MK.IKD.3-4. RUANG LINGKUP IPA

 

KULIAH KE-3-4

ILMU KEALAMAN DASAR

RUANG LINGKUP ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

Tujuan Intruksional Umum

Dengan mempelajari ruang lingkup ilmu pengetahuan alam akan memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang ilmu pengetahuan alam melalui pemahaman teori-teori tentang terbentuknya alam semesta, system tata surya serta pengetahuan yang lebih jauh tentang bumi dengan segala lapisan selubungnya.

 

Tujuan Insgtruksional Khusus

1.Dapat menjelaskan terbentuknya alam semesta menurut pandangan Ilmu Pengetahuan Alam.

2.Dapat menerangkan teori terbentuknya tata surya.

3.Dapat menunjukkan gambaran yang tepat tentang tata surya.

4.Dapat menerangkan dengan singkat sifat-sifat khusus masing-masing pelanet.

5.Dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri teori teori terbentuknya bumi.

6.Dapat menjelaskan system tertutup dari bumi.

7.Dapat menerangkan dengan singkat tentang adanya serta fungsi lapisan-lapisan b umi berupa litosfer, hidrosfer, atmosfer dan biosfer.

 

 

 

BAB II

RUANG LINGKUP ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

1.         Alam Semesta dan Tata Surya

a.         Teori terbentuknya Alam Semesta

Alam semesta mencakup pengertian tentang ruang angkasa dan benda – benda langit yang ada didalamnya.  Ada beberapa teory yang mengungkapkan terbentuknya alam semesta, antara lain :

1.      Teori keadaan tetap, teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yaitu alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi – galaksi saling bergerak menjauh satu sama lain.  Teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.

2.      Teori Dentuman Besar.  Teori ini berlandaskan asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.  Massa tersebut mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu : masa batas dinding planck, masa jiffy, masa quark, masa pembentukan lipton, masa radiasi, masa pembentukan galaksi dan masa pembentukan tata surya.

b.         Teory terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

Ada 3 macam galaksi, yaitu galaksi berbentuk spiral, galaksi berbentuk elips dan galaksi berbentuk tak beraturan.  Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang mempunyai bentuk spiral.  Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100ribu juta bintang.  Selain itu masih terdapat gumpalan – gumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang banyak jumlahnya.  Beberapa teory tentang terbentuknya galaksi, antara lain :

*   Hipotesis Nebular

Pertama – tama dikemukakan oleh Laplace tahun 1976 yang berpendapat bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas.  Pada prosesnya kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat yang menjadi sebuah bintang atau matahari.

*   Hipotesis Planettesimal

Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton yang bertitik tolak bahwa sistem tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar dan berkondensasi dengan asumsi bahwa planet terbentuk tidak harus dari satu badan tetapi ada bintang besar lain yamg kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita merupakan bagiannya.

*    Teory Tidal, yang diungkapkan oleh James Jeans dan Harold J Tahun 1919 yang          berpendapat bahwa planet merupakan percikan dari matahari yang sampai kini masih      nampak ada.

c.                   Sistem Tata Surya

Secara kelompok, planet didalam tata surya dibagi dalam 2 golongan kecil , yaitu :

*   Planet kecil yang terdiri dari merkurius, venus, bumi dan mars.

*   Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan neptunus yang lintasannya jauh         dari matahari.

Pergerakan planet dalam tata surya mempunyai beberapa ciri : Arah gerak baik rotasi maupun revolusinya searah, bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai lingkaran, dan selain lintasannya yang sepusat terdapat pada bidang edar yang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

 

2.                  Bumi

a.         Hipotesis Kejadian Bumi

Beberapa hipotesis kejadian bumi dengan dasar ilmiah antara lain :

*    Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

Mereka beranggapan bahwa asal kejadian bumi adalah adanya kabut.  Terjadinya benturan masing – masing gas, menimbulkan panas dan itulah asal daripada matahari.  Matahari berputar kencang dan di khatulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar; sehingga terlepaslah fragmen-fragmen yang kemudian mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat. Demikianlah terjadi planet – planet, termasuk bumi ini dan induknya adalah matahari.

*    Hipotesis Planetesimal

Beranggapan adanya matahari asal yag didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadilah tarik menarik .  Peledakan matahari melepaskan sebagian materialnya dan akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin selajutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.

*    Hipotesis Pasang Surut Gas

Hipotesis ini berpikir adanya bintang besar yang mendekat, kira – kira seperti bulan dengan bumi yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan.

b.         Susunan Lapisan Bumi

Bumi terdiri dari berbagai lapisan.  Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi dari kerak bumi, selubung bumi, lapisan Chalkosfera dan inti bumi atau Barisfera.

c.         Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfer

Atmosfer adalah bumi yang dikelilingi oleh selimut gas.  Lapisan dalam atmosfer terdiri dari troposfer dan stratosfer.  Troposfer mempunyai susunan gas yang seragam, yaitu: 78% zat lemas, 1% gas oxigin dan 0,0% asam arang dan ada pula ozon, argon, helium dan zat air. Sedangkan di stratosfer terdapat lapisan – lapisan udara yang berbeda – beda.

Hidrosfer.  Yang termasuk hidrosfer adalah semua bentuk air yang ada diatas muka bumi. Yang terbesar adalah samudera dan lautan.

Litosfer.  Dibedakan menjadi 3 jenis batuan yang didasarkan dari cara terjadinya, antara lain: batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.  Berdasarkan tempat terjadinya maka batuan penyusun litosfer dapat dibedakan atas batuan intrusif, batuan ekstrusif dan batuan hypoobisis.

d.         Cuaca

Cuaca terdiri dari unsur – unsur yang saling mempengaruhi, antara lain :

*     Matahari, yang merupakan sumber cahaya dan kehidupan yang energi radiasinya       menentukan keadaan atmosfer. 

*     Bumi, dengan geometri hanya menetukan ciri – ciri cuaca serta iklim.

*     Atmosfer Bumi, yaitu selimut gas yang memodulasikan radiasi matahari dalam           perjalanannya ke bumi.

*     Faktor lain seperti bentuk permukaan alam dan bentuk geofisika bumi gunung, lembah          samudera, tudung es, gurun, danau dan sungai yang mengolah banyak keadaan atmosfer        dalam perputaran abadinya.

 

3.         Asal Mula Kehidupan Di Bumi

a.         Berbagai Pendapat Tentang Asal Mula Kehidupan.

Banyak pendapat para ahli tentang asal mula kehidupan. Ada yang berpendapat bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk tak hidup, ada pula yang berpendapat bahwa kehidupan berasal dari telur, adanya telur harus ada jasad hidup dan ada pula yang berpendapat bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru. Akan tetapi asal mula kehidupan masih tetapjadi pikiran para ilmuwan.

 

b.         Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup

Perkembangan organisme merupakan hasil dari evolusi kehidupan.  Evolusi kehidupan adalah perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan – lahan dan mungkin memakan waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

c.                   Perbedaan Makhluk Hidup dengan Benda Mati.

Makhluk hidup merupakan suatu substansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan. Proses kehidupan terdiri dari:

*    Bergerak

*    Melakukan Metabolisme

*    Mempertahankan jenisnya/hidupnya

*    Tanggap terhadap rangsangan

Sedangkan benda mati adalah substansi yang tidak menjalankan proses kehidupan.  Ciri – cirinya adalah :

*    Tidak dapat bergerak

*    Tidak mengadakan metabolisme

*    Tidak mempertahankan jenis atau hidupnya

*    Tidak ada tanggapan terhadap rangsangan.

Dari ciri – ciri diatas dapat dilihat perbedaan makhluk hidup dan benda mati.  Akan tetapi terdapat juga beberapa sifat umum yang membedakan antara makhluk hidup dan benda mati, yaitu :

*    Bentuk dan Ukuran. Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sedang benda     mati tidak.

*    Komposisi Kimia.  Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu seperti Karbon,         Hidrogen, Oksigen, dan lain – lain, sedang benda mati tidak memiliki komposisi kimia            tertentu.

*    Organisasi. 

*    Metabolisme

*    Iritabilitas.  Makhluk hidup memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, sedangkan       benda mati tidak memberikan reaksi terhadap perubahan yang terjadi.

*    Reproduksi.  Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi         banyak, sedang benda mati tidak.

*    Tumbuh dan mempunyai daur hidup

 

d.                  Polusi dan Pencemaran

Pencemaran ialah keadaan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup dan terganggunya kesehatan dan ketenangan hidup makhluk hidup.

Unsur – unsur penyebab polusi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :

*   Yang bersifat kuantitatif, terdiri dari unsur – unsur yang secara alamiah telah ada di dalam       alam ini, tetapi jumlahnya semakin bertambah karena kegiatan manusia sehingga       menyebabkan pencemaran.

*   Yang bersifat kualitatif, yaitu terdiri dari senyawa – senyawa yang terjadi karena sengaja         dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi kurang bijaksana dalam        penggunaannya.

Beberapa pencemaran yang perlu diketahui ialah:

·      Pencemaran Udara.  Udara pada lingkungan tercemar oleh zat – zat polutan jelas tidak bersih lagi dan telah merupakan gangguan kesehatan bagi makhluk hidup sekitarnya. Dengan kemajuan tegnologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak ke khawatiran terutama di daerah – daerah industri.

Tindakan – tindakan mengatasi pencemaran udara :

a. Mencegah terjadinya pencemaran, misalnya mesin kendaraan bermotor yang sudah tidak           baik harus diservis supaya pembakaran bensin lebih sempurna.

b.      Memisahkan tempat hidup dari sumber pencemaran, untuk menghindarkan supaya    makhluk hidup dari kerusakan akibat pencemaran.

c.       Menghilangkan bahan – bahan pencemaran dari udara.

·               Pencemaran Air dan Tanah.  Pencemaran air dan tanah umumnya terjadi karena tingkah laku manusia seperti zat detergen, asam belerang dan zat – zat kimia sebagai sisa pembuangan pabrik – pabrik kimia/industri.

Tindakan mengatasi pencemaran air adalah :

a.       Tindakan preventif dengan mengusahakan supaya bahan limbah kota jangan sampai             mencemari air, dengan cara pengelolaan produksi yang sedikit mungkin menghasilkan limbah.

b.      Dengan membuang bahan limbah ke tempat – tempat khusus, tempat pembuangan sampah – sampah atau ditanam dalam – dalam di bawah tanah, supaya secara semi natural lambat laun akan dihancurkan oleh mikroorganisme.

 

Tugas- kuliah- 3:

1.    Jelaskan  terbentuknya alam semesta menurut pandangan Ilmu Pengetahuan Alam.

2.    Jelaskan  teori terbentuknya tata surya.

3.    Jelaskan  tentang tata surya.

 

 

Tugas- kuliah- 4:

1.    Sebutkan nama planet dan  sifat-sifat khusus masing-masing pelanet.

2.    Jelaskan teori  terbentuknya bumi.

3.    Jelaskan sisstem kuliat dari bumi.

4.    Jelaskan dengan  singkat tentang adanya serta fungsi lapisan-lapisan bumi berupa litosfer, hidrosfer, atmosfer dan biosfer