Hamzah Lubis,
Bsc.,Ir.,SH.,M.Si,Dr
*Dewan Daerah Perubahan Iklim
Provsu *Mitra Baharai Provsu *Komisi Amdal Provsu
*Komisi Amdal Medan *Pusat Kajian Energi Terbarukan-ITM *Jejaring HAM KOMNAS
HAM-RI
*KSA XLII/1999 LEMHANNAS
*aktifis hukum/ham/lingkungan/pendidikan
Khutbah Pembukaan.
Jemaah Jum’at yang
berbahagia
Marilah kita
bertaqwa kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar taqwa. Marilah kita
meningkatkan amal ibadah kita dan menjalankan syariat Islam secara kaffah,
secara total.
Jemaah Jum’at yang
diridhoi Allah.
Pada bulan ini
Pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional,
yang jatuh pada tanggal 28 Nopember tiap tahunnya. Hari Cinta Puspa dan Satwa
Nasional adalah suatu cara mengajak semua masyarakat Indonesia agar lebih
mengenal dan mencintai bunga-bunga (tumbuh-tumbuhan) dan hewan-hewan Indonesia.
Dengan mencintai bunga dan satwa, diharapkan akan tumbuh sayang dan keinginan
menjaga serta melindungi puspa dan satwa dari kepunahan. Allah SWT berfirman : “Dan tidaklah kami utus engkau
(Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat bagi alam semesta” (Q.S Al-Anbiya : 107).
Kehadiran Muhammad
akan menjadi rahmat dan pelindung bagi hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. bukan menjadi penguasa,
mengeksploitasi dan pemusnah (hamba Allah) terhadap hamba Allah yang lainnya.
Sebagai khalifah dimuka bumi Allah telah menundukkan semuanya
dalam pembinaan umat manusia. Semua ciptaan Allah ada manfaatnya dan kalau
sekarang belum kita ketahui manfaatnya,
itu karena kekurangan ilmu dan kelemahan umat manusia. “Ya Tuhan kami, tidaklah
engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Q.S. Ali Imran : 191).
Jemaah Jum’at yang diridhoi
Allah
Sebagai seorang khalifah di muka bumi, maka manusia
mempunyai kewajiban untuk menjaga seisi bumi. “Janganlah kamu berkeliaran di
muka bumi dengan berbuat kerusakan”, (Q.S. Al-Baqarah : 60). Pada
ayat yang lain Allah SWT juga berfirman: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikiNya, yang demikian itu lebih baik bagimu
jika betul kamu orang yang beriman” (Q.S. Al-A’raf : 85).
Selain tidak
melakukan kerusakan terhadap alam, Allah juga mengharuskan manusia untuk
mencintai makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Mencintai dan menyayangi makhluk
hidup lainnya, seperti tumbuh-tumbuhan, bunga dan hewan-hewan dan lainnya.
Sidang Jemaah Jum’at yang berbahagia.
Kita diberi nikmat
yang sangat besar berupa aneka ragam hewan, tumbuhan dan lainnya. Nikmat yang
besar ini patut disyukuri. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah
niscaya kamu tidak dapat menentukkan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”,
(Q.S. An Nahl :18).
Allah SWT telah
memberi kepercayaan dan kuasa kepada manusia agar memanfaatkan seluruh isi alam
oleh manusia hanya untuk mengabdi kepadanya. “Tidaklah kamu memperhatikan bahwa
Allah telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada
dilangit dan apa yang ada di bumi”, (Q.S. Lukman :20).
Tapi saudara yang berbahagia. Allah memperbolehkan
manusia memanfaatkan semua isi alam ini, tetapi Allah melarang untuk
mengeksploitasi dan berbuat kerusakan. “Makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat dibumi” (Q.S. Al-Baqarah :
168). Pada sisi lain Allah membatasinya dengan ayat : “Makan dan minumlah tapi
jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan” (Q.S. Al-A’raf : 31).
Bukan hanya itu Allah SWT tidak menyenangi orang-orang yang melakukan
kerusakan terhadap alam. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang melarang untuk berbuat
kerusakan. “ dan janganlah kamu membuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” , (Q.S. Al-Qashas :77).
Jemaah Jum’at yang berbahagia.
Kita memiliki
berbagai rahmat yang diamanahkan Allah dan salah satu diantaranya adalah hewan
dan tumbuhan. Indonesia memiliki ribuan pulau yang sangat bervariasi dari yang
sempit sampai yang luas, sehingga berbukit serta bergunung tinggi, sehingga
mampu menunjang kehidupan flora, fauna dan organisme yang beranekaragam.
Dari data yang
tersedia, Indonesia memiliki 10 persen atau 25.000 jenis tumbuhan berbunga
sedunia, 12 persen dari 515 binatang menyusui, 16 persen dari 600 jenis reftilia,
16 persen dari 271 spesies ampibia, 17 persen dari 1.519 spesies jenis burung,
25 persen ikan dan 15 persen serangga walau luas daratan Indonesia hanya 1,32
persen dari luas seluruh daratan dunia. Keanekaragaman
hayati Indonesia tergolong terkaya di dunia, jauh lebih tinggi dari pada
Amerika, Afrika tropis apalagi dibanding dengan daerah beriklim sedang dan
dingin. Jenis tumbuhan di Indonesia ditaksir lebih 25.000 jenis atau lebih 10 persen dari flora di
dunia. Lumut dan ganggang lebih dari 3.500 jenis dari 40 persen cuma ada di
Indonesia. Jumlah marga yang endemik sebanyak 202 jenis dan 59 diantaranya
berada di pulau kalimantan. Khusus puspa anggrek saja, kita memiliki 300 jenis
anggrek yang cuma ada di Indonesia saja.
Indonesia mempunyai
keragaman jenis palem yang terbesar di dunia lebih dari 400 spesies pohon
Difteracorpaceae yang merupakan pohon penghasil kayu komersial paling bernilai
di Asia Tenggara. Paling tidak terdapat 7.000 spesies ikan air tawar dan laut
merupakan sumber protein utama bagi masyarakat Indonesia. Ikan laut yang baru
dikenal identitasnya baru 2000 jenis, dimana 238 jenis adalah ikan hias yang
sangat mahal nilainya. Molusca laut 2.500 jenis dan baru 20 jenis yang
dimanfaatkan. Udang dari 800 jenis baru 10 jenis yang dimanfaatkan.
Gambaran di atas, memperlihatkan betapa besar nikmat
yang diberikan Allah dalam bentuk hewan dan tumbuhan termasuk bunga. “Dan jika
kamu menghitung –hitung rahmad Allah niscaya kamu tidak dapat menentukan
jumlahnya, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”, (Q.S An-Nahl
: 18).
Nikmat yang besar ini harus kita syukuri dengan
memelihara, memanfaatkan dan mencintainya. Dengan mensyukuri nikmat itu,
diharapkan Allah tidak mencabut nikmat yang ada. “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu
mempermaklumkan sesungguhnya jika kamu bersyukur nanti akan kami menambahi
nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih”, (Q.S. Ibrahim : 7).
Sidang jemaah Jum’at yang dirahmati Allah.
Melalui mimbar
Jum’at ini, dan pada peringatan Hari Puspa dan Satwa Nasional Tahun ini yang
jatuh pada tanggal 28 Nopember, marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang
diberikan kepada kita, salah satu upaya mensyukuri nikmat Allah adalah dengan
menyayangi hewan dan tumbuhan dan makhluk lainnya. kita semestinya tetap
menyadari bahwa manusia adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, sama-sama hamba
Allah bersama hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya.
Manusia tidak boleh
congkak, sombong dan angkuh terhadap sesama manusia termasuk terhadap hewan dan
tumbuh-tumbuhan yang sama-sama hamba Allah. Bukankah kita harus ingat, bahwa di
hadapan Allah, manusia bisa-bisa lebih rendah derajatnya daripada hewan
sekalipun. “Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan
dan jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi mereka tidak mempergunakan
untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak digunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai”, (Q.S. Al-A’raf :179).
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah
Manusia dilarang
membunuh hewan dan tumbuhan dengan semena-semena. Dilarang mengeksploitasi alam
dan isinya. Manusia hanya diberi kewenangan untuk memanfaatkan isi alam untuk
kesejahteraan manusia dalam rangka pengabdian hamba kepada khalik Sang Pencipta
Allah SWT.
Tentang menyakiti
atau membunuh hewan ini, dalam sebuah hadist disebutkan bahwa membunuh hewan dengan siksaan adalah
berarti menyediakan tiket keneraka. “Dari Abu Khurairah, seorang perempuan
masuk kedalam neraka disebabkan seekor kucing yang diikatnya, tiada diberi
makan dan tiada pula dilepaskan untuk mencari makan sendiri dari
binatang-binatang dibumi. Sehingga dengan sebab itu kucing itu mati” (HR. Ahmad,Buchari, Ibnu Majah). Dari hadist ini jelas balasan bagi
orang yang menyisa hewan adalah neraka. Pada sisi lain, Allah memberi posisi
yang tinggi bagi manusia yang menyayangi
alam dan seisinya. “dari Ibnu Amr, orang-orang yang mengasihi makhluk,
mereka akan dikasihi oleh Allah yang Maha Rahman. Oleh karena itu sayangilah
siapa yang dibumi agar kamu disayangi siapa yang di langit” (HR. Akhmad, Abu
Daud, Tarmidzi, Hakim).
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah
Jadi melalui
khutbah Jum’at ini, yang bertepatan pada bulan peringatan Hari Puspa dan Satwa
Nasional, kami mengajak kepada dari kami, Jemaah Jum’at dan umat Islam lainnya
untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Jadilah kita sebagai hamba
Allah yang selalu sadar bahwa kita, hewan dan tumbuhan lain
adalah sama-sama hamba Allah. Marilah kita saling membantu, karena kita
adalah sama-sama hamba Allah, dan ini
adalah hukum Allah yang semestinya kita laksanakan. Semoga dengan demikian kita
mendapat ampunan dari Allah SWT.
Khutbah penutup.***
No comments:
Post a Comment