MK.AEE-10.PERAN ENERGI DALAM PEREKONOMIAN

Peningkatan standar kualitas hidup dari waktu ke waktu pada dasarnya merupakan dambaan setiap manusia. Agar dapat memenuhi impian tersebut, ekonomi diharapkan terus bertumbuh. Namun, pertumbuhan hanya dapat dicapai melalui pertambahan penciptaan barang dan jasa oleh semua elemen bangsa yang berperan dalam sistem perekonomian. Dalam proses produksi barang dan jasa, para agen ekonomi membutuhkan kombinasi berbagai modal (capital) yang terbagi dalam empat jenis, yakni:
1.      Modal produksi (produced capital), seperti mesin-mesin, bangunan, dan jalan
raya.
2.      Modal manusia (human capital), mencakup keahlian, keterampilan serta
pengetahuan.
3.      Modal sosial (social capital), biasanya berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
4.      Modal alam (natural capital), yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari
lingkungan hidup, seperti air, kayu,minyak, gas, dan mineral.
Beragam modal tersebut memiliki peran penting dalam proses produksi, yang bermuara pada pertumbuhan. Pertambahan kuantitas mesin dan infrastrukfur serta meningkatnya keahlian angkatan kerja dengan sendirinya akan meningkatkan kuantitas produk yang dapat dihasilkan oleh perekonomian. Selain itu, seiring dengan evolusi teori pertumbuhan ekonomi, para peneliti menemukan bahwa faktor institusi, teknologi, dan modal sosial ternyata juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan.
Selain modal manusia, mesin, dan kelembagaan, yang kerap diabaikan adalah alam dan lingkungan hidup. Padahal, ekonomi neo-klasik terpandang Alfred Marshall (1891) tidak hanya melihat alam sebagai modal, tapi justru sebagai "modal paling awal" (ultimate capital). Artinya, komponen paling awal dari semua komoditas atau produk yang diperdagangkan dalam perekonomian berasal dari alam. Pandangan Marshall tersebut sebenarnya menjelaskan pemikiran dari para ekonom klasik terpandang, seperti Adam Smith, Thomas Malthus, David Ricardo, dan John Stuart Mill yang meyakini bahwa keterbatasan alam merupakan kendala bagi pertumbuhan ekonomi. Konsekuensinya, modal alam turut menentukan pasang-surut kinerja perekonomian.
Salah satu bentuk keterbatasan alam terletak pada kemampuannya dalam menyediakan energi, yaitu  zat yang sangat dibutuhkan manusia untuk menjalankan roda perekonomian dan membangun peradaban sosial. Peraga 21 menggambarkan hubungan energi dan pembangunan sosial-ekonomi.
















                     Peraga 2.1 Hubungan Energi dan Manusia, Pembangunan Ekonomi dan Sosial
                                Sumber: African Economic Outlook /OECDI ADB , 20041

Selama ratusan tahun, wujud modal alam yang paling dikenal  secara luas adalah energi berbasis fosil, yakni minyak, gas alam serta batubara. Di antara ketiga modal tersebut minyak merupakan sumber energi primadona karena sifatnya yang sulit tergantikan. Maraknya penggunaan minyak dalam aktivitas manusia terjadi sejak Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18. Revolusi mendorong transisi ekonomi sosial dari masyarakat perdesaan-agraris menjadi perkotaan-industri. Proses produksi barang yang sebelumnya dilakukan di rumah (home industry) dengan menggunakan mesin-mesin sederhana dan menggunakan tenaga manusia, telah diganti dengan mesin berbahan bakar yang mampu menghasilkan produk dengan volume besar.
Pada saat bersamaan, ketika itu di Amerika Serikat (AS) terjadi peningkatan kuantitas penemuan ladang minyak. Hal ini semakin memicu berbagai penemuan mesin bertenaga bahan bakar fosil. Para pencinta lingkungan meyakini bahwa inilah era awal terjadinya konsumsi, produksi serta pembuangan limbah massal. Sejak saat itu, dampak buruk lingkungan yang ditimbulkan dari berbagai aktivitas manusia terus mengalami peningkatan.
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris kemudian menyebar ke seluruh Eropa, bahkan dunia. Roda perekonomian Eropa dan AS sebagai lokomotif terus berjalan dengan cepat. Mengingat energi dibutuhkan untuk menggerakkan mesin-mesin ekonomi, manusia terus berupaya mengeksplorasi sumber energi yang terdapat di bumi. Pengembangan teknologi eksplorasi bahan bakar fosil terus dipacu. Hasilnya, semakin banyak penemuan ladang baru. Berlimpahnya ketersediaan minyak menjadikan "emas hitam" tersebut sebagai sumber energi yang paling murah bagi industri.
Masyarakat dunia dapat menikmati harga minyak yang murah dan stabil, hingga pada dekade 1970-an terjadi dua gejolak suplai (supply shock) pada komoditas tersebut. Guncangan harga pertama terjadi pada tahun 1923, dipicu oleh perang yom Kippur. Sedangkan yang kedua meletus pada tahun1979 akibat Revolusi Iran. Sejak saat itu harga minyak terus bergejolak hingga saat ini.
Kedua turbulensi tersebut ternyata berdampak buruk pada perekonomian dunia yang sudah terlanjur bergantung pada suplai minyak. Pada tahun 1973, pertumbuhan ekonomi global mencapai sekitar 7 persen. Namun, di tahun berikutnya, angkanya melorot hingga tinggal 2,1 persen. Bahkan pada tahun 1975, angkanya semakin mengempis, yakni hanya sebesar 1,4 persen. Baru pada tahun 1976 pertumbuhan ekonomi dunia dapat menunjukkan tren positif  yakni mencapai 5 persen.
Perkembangan perdagangan global menunjukkan fakta yang lebih memprihatinkan. Jika pada tahun 1973 tingkat pertumbuhannya mampu mencapai 12 persen, di tahun-tahun berikutnya terkontraksi menjadi -5,4 persen (1974) dan -7,3 persen (1975). Selain memukul aktivitas perdagangan, aktivitas ekonomi juga semakin buruk karena lonjakan harga minyak dan volatilitas yang diakibatkannya juga telah meningkatkan risiko bisnis. Akibatnya, investasi asing langsung (foreign direct investment) secara keseluruhan merosot. Pada tahun 1973, angka pertumbuhan tahunan investasi dapat mencapai sekitar 20 persen. Di tahun 1974, pertumbuhannya tidak lebih dari 25 persennya. Bahkan di tahun berikutnya, investasi asing langsung anjlok hingga menderita pertumbuhan negatif sebesar -21 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kontraksi serupa dari berbagai indikator ekonomi juga dialami pasca-krisis minyak tahun 1979 akibat Revolusi Iran. Setahun sebelum krisis terjadi, pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) dunia sebesar 4,7 persen. Di tahun-tahun berikutnya, angkanya terus menyusut hingga mencapai titik terendahnya sebesar 0,8 persen pada tahun 1982. Demikian pula dengan aktivitas perdagangan internasional, yang pada tahun 1979 pertumbuhannya masih sekitar 5 persen, di tahun-tahun berikutnya terus menyusut hingga puncaknya pada tahun 1982, yakni sebesar -3,1 persen. Sedangkan untuk arus investasi asing langsung, yang sejak tahun 7976 selalu bertumbuh lebih dari 20 persen, terkontraksi sebesar -15 persen di tahun 1981 dan -13,5 persen di tahun berikutnya.
Keterpurukan akibat krisis minyak sebenarnya tidak hanya terwujud pada besaran pertumbuhan PDB, perdagangan serta arus investasi. Gejolak minyak telah menusuk sendi ekonomi yang lebih sensitif terhadap kemiskinan, yakni inflasi dan pengangguran. Meroketnya harga minyak jelas mendorong kenaikan biaya produksi sekaligus berpotensi menurunkan aktivitas dunia bisnis, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan mereka dalam menyerap tenaga kerja. Lebih jauh, negara-negara pengimpor minyak juga menderita peningkatan defisit anggaran dan beban utang yang menumpuk. Hal ini tentu menurunkan kemampuan mereka dalam mendorong aktivitas dunia usahanya.
Meskipun minyak memberikan pengaruh luas bagi sistem ekonomi, fakta yang tidak dapat dipungkiri ialah bahwa komoditas tersebut tetap menjadi sumber energi paling digemari dalam kehidupan manusia. Ketergantungan terhadap minyak disebabkan oleh adanya anggapan bahwa dunia memiliki volume cadangan yang besar sehingga berapa pun permintaan dapat selalu terpenuhi. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Grafik 2.1 di bawah menunjukkan tren jangka panjang produksi- konsumsi energi. Sejak tahun 1982, neraca energi dunia sudah menderita defisit akibat konsumsi yang lebih besar daripada produksinya. Penyebab lain dari ketergantungan terhadap komoditas tersebut adalah karena kelebihannya dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya. Menurut Olah et al (2009), selama abad ke-20, minyak telah menggantikan fungsi batubara dalam banyak penggunaan, bukan hanya karena biayanya yang lebih murah, tetapi juga karena lebih bersih, lebih fleksibel, dan memiliki densitas energi lebih tinggi. Minyak sangat cocok untuk penggunaan, baik oleh rumah tangga, industri maupun menghasilkan listrik.
Preferensi terhadap penggunaan minyak membuat harga komoditas tersebut terus meningkat. Jika disesuaikan dengan tingkat inflasi global, harga minyak di pasar internasional pada tahun 2012 sudah 300 persen lebih tinggi dibandingkan 10 tahun sebelumnya. Tingginya ketergantungan terhadap minyak sebenarnya tidak hanya dialami oleh negara maju di dekade 1970-1980-an. Dengan menggunakan data dari 18 negara berkembang termasuk Indonesia dalam rentang 1975 hingga200l, Lee (2005) menemukan bahwa tingginya konsumsi energi akan memicuPDB. Artinya, untuk memicu pertumbuhan PDB, Indonesia juga harus memperbesar konsumsi energinya. Pertumbuhan PDB yang cukup tinggi itu sendiri penting karena tingginya pertumbuhan menentukan besarnya angkatan kerja yang terserap1.















   Grafik 2.1 Produksi dan Konsumsi Minyak Dunia (ribu barel per hari)

Namun, di sisi lain, bagi Indonesia (Sejak tahun 2004 Indonesia sudah menjadi negara pengimpor minyak) maupun negara-negara pengimpor neto minyak lainnya, membesarnya konsumsi minyak di tengah ketidakpastian pasokan tentu sama sekali bukanlah situasi menyenangkan. Upaya menurunkan tingkat ketergantungan sudah diwujudkan, terutama di negara-negara maju. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan energi fosil  (Selain melalui penelitian dan pengembangan teknologi, efisiensi dapat diwujudkan melalui berbagai     strategi 1ain, seperti transisi perekonomian menuju produksi barang-barang bernilai tambah tinggi, atau merelokasi proses produksi industri boros energi ke negara-negara berkembang). Bukti dari Amerika Serikat (Stern, 2010), Swedia (Kander, 2002) dan negara-negaraEropa lain (Gales et a|,2007) menunjukkan adanya penurunan intensitas energi, yang terlihat dari menurunnya rasio energi/PDB dari waktu ke waktu (Penurunan intensitas energi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti substitusi antara energi dengan input lainnya, perubahan teknologi hingga perubahan struktur dalam ekonomi. Untuk lebih lengkap lihat Stern (2010)].
Inilah salah satu penyebab mengecilnya pengaruh harga minyak terhadap indikator ekonomi makro di tahun 2000-an dibandingkan dengan dekade 1970-an. Diharapkan, ke depan pengaruh minyak terhadap perekonomian akan semakin kecil seiring dengan semakin rendahnya intensitas penggunaan minyak dalam proses produksi barang dan jasa. Upaya lain yang dilakukan ialah dengan merintis sumber energi alternatif (tema akan dibahas pada bagian selanjutnya).
Namun, perlu dicamkan bahwa tantangan terbesar dalam  Setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi  diyakini mampu menyerap sekitar 400.000 tenaga kerja. Namun, dalam beberapa tahun belakangan banyak kalangan mengganggap angka tersebut sudah berubah. Kini, setiap 1 persen pertumbuhan hanya mampu menyerap 150.000 tenaga kerja. Artinya, diperlukan pertumbuhan yang lebih tinggi untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sama. Dengan demikian, konsumsi energi menjadi semakin besar. Penurunan penyerapan tenaga kerja itu sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya peningkatan investasi di industri padat modal (bukan padat karya) serta kondisi pasar tenaga kerja yang kaku. masa kini dan mendatang adalah bagaimana memenuhi perrnintaan energi dengan menyediakan energiyangbersih, murah, dapat diandalkan serta tersedia dalam jumlah besar. Pertumbuhan pesat China dan India tidak dapat disangkal akan mendorong kebutuhan energi dunia. Bahkan, lebih jauh, upaya berbagai negara untuk menekan angka kemiskinan juga akan meningkatkan permintaan terhadap energi. Saat ini sekitar 1,5 miliar penduduk dunia hidup tanpa elektrifikasi. Berbagai program dan kebijakan pengentasan kemiskinan akan meningkatkan pendapatan mereka dan memam- pukan mereka untuk mengkonsumsi berbagai produk elektronik yang memerlukan pasokan listrik. Konsekuensinya, permintaan energi global meningkat (Gertler et al,2013).
Sampai saat ini, berbagai penelitian dilakukan, baik oleh institusi pendidikan maupun laboratorium pemerintah dan perusahaan swasta, untuk mengembangkan energi yang berkelanjutan sekaligus kompetitif terhadap bahan bakar fosil yang selama ini dipakai.

Sumber:
Donny Yoesgiantoro.2017.Kebijakan Energi Lingkungan.Jakarta: LP3ES, hal.20-29
Tugas mandiri:
1. Jelaskan pengertian producet capital, sociaol capita, naturaql capital danhubungkan peran capital ini pertumbuhan ekonomi?
2. Jelaskan hubungn modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara  dengan  pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan?
3. Jelaskan pengarus harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini?
4. Jelasakan hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja?

6 comments:

  1. Nama : Muhammad Dendy Agusdiandy
    NIM : 17 202 061
    Mata Kuliah : Audit dan Efisiensi Energi

    1. Jelaskan pengertian produced capital, social capital, natural capital dan hubungkan peran capital ini pertumbuhan ekonomi?
    Jawab:
    a. Product capital (Modal Produksi) adalah barang atau peralatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Seperti mesin-mesin dan bangunan.
    b. Social capital (Modal Sosial) adalah berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
    c. Natural capital (Modal Alam) yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari lingkungan hidup, seperti air, kayu, minyak, gas, dan mineral.
    Hubungan peran capital dengan pertumbuhan ekonomi yakni berbanding lurus yakni dengan peran kuantitas mesin dan infrastrukfur serta meningkatnya keahlian angkatan kerja dengan sendirinya akan meningkatkan kuantitas produk yang dapat dihasilkan oleh perekonomian sehingga dapat menemukan bahwa faktor institusi, teknologi, dan modal sosial ternyata juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

    2. Jelaskan hubungn modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan?
    Jawab: Hubungan modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan adalah saling berkaitan yakni dengan jumlah modal alam yang tersedia di Alam masih sangat banyak maka para pelaku industri juga saling berlomba membangun perindustrian mulai dari skala kecil sampai besar mengalami peningkatan seiring dengan itu terjadinya konsumsi, produksi serta pembuangan limbah massal. Sejak saat itu, dampak buruk lingkungan yang ditimbulkan dari berbagai aktivitas manusia terus mengalami peningkatan.

    3. Jelaskan pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini?
    Jawab: Pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini yakni sangatlah besar, seiring dengan berubah-ubahnya harga BBM, harga tarif dalam berbagai sektor juga mengalami fluktuasi seperti biaya produksi di sektor industri, dan menyebabkan goncangan pada perekonomian maupun bisnis mengalami penurunan.

    4. Jelasakan hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja?
    Jawab: Hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja yakni saling berkaitan, semakin bertambahnya kebutuhan bahan bakar ini berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan pada akhirnya semakin banyak masyarakat membutuhkan lapangan pekerjaan sehingga laju pertumbuhan lapangan pekerjaan juga meningkat.

    ReplyDelete
  2. Nama : Gopit Hutasoit
    NIM : 17 202 153
    Mata Kuliah : Audit dan Efisiensi Energi

    1. Jelaskan pengertian produced capital, social capital, natural capital dan hubungkan peran capital ini pertumbuhan ekonomi?
    Jawab:
    a. Product capital (Modal Produksi) adalah barang atau peralatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Seperti mesin-mesin dan bangunan.
    b. Social capital (Modal Sosial) adalah berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
    c. Natural capital (Modal Alam) yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari lingkungan hidup, seperti air, kayu, minyak, gas, dan mineral.
    Hubungan peran capital dengan pertumbuhan ekonomi yakni berbanding lurus yakni dengan peran kuantitas mesin dan infrastrukfur serta meningkatnya keahlian angkatan kerja dengan sendirinya akan meningkatkan kuantitas produk yang dapat dihasilkan oleh perekonomian sehingga dapat menemukan bahwa faktor institusi, teknologi, dan modal sosial ternyata juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

    2. Jelaskan hubungn modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan?
    Jawab: Hubungan modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan adalah saling berkaitan yakni dengan jumlah modal alam yang tersedia di Alam masih sangat banyak maka para pelaku industri juga saling berlomba membangun perindustrian mulai dari skala kecil sampai besar mengalami peningkatan seiring dengan itu terjadinya konsumsi, produksi serta pembuangan limbah massal. Sejak saat itu, dampak buruk lingkungan yang ditimbulkan dari berbagai aktivitas manusia terus mengalami peningkatan.

    3. Jelaskan pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini?
    Jawab: Pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini yakni sangatlah besar, seiring dengan berubah-ubahnya harga BBM, harga tarif dalam berbagai sektor juga mengalami fluktuasi seperti biaya produksi di sektor industri, dan menyebabkan goncangan pada perekonomian maupun bisnis mengalami penurunan.

    4. Jelasakan hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja?
    Jawab: Hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja yakni saling berkaitan, semakin bertambahnya kebutuhan bahan bakar ini berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan pada akhirnya semakin banyak masyarakat membutuhkan lapangan pekerjaan sehingga laju pertumbuhan lapangan pekerjaan juga meningkat.

    ReplyDelete
  3. Nama : Muhammad Andika
    NIM : 17202130
    MKE. : Audit dan Efisiensi Energi

    1. Pengertian dari producet capital, social capita, natural capital dan hubungkan peran capital ini pertumbuhan ekonomi ?
    - Modal produksi (produced capital)adalah
    barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi.seperti mesin-mesin, bangunan, dan jalan raya.
    - Modal manusia (human capital), mencakup keahlian, keterampilan serta pengetahuan.
    - Modal sosial (social capital), biasanya berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
    - Modal alam (natural capital), yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari
    lingkungan hidup, seperti air, kayu,minyak, gas, dan mineral.
    Hubungan peran capital dengan pertumbuhan ekonomi yaitu Beragam modal tersebut memiliki peran penting dalam proses produksi, yang bermuara pada pertumbuhan Ekonomi.

    2. Hubungan modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan yaitu Dengan banyaknya Modal alam yg dapat Dipergunakan maka semakin Banyak Peluang Industri yg dpat dikembangkan baik Industri skala Besar maupun Kecil,Dimana Semakin bertumbuhnya Industri maka Akan menghasilkan Pembuangan Limbah Massal yg tentunya Akan Merusak Lingkungan.

    3. Pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini yaitu Naik Turunnya Harga Bahan Bakar Minyak sangat lah Mempengaruhi terhadap kegiatan-kegiatan Ekonomi Baik Sektor Industri,sektor perdagangan dan Sektor lainnya nya menggunakan Minyak sebagai Sumber energinya.Yg tentunya Akan menyebabkan perubahan Biaya Produksi dan Akan berdampak langsung Pada Perekonomian.

    4. Hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja yaitu Kebutuhan akan bahan bakar sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,dimana semakin meningkatnya penggunaan Bahan Bakar Akan berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi,yg tentunya Akan mempengaruhi pertumbuhan lapangan kerja.

    ReplyDelete
  4. Nama : Muhammad Andika
    NIM : 17202130
    MKE. : Audit dan Efisiensi Energi

    1. Pengertian dari producet capital, social capita, natural capital dan hubungkan peran capital ini pertumbuhan ekonomi ?
    - Modal produksi (produced capital)adalah
    barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi.seperti mesin-mesin, bangunan, dan jalan raya.
    - Modal manusia (human capital), mencakup keahlian, keterampilan serta pengetahuan.
    - Modal sosial (social capital), biasanya berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
    - Modal alam (natural capital), yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari
    lingkungan hidup, seperti air, kayu,minyak, gas, dan mineral.
    Hubungan peran capital dengan pertumbuhan ekonomi yaitu Beragam modal tersebut memiliki peran penting dalam proses produksi, yang bermuara pada pertumbuhan Ekonomi.

    2. Hubungan modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan yaitu Dengan banyaknya Modal alam yg dapat Dipergunakan maka semakin Banyak Peluang Industri yg dpat dikembangkan baik Industri skala Besar maupun Kecil,Dimana Semakin bertumbuhnya Industri maka Akan menghasilkan Pembuangan Limbah Massal yg tentunya Akan Merusak Lingkungan.

    3. Pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini yaitu Naik Turunnya Harga Bahan Bakar Minyak sangat lah Mempengaruhi terhadap kegiatan-kegiatan Ekonomi Baik Sektor Industri,sektor perdagangan dan Sektor lainnya nya menggunakan Minyak sebagai Sumber energinya.Yg tentunya Akan menyebabkan perubahan Biaya Produksi dan Akan berdampak langsung Pada Perekonomian.

    4. Hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja yaitu Kebutuhan akan bahan bakar sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,dimana semakin meningkatnya penggunaan Bahan Bakar Akan berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi,yg tentunya Akan mempengaruhi pertumbuhan lapangan kerja.

    ReplyDelete
  5. Nama : Bintang kelana putra
    NIM : 17202116
    Mata kuliah : Audit dan Efisiensi Energi.
    Jawaban :

    1. a. Product capital atau Modal Produksi adalah benda atau barang atau peralatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Seperti mesin-mesin.
    b. Social capital atau Modal Sosial adalah berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
    c. Natural capital atau Modal Alam yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari lingkungan hidup, seperti air, kayu, minyak, gas, dan lain lain.
    Hubungan peran capital dengan pertumbuhan ekonomi yaitu Pertambahan kuantitas mesin dan infrastrukfur serta meningkatnya keahlian angkatan kerja dengan sendirinya akan meningkatkan kuantitas produk yang dapat dihasilkan oleh perekonomian.

    2. Hubungan modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan yaitu dengan jumlah modal alam yang tersedia di Alam masih sangat banyak maka para pelaku industri juga saling berlomba membangun perindustrian mulai dari skala kecil sampai besar mengalami peningkatan seiring dengan itu terjadinya konsumsi, produksi serta perusakan alam.

    3. Pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini yakni sangatlah besar, seiring dengan berubah-ubahnya harga BBM, harga tarif dalam berbagai sektor ini yang mempengaruhi ekonomi.

    4. Hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja yakni saling berkaitan, semakin bertambahnya kebutuhan bahan bakar ini berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan pada akhirnya semakin banyak masyarakat membutuhkan lapangan pekerjaan sehingga laju pertumbuhan lapangan pekerjaan juga meningkat.

    ReplyDelete
  6. Nama : Muhammad Hidayah
    NIM : 17202060
    MKE. : Audit dan Efisiensi Energi

    1) a. Modal produksi (produced capital)adalah
    barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi.seperti mesin-mesin, bangunan, dan jalan raya.
    b. Modal manusia (human capital), mencakup keahlian, keterampilan serta pengetahuan.
    c. Modal sosial (social capital), biasanya berupa kelembagaan yang kuat dan rasa saling keterikatan di antara anggota masyarakat.
    d. Modal alam (natural capital), yakni berupa bahan mentah yang diperoleh dari
    lingkungan hidup, seperti air, kayu,minyak, gas, dan mineral.
    Hubungan peran capital dengan pertumbuhan ekonomi yaitu Beragam modal tersebut memiliki peran penting dalam proses produksi, yang bermuara pada pertumbuhan Ekonomi.

    2) Hubungan modal alam energi fosil: minyak, gas dan batubara dengan pertumbuhan industri dan kerusakan lingkungan yaitu Dengan banyaknya Modal alam yg dapat Dipergunakan maka semakin Banyak Peluang Industri yg dpat dikembangkan baik Industri skala Besar maupun Kecil,Dimana Semakin bertumbuhnya Industri maka Akan menghasilkan Pembuangan Limbah Massal yg tentunya Akan Merusak Lingkungan.

    3) Pengaruh harga bahan bakar minyak terhadap resesi ekonomi yang terjadi selama ini yaitu Naik Turunnya Harga Bahan Bakar Minyak sangat lah Mempengaruhi terhadap kegiatan-kegiatan Ekonomi Baik Sektor Industri,sektor perdagangan dan Sektor lainnya nya menggunakan Minyak sebagai Sumber energinya.Yg tentunya Akan menyebabkan perubahan Biaya Produksi dan Akan berdampak langsung Pada Perekonomian.

    4) Hubungan kebutuhan bahan bakar dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja yaitu Kebutuhan akan bahan bakar sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,dimana semakin meningkatnya penggunaan Bahan Bakar Akan berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi,yg tentunya Akan mempengaruhi pertumbuhan lapangan kerja.

    ReplyDelete