khutbah-air sumber kehidupan


Khutbah pembuka.




Tulisan Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH,M.Si berjudul: ”Air Sumber Kehidupan: Peringatan Hari Air Internasional 22 Maret”  telah dimuat dalam buku Khutbah Jum’at Lingkungan Hidup, ISBN 979-9350-05-0, diterbitkan Bina Lingkungan Hidup Sumatera Utara kerjasama dengan  Canada Fund-Canada, di Medan tahun 2000, hal.1-9 (Penyunting)

AIR  SUMBER KEHIDUPAN: PERINGATAN HARI AIR INTERNASIONAL
22 MARET


Khutbah pembuka.
Ir.Hamzah Lubis,SH
Hadirin yang dirahmati Allah.
                Melalui mimbar Jum’at ini, kami menghimbau  kita semua agar meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Marilah kita laksanakan semua ajaran agama Allah, Dinul Islam secara utuh dan kita hindari semua larangannya. Semoga kita mendapat ampunan dari Allah SWT dan kita ditempatkan pada tempat sebaik-baiknya  baik didunia maupun di alam akhirat. Amin.
Sidang  jemaah Jum’at yang berbahagia.
                Pada bulan ini, tepatnya tanggal 22  Maret tiap tahun di adakan peringatan Hari Air Internasional. Peringatan ini adalah suatu cara untuk merenungi air sebagai kebutuhan utama manusia dan makhluk hidup lainnya. Air adalah prasyarat adanya makhluk hidup. Apabila ada air di planet/benda angkasa lainnya dapat dipastikan di sana ada kehidupan makhluk hidup.
                Al-qur’an menjelaskan bahwa air adalah sumber dari kehidupan  dari semua makhluk hidup, sebagaimana  firmannya : “……. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup……” (Q.S. Al-Anbiya : 30). Air  yang kita pakai sehari-hari baik sebagai air minum, memasak, menyuci dan mandi, kebutuhan industri, pertanian dan lainnya adalah suatu karunia Tuhan  yang patut  disyukuri. Allah  SWT telah mengatur sedemikian rupa siklus air ini. Air dari laut atau danau menguap karena pemanasan matahari menjadi awan, awan ini terbang keberbagai daerah. Lalu karena adanya kondensasi  (pendinginan) berubah menjadi bintik-bintik air yang akhirnya turun menjadi hujan. Air hujan ini menyerap ke dalam tanah. Keluar menjadi mata air sebagai awal hulu sungai. Sungai mengalir ke laut, dan kembali ke siklus semula.
                Allah SWT telah menjelaskan siklus air ini dalam surat  Al-Araf ayat 57 yang berbunyi :
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan), hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung. Kami halau ke suatu daerah yang tandus lalu, Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran” (Q.S. Al-A’raf  : 57).

Sidang jemaah Jum’at yang dirahmati Allah
Bagi  masyarakat kita yang menjadi petani, maka air adalah syarat ntuk kebutuhan pertanian. Al-qur’an memberi dorongan kepada umat manusia untuk berusaha  membangun dan mengembangkan pertanian, bagi kesejahteraan umat manusia. Al-qur’an memberi uraian-uraian, yang mudah tentang pertanian.  Penanaman ladang jagung dan kebun anggur, memberikan dorongan besar ke arah kegiatan pertanian. Banyak sahabat Nabi yang bergerak sebagai petani.
Salah satu syarat keberhasilan pertanian adalah  tersedianya air. Dengan  adanya air tumbuhan bisa  berkecambah, tumbuh besar dan berbuah.
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan, dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak…..”   (Q.S. Al-An’am : 99)
“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam”  (Q.S. Qof  : 9). Air juga berperan dalam perkebunan, menghidupkan rumput sebagai makanan ternak.  “Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian dibumi, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan korma, kebun-kebun (yang )l ebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenangan dan untuk binatang-binatang tenakmu  (Q.S ‘Abasa : 27-32).
                Demikian sungai dengan airnya sebagai sarana transportasi : “ Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan  menjadi rezeki bagimu dan Dia telah menundukkan  bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar  di lautan dengan kehendakNya. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai  (Q.S. Ibrahim  : 32).
                Air dipergunakan sebagai air minum bagi manusia, untuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.  “Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya  menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan (yang pada tempat tumbuhnya) kamu mengembalakan ternakmu”  (Q.S. An Nahl : 10).         Dengan air maka tanah  tandus menjadi subur : “….. dan kamu lihat bumi itu kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah  (Q.S. Al Haj : 5).


Sidang  Jum’at berbahagia,
                Kita telah menyadari bahwa air sebagai nikmat Allah yang sangat besar dan salah satu sarat hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia, hewan dan tumbu-tumbuhan.           Air memang diberikan Allah dengan berlimpah ruah baik berupa hujan, mata air, sungai, danau, lautan dan hasil teknologi manusia seperti air leding dari pompa, dari perusahaan air minum dan lainnya. kendati air berlimpah, tetapi pada tahun-tahun belakangan ini air menjadi barang  mahal pada beberapa daerah tertentu dan pada waktu –waktu musimm kemarau. Bagi masyarakat pinggiran pantai berpayau atau masyarakat perkotaan, air menjadi barang mahal.
                Air, khususnya untuk air minum dan industri harus memenuhi stansart air tertentu. Berbagai kotoran dalam air mentah dapat dikelompokkan atas garam an-organik terlarut, bahan organik larut, suspensi koloit organik dan an organik serta benda hidup. Untuk mendapatkan air minum yang baik menurut kesehatan dengan melihat parameter-parameter dari air minum. Parameter fisik air berupa bau dan rasa, warna, kekeruhan dan kaloid. Parameter non-spesifik berupa daya hantar elektrolit, konsentrasi ion Hidrogen (PH), kesadahan, alkalinitas dan keasaman mineral.  Parameter spesifik, berupa kadar kandungan besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Kalsium (Ca), Silika (Si), logam beracun Clorida (CI), Fluorida (F), Nitrat, Amonia, Posfat, senyawa Fenolik, deterjen, asam lignin sulfonat, serta parameter gas  terlarut berupa oksigen dan karbondioksida.

Sidang Jemaah Jum’at Yang Berbahagia.
                Kitapun lalu bertanya apakah air yang kita minum yang berasal  dari sumur, dari mata air, dari sungai, dari danau, air hujan dan air PAM sudah bersih dan sehat ? Jawabannya belum tentu. Padahal untuk mendapatkan air tersebut sudah sulit. Mengapa sulit mendapatkan air dan mengapa air jadi tidak sehat? Jawabnya adalah karena ulah manusia itu sendiri. “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikiNya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang yang beriman” (Al-A’raf : 85 ).
                Pada saat sekarang ini, air sungai sudah menyusut. Anak-anak sungai yang dulunya mengalir dan mata air yang menyembur sekarang sudah jadi kering. Bila datang hujan, seketika terjadinya bencana banjir. Ini akibat dari penebangan hutan yang tidak terkendali.
                Akibat sumur di perkotaan, kawasan industri dan pinggiran sungai tidak ramah lagi, ia bisa berubah sebagai dracula. Air sumur tercemar dengan berbagai racun yang berasal  dari limbah industri, limbah rumah tangga, atau juga limbah pabrik yang mencemari sumur dan sungai –sungai. Serentak dengan itu karena air tanah banyak disedot oleh industri dan hotel tidak tidak jarang sumur warga sekitar menjadi kering, dan bukan hanya itu. Bagi daerah dekat laut terkena instrusi (perembesan) air laut.
                Daerah pedesaan air menjadi masalah. Selain air sungai semakin mengecil, sungai dijadikan tempat cuci, mandi dan WC umum serta sumber air minum. Bukan hanya itu pertanian yang semakin  intensif menggunakan pupuk dan pestidida, bila tidak cermat dalam penggunaannya akan memberikan residu-residu bahan kimia berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan warga.

Air Menjadi  Bermasalah
                Belakangan ini muncul bisnis baru dan trend baru menjual air minum dalam kemasan, plastik botolan. Tak kurang 100 merk beredar dipasaran. Apakah sudah sehat?  ternyata, kebersihan dan kesehatannya hasil penelitian Dirjen POM Departemen Kesehatan RI, Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) tidak terjamin  100 persen pula. Terjadi kasus adanya jamur Rhizopus Nigricans, kotoran, bakteri, telah menimbulkan sakit perut orang yang  meminumnya. Bahkan menurut riset Batan, air botolan itu ada yang mengandung Cacah Radioaktif Radium 226, yang sangat berbahaya. (Warta  Konsumen No. 220, Juli 1992).
                Maka sepantasnyalah kita merenungi firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 41. “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (kejalan yang benar)” (Q.S. Ar-Rum :41).

Jemaah  Jum’at  yang  diridhoi  Allah.
                Melalui mimbar Jum’at ini, kami menghimbau diri kami, para jemaah Jum’at dan kaum Muslimin marilah kita meningkatkan iman taqwa kita kepada Allah SWT. Meningkatkan ibadah, melaksanakan  semua yang dianjurkan  Allah dan meninggalkan semua yang dilarang  Allah, semoga kita tidak menjadi orang-orang yang dibenci Allah karena kita berbuat kerusakan di muka bumi.
                Allah SWT dengan jelas melarang membuat kerusakan lingkungan dan menghukum orang-orang yang berbuat lingkungan. Dan salah satu aspek lingkungan itu adalah air, marilah kita sebagai khalifah di muka bumi untuk menjaga air dan alam agar lestari. “Dan janganlah kamu kencing di air yang tenang (tergenang) yang dipakai untuk mandi (membersihkan)”,  (Hr. Muslim).              “Janganlah sekali-kali kamu buang air di bak mandi, kemudian  kamu mandi pula di dalamnya” (Hr Abdullah Ibn. Muqfatal). Hadist ini dengan jelas mengingat agar manusia tidak mencemari air.
                Marilah kita pelihara dan jangan kita cemari mutu air, selokan, sungai, danau maupun laut dengan sampah, barang rongsokan, deterjen, minyak dan oli, bahan – bahan kimia, limbah bahan berbaha beracun lainnya. Tanpa kita sadari, kita buang sampah atau oli kenderaan bekas ke selokan atau sungai, berarti kita telah menyebarkan racun dan membunuh pelan-pelan untuk banyak orang yang memanfaatkan air sungai atau  air sumur yang berada dekat sungai.Bagi para industriawan, pemilik hotel atau pihak lain yang memanfaatkan air dalam kapasitas besar, maupun kecil manfaatkanlah air seefektif mungkin dan sehemat mungkin.
Bayangkan saja bila selama 3 menit menggosok gigi dengan mematikan  air keran, berarti sekitar 27 liter air bisa dihemat. Demikian juga bila menggunakan lampu fluerescent  berarti telah melakukan penghematan energi listrik sebesar  75 persen dari lampu biasa. Bila 1 ton sampah kertas bekas dapat di daur  ulang berarti ada 17 pohon kayu yang dapat diselamatkan. Allah SWT menyuruh kita aagar berhemat dan tidak boros, seperti firman-Nya:    “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan “ Q.S. Al – Anam : 141).  “ Makan minumlah tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (Q.S. Al-Araf : 31). Semoga kita menjadi hamba Allah yang sebenar-benar beriman. Amin.
Khutbah penutup***




No comments:

Post a Comment