khutbah-mencintai hewan dan tubuhan

Tulisan Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH,M.Si berjudul: ”Mencintai Hewan dan Tumbuhan, Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 28 Oktober” telah dimuat dalam buku Khutbah Jum’at Lingkungan Hidup, ISBN 979-9350-05-0, diterbitkan Bina Lingkungan Hidup Sumatera Utara kerjasama dengan  Canada Fund-Canada, di Medan tahun 2000, hal.38-46 
                                                                     Hamzah Lubis, Bsc.,Ir.,SH.,M.Si,Dr
*Dewan Daerah Perubahan Iklim Provsu *Mitra Baharai Provsu *Komisi Amdal Provsu
*Komisi Amdal  Medan *Pusat Kajian  Energi Terbarukan-ITM *Jejaring HAM KOMNAS HAM-RI
*KSA XLII/1999 LEMHANNAS *aktifis hukum/ham/lingkungan/pendidikan 

Khutbah Pembukaan.
Jemaah Jum’at yang berbahagia
            Marilah kita bertaqwa kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar taqwa. Marilah kita meningkatkan amal ibadah kita dan menjalankan syariat Islam secara kaffah, secara total.

Jemaah Jum’at  yang diridhoi  Allah.
            Pada bulan ini Pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, yang jatuh pada tanggal 28 Nopember tiap tahunnya. Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah suatu cara mengajak semua masyarakat Indonesia agar lebih mengenal dan mencintai bunga-bunga (tumbuh-tumbuhan) dan hewan-hewan Indonesia. Dengan mencintai bunga dan satwa, diharapkan akan tumbuh sayang dan keinginan menjaga serta melindungi puspa dan satwa dari kepunahan.            Allah SWT berfirman : “Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat bagi alam semesta”  (Q.S Al-Anbiya   : 107).
            Kehadiran Muhammad akan menjadi rahmat dan pelindung bagi hewan, tumbuhan dan makhluk  hidup lainnya. bukan menjadi penguasa, mengeksploitasi dan pemusnah (hamba Allah) terhadap hamba Allah yang lainnya.
            Sebagai khalifah  dimuka bumi Allah telah menundukkan semuanya dalam pembinaan umat manusia. Semua ciptaan Allah ada manfaatnya dan kalau sekarang belum kita ketahui  manfaatnya, itu karena kekurangan ilmu dan kelemahan umat manusia. “Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan  ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”  (Q.S. Ali Imran : 191).

Jemaah  Jum’at yang diridhoi Allah
Sebagai seorang khalifah di muka bumi, maka manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga seisi bumi. “Janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan”, (Q.S. Al-Baqarah : 60).    Pada ayat yang lain Allah SWT juga berfirman: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikiNya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul kamu orang yang beriman” (Q.S. Al-A’raf : 85).
            Selain tidak melakukan kerusakan terhadap alam, Allah juga mengharuskan manusia untuk mencintai makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Mencintai dan menyayangi makhluk hidup lainnya, seperti tumbuh-tumbuhan, bunga dan hewan-hewan dan lainnya.

Sidang Jemaah Jum’at yang berbahagia.
            Kita diberi nikmat yang sangat besar berupa aneka ragam hewan, tumbuhan dan lainnya. Nikmat yang besar ini patut disyukuri. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah niscaya kamu tidak dapat menentukkan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha  Penyayang”, (Q.S. An Nahl :18).
            Allah SWT telah memberi kepercayaan dan kuasa kepada manusia agar memanfaatkan seluruh isi alam oleh manusia hanya untuk mengabdi kepadanya. “Tidaklah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi”, (Q.S. Lukman :20).
Tapi saudara yang berbahagia. Allah memperbolehkan manusia memanfaatkan semua isi alam ini, tetapi Allah melarang untuk mengeksploitasi dan berbuat kerusakan. “Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi”  (Q.S. Al-Baqarah : 168). Pada sisi lain Allah membatasinya dengan ayat : “Makan dan minumlah tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”  (Q.S. Al-A’raf  : 31).  Bukan hanya itu Allah SWT tidak menyenangi orang-orang yang melakukan kerusakan terhadap alam. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang melarang untuk berbuat kerusakan. “ dan janganlah kamu membuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” , (Q.S. Al-Qashas :77).

Jemaah  Jum’at  yang berbahagia.
            Kita memiliki berbagai rahmat yang diamanahkan Allah dan salah satu diantaranya adalah hewan dan tumbuhan. Indonesia memiliki ribuan pulau yang sangat bervariasi dari yang sempit sampai yang luas, sehingga berbukit serta bergunung tinggi, sehingga mampu menunjang kehidupan flora, fauna dan organisme yang beranekaragam.
            Dari data yang tersedia, Indonesia memiliki 10 persen atau 25.000 jenis tumbuhan berbunga sedunia, 12 persen dari 515 binatang menyusui, 16 persen dari 600 jenis reftilia, 16 persen dari 271 spesies ampibia, 17 persen dari 1.519 spesies jenis burung, 25 persen ikan dan 15 persen serangga walau luas daratan Indonesia hanya 1,32 persen dari luas seluruh daratan dunia.  Keanekaragaman hayati Indonesia tergolong terkaya di dunia, jauh lebih tinggi dari pada Amerika, Afrika tropis apalagi dibanding dengan daerah beriklim sedang dan dingin. Jenis tumbuhan di Indonesia ditaksir lebih 25.000  jenis atau lebih 10 persen dari flora di dunia. Lumut dan ganggang lebih dari 3.500 jenis dari 40 persen cuma ada di Indonesia. Jumlah marga yang endemik sebanyak 202 jenis dan 59 diantaranya berada di pulau kalimantan. Khusus puspa anggrek saja, kita memiliki 300 jenis anggrek yang cuma ada di Indonesia saja.
            Indonesia mempunyai keragaman jenis palem yang terbesar di dunia lebih dari 400 spesies pohon Difteracorpaceae yang merupakan pohon penghasil kayu komersial paling bernilai di Asia Tenggara. Paling tidak terdapat 7.000 spesies ikan air tawar dan laut merupakan sumber protein utama bagi masyarakat Indonesia. Ikan laut yang baru dikenal identitasnya baru 2000 jenis, dimana 238 jenis adalah ikan hias yang sangat mahal nilainya. Molusca laut 2.500 jenis dan baru 20 jenis yang dimanfaatkan. Udang dari 800 jenis baru 10 jenis yang dimanfaatkan.
            Gambaran  di atas, memperlihatkan betapa besar nikmat yang diberikan Allah dalam bentuk hewan dan tumbuhan termasuk bunga. “Dan jika kamu menghitung –hitung rahmad Allah niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”,  (Q.S An-Nahl  : 18).
Nikmat yang besar ini harus kita syukuri dengan memelihara, memanfaatkan dan mencintainya. Dengan mensyukuri nikmat itu, diharapkan Allah tidak mencabut nikmat yang ada. “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu mempermaklumkan sesungguhnya jika kamu bersyukur nanti akan kami menambahi nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”,  (Q.S. Ibrahim : 7).

Sidang jemaah Jum’at yang dirahmati Allah.
            Melalui mimbar Jum’at ini, dan pada peringatan Hari Puspa dan Satwa Nasional Tahun ini yang jatuh pada tanggal 28 Nopember, marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita, salah satu upaya mensyukuri nikmat Allah adalah dengan menyayangi hewan dan tumbuhan dan makhluk lainnya. kita semestinya tetap menyadari bahwa manusia adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, sama-sama hamba Allah bersama hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya.
            Manusia tidak boleh congkak, sombong dan angkuh terhadap sesama manusia termasuk terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang sama-sama hamba Allah. Bukankah kita harus ingat, bahwa di hadapan Allah, manusia bisa-bisa lebih rendah derajatnya daripada hewan sekalipun. “Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dan jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi mereka tidak mempergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”, (Q.S. Al-A’raf :179).

Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah
            Manusia dilarang membunuh hewan dan tumbuhan dengan semena-semena. Dilarang mengeksploitasi alam dan isinya. Manusia hanya diberi kewenangan untuk memanfaatkan isi alam untuk kesejahteraan manusia dalam rangka pengabdian hamba kepada khalik Sang Pencipta Allah SWT.
            Tentang menyakiti atau membunuh hewan ini, dalam sebuah hadist disebutkan  bahwa membunuh hewan dengan siksaan adalah berarti menyediakan tiket keneraka. “Dari Abu Khurairah, seorang perempuan masuk kedalam neraka disebabkan seekor kucing yang diikatnya, tiada diberi makan dan tiada pula dilepaskan untuk mencari makan sendiri dari binatang-binatang dibumi. Sehingga dengan sebab itu kucing itu mati”           (HR. Ahmad,Buchari, Ibnu Majah).            Dari hadist ini jelas balasan bagi orang yang menyisa hewan adalah neraka. Pada sisi lain, Allah memberi posisi yang tinggi bagi manusia yang menyayangi  alam dan seisinya. “dari Ibnu Amr, orang-orang yang mengasihi makhluk, mereka akan dikasihi oleh Allah yang Maha Rahman. Oleh karena itu sayangilah siapa yang dibumi agar kamu disayangi siapa yang di langit” (HR. Akhmad, Abu Daud, Tarmidzi, Hakim).

Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah
            Jadi melalui khutbah Jum’at ini, yang bertepatan pada bulan peringatan Hari Puspa dan Satwa Nasional, kami mengajak kepada dari kami, Jemaah Jum’at dan umat Islam lainnya untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Jadilah kita sebagai hamba Allah yang  selalu  sadar bahwa kita, hewan dan tumbuhan lain adalah sama-sama hamba Allah. Marilah kita saling membantu, karena kita adalah  sama-sama hamba Allah, dan ini adalah hukum Allah yang semestinya kita laksanakan. Semoga dengan demikian kita mendapat ampunan dari Allah SWT.
Khutbah penutup.***



No comments:

Post a Comment