Tulisan Dr.Ir.Hamzah Lubis,SH.M.Si berjudul “Konservasi Sumberdaya
Alam Laut” telah dimuat pada Tabloit NU Nes, No. 8 Edisi Minggu Ke-3 Oktober 2011 hal.4 Kol.1-4
Hamzah Lubis,
Bsc.,Ir.,SH.,M.Si,Dr
*Dewan Daerah Perubahan Iklim
Provsu *Mitra Baharai Provsu *Komisi Amdal Provsu
*Komisi Amdal Medan *Pusat Kajian Energi Terbarukan-ITM *Jejaring HAM KOMNAS
HAM-RI
*KSA XLII/1999 LEMHANNAS
*aktifis hukum/ham/lingkungan/pendidikan
Indonesia adalah negara bahari
(laut). Jika kita letakkan peta Indonesia
di atlas, benua Eropa ujung barat Indonesia menyentuh London (Inggris)
maka ujung timurnya akan menyentuh Istambul (Turki). Wilayah perairan terhampar
luas 5,9 juta kilometer persegi, potensi laut sangat besar dan baru 40% yang
dimanfaatkan.
Dalam
hal pemanfaatan laut, Allah SWT telah memberi kewenangan kepada manusia untuk
memanfaatkan kekayaan laut ini. “Dan Dialah Allah yang menundukkan laut
(untukmu) agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan, kerang,
kepiting, udang, dan lain-lain) dan mengeluarkan dari laut itu perhiasan yang
kamu pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunianya dan supaya kamu bersyukur” (Q.S
Al-Nahl : 14).
Manusia dibolehkan mengambil
sesuatu dari lautan untuk kesejahteraan manusia. “Dan
dari masing –masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan
kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya” (Q.S. Fathir : 12). “Allah
lah yang menundukkan laut unntukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar dengan seizinNya
dan supaya padamu dapat mencari sebagian karuniaNya dan mudah-mudahan kamu
bersyukur” (Q.S. Al-Jaatsiyah :12).
“Dia membiarkan dua lautan mengalir, keduanya kemudian bertemu. Dan keduanya
ada batas yang telah dilimpahkan oleh masing-masing, dan dari keduanya keluar
mutiara dan marjan” (Q.S. Arrahman : 19
-20,22)
Allah memberi prasarana untuk mengarungi lautan,
mengambil dan mengangkut hasil laut tersebut. “Dan diantara tanda-tanda
kekuasaaNya, ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira
dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya kamu dapat
berlayar dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunianya, mudah-mudahan kamu
bersyukur (Q.S. Arrum : 46).
Nikmat Allah yang
diberikan kepada manusia sangat besar termasuk nikmat lautan dan segala isinya,
yang harus kita syukuri dan kita kelola
dengan baik. “Dan jika menghitung-hitung nikmat Allah niscaya kamu tidak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (Q.S. An-Nahl : 18).
Terumbu
karang mempunyai peran utama sebagai tempat tinggal (habitat), tempat mencari
makanan (feeding ground) tempat
asuhan dan pembesaran (nursery ground),
tempat pemijahan (spawning ground)
bagi berbagai biota yang hidup di terumbu karang atau sekitarnya. Satu terumbu
karang dapat menunjang 3.000 jenis biota lainnya. Produktivitas carbon rata-rata
terumbu karang 1.500 – 3.500 gC/m2/tahun dan maksimal 11.680 gC/m2/tahun. Terumbu karang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bahan baku farmasi, obyek
wisata dan kegiatan perikanan laut. Ekosistem terumbu karang memberikan potensi
lestari sumberdaya ikan sekitar 80.802 ton ikan/km2/tahun.
Pengambilan
terumbu karang per kilometer persegi hanya memberi keuntungan bagi pegambil
(US$121.000), tetapi memberi kerugian
pada sektor perikanan (US$ 93.600), proteksi wilayah (US$ 12.000-260.000),
sektor wisata (US$ 2900 – 481.900) dan sektor lainnya. Penelitian di Kepulauan
Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bahwa bahwa pengambilan karang untuk bahan
bangunan mendegradasi terumbu karang 355,33 m2/tahun, menyebabkan
penurunan ikan kerapu sebesar 19 ton/tahun di ekosistem terumbu karang.
Demikian juga
padang lamun menghasikan produktivitas primer karbon berkisar antara 900-4650
gC/m2/tahun. Produktivitas primer kotor masa padang lamun mencapai 6.825 gr/m2/tahun, berupa 37% yang tenggelam ke dasar laut menjadi detritus, 12%
dalam bentuk daun-daun mengapung
menghilang dari
ekosistemnya, 3% dimanfaatkan
langsung herbivora, sisanya 48% dalam bentuk padang lamun hidup/tidak
dimamfaatkan. Lamun dimanfaatkan untuk
penyaring limbah, stabilisator pantai, bahan untuk pabrik kertas, sumber bahan
kimia penting, pupuk dan fodder serta makanan dan obat-obatan. Mamfaat lamun
untuk pariwisata disamping sebagai
produsen detritus dan zat hara; sebagai tempat berlindung, mencari makan,
tumbuh besar, dan memijah bagi beberapa
jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini;
sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan
matahari dan tempat kegiatan budidaya laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan
dan tiram.
Fungsi ekologis
ekosistem mangrove adalah: (1) sebagai
peredam gelombang dan angin badai,
pelindung pantai dari abrasi, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang
diangkut oleh aliran air permukaan, (2)
sebagai penghasil sejumlah besar detritus yang berasal dari daun dan dahan
pohon mangrove yang rontok yang dimanfaatkan
sebagai bahan makanan bagi para pemakan detritus, dan sebagian lagi diuraikan
secara bakterial menjadi mineral-mineral hara yang berperan dalam penyuburan
perairan dan (3) sebagai daerah asuhan (nursery
ground), daerah mencari makan ( feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam biota perairan maupun lepas pantai.
Hutan mangrove
mampu menghasilkan produktivitas primer kotor karbon sebesar 5.073 gC/m2/tahun
dengan produktivitas primer bersih mencapai 2.409 gC/m2/tahun. Total
produksi daun 880 gr berat kering/m2/tahun, untuk dikonsumsi
langsung 2-5% dan sisanya menjadi detritus
(Supriharyono,2007). Konversi satu
hektar hutan mangrove menyebabkan penurunan biomassa kepiting di ekosistem
mangrove sebesar 23,75 kg/tahun, biomasa ikan Balanak pada padang lamun 87,50
kg/tahun dan biomasa ikan kerapu di ekosistem terumbu karang sebesar 62,45 kg/tahun.
Terumbu
karang, padang lamun dan mangrove adalah
salah satu ciptaan Allah yang memiliki banyak kegunaan. “Ya, Tuhan kami, tidaklah engkau jadikan semua (alam) ini dengan sia-sia
“(Q.S. Ali Imran : 191). “Katakanlah,
Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan dan
akal fikiran tapi sangat sedikit diantara kamu yang bersyukur” (Q.S. Al-Mulk : 23). Mudah-mudahan kami
termasuk orang yang bersyukur.
Semoga….***
Semoga….***
Nama : Seiya Gusmar Angger Putra
ReplyDeleteNIM : 17202036
Extention
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan. Pengelolaan secara efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi biru mampu memberikan jaminan dalam efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam, sebagai sumber yang efektif menyokong pemanfaatan lain secara ramah lingkungan, serta dapat menumbuhkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal. Konservasi telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan.
Nama : Ade Riwaldi
ReplyDeleteNIM : 17202077
Extention
Terumbu karang mempunyai peran utama sebagai tempat tinggal (habitat), tempat mencari makanan (feeding ground) tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi berbagai biota yang hidup di terumbu karang atau sekitarnya. Satu terumbu karang dapat menunjang 3.000 jenis biota lainnya. Produktivitas carbon rata-rata terumbu karang 1.500 – 3.500 gC/m2/tahun dan maksimal 11.680 gC/m2/tahun. Terumbu karang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bahan baku farmasi, obyek wisata dan kegiatan perikanan laut. Ekosistem terumbu karang memberikan potensi lestari sumberdaya ikan sekitar 80.802 ton ikan/km2/tahun.