
tercemar dengan berbagai racun yang berasal
dari limbah industri, limbah rumah tangga, atau juga limbah pabrik yang
mencemari sumur dan sungai –sungai. Serentak dengan itu karena air tanah banyak
disedot oleh industri dan hotel tidak tidak jarang sumur warga sekitar menjadi
kering, dan bukan hanya itu. Bagi daerah dekat laut terkena instrusi
(perembesan) air laut.
Daerah
pedesaan air menjadi masalah. Selain air sungai semakin mengecil, sungai
dijadikan tempat cuci, mandi dan WC umum serta sumber air minum. Bukan hanya
itu pertanian yang semakin intensif
menggunakan pupuk dan pestidida, bila tidak cermat dalam penggunaannya akan
memberikan residu-residu bahan kimia berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan
warga.
Allah
SWT dengan jelas melarang membuat kerusakan lingkungan dan menghukum
orang-orang yang berbuat lingkungan. Dan salah satu aspek lingkungan itu adalah
air, marilah kita sebagai khalifah di muka bumi untuk menjaga air dan alam agar
lestari. “Dan janganlah kamu
kencing di air yang tenang (tergenang) yang dipakai untuk mandi
(membersihkan)” (Hr. Muslim). “Janganlah
sekali-kali kamu buang air di bak mandi, kemudian kamu mandi pula di dalamnya” (Hr Abdullah
Ibn. Muqfatal).
Hadist
ini dengan jelas mengingat agar manusia tidak mencemari air. Marilah kita
pelihara dan jangan kita cemari mutu air, selokan, sungai, danau maupun laut
dengan laut dengan sampah, barang rongsokan, deterjen, minyak dan oli, bahan –
bahan kimia, limbah bahan berbahay beracun lainnya. Tanpa kita sadari, kita
buang sampah atau oli kenderaan bekas ke selokan atau sungai, berarti kita
telah menyebarkan racun dan membunuh pelan-pelan untuk banyak orang yang
memanfaatkan air sungai atau air sumur
yang berada dekat sungai.
Hematlah
penggunaan air.“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan “(Q.S. Al – Anam : 141). “ Makan minumlah tapi jangan
berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”
(Q.S. Al-Araf : 31). Termasuk ketika kita beru-udhuk, pakailah air seperlunya.
Semoga.... ***
Nama : Selamat saut hutabarat
ReplyDeleteNim : 17202209
Menurut saya:
Air adalah yangterpenting bagi kehidupan apa pun kegiatan yang kita lakukan air tidak pernah terlepas dari kita. Jadi hendaklah kita saling menjaga kebersihan air begitu juga dengan hutan sebagai sumber air jagalah kelestarian nya.